trauma pondok pesantren
hallo dok.. sya mau curhat.. TOLONG BACA.. nama saya iim.. saya orang Jateng.. sya memiliki trauma yng sangat trauma dok.. saya mintak solusi nya dok.. saya lulus sd itu sya mondok.. di suruh ortu mondok.. sya aslinya tidak mau dok.. tapi di paksa.. ya sya mengikuti.. saya mondok di kendal.. dan awalnya biasa saja selama 1 tahun.. pas naik ke kls 2 sya mulai gk betah.. saya di sidang sana kk kls saya yang bada nya besar².. sya itu tidak mengikuti aturan kk kls sya.. sya di sidang sama kk kls sya..sya di sidang dan di bentak² di pukuli dan di main brutal dan di suruh nyuci malam malam jam 1 malam.. saya menangis mental saya down .. pas di sidang sama kk kls sya itu ada pengurus yang melihat nya dan di biarin begitu aja malahan di suruh lanjut.. sya gak berani melapor nya kepada orang tua saya karena di ancam.. menjadikan mental saya down.. kalo saya melihat kk kls sya yng memukuli sya .. sya itu trauma banget jadi takut jika ketemu.. saya juga kabur dari pondok ke rumah sudah 2x tapi sya blom brani melapor kejadian itu.. sya kabur alasan nya "tidak betah".. sy berfikir untuk melapor kejadian bullying itu ke ortu.. saya melaporkan nya pas sy lagi di rumh.. saya melapornya tidak kuat sampe nangis ke pucat an .. ortu ikut menangis .. dan orang tua saya berinisiatif pindah pondok.. pas sy daftar pondok lagi itu sata melihat santri nya itu sekitar 1000 orang saya langsung di tempat menangis ke inget masa lalu saya.. seketika kepucat an.. saya sekarang menjdi pemalu.. merasa ingin bunuh diri.. tapi sya mikir masih punya ortu.. pingin saya gk mau mondok lagi tapi ortu maksa dok.. tolong sya.. sy nulis teks ini menangis.. gimana dok solusinya.. sy merasa kayak hampa.. KALO BOLEH YA DOK.. DOKTER WA ORTU SYA.. BILANG KE ORTU SYA.. KALO AKU CURHAT SAMA DOKTER.. BILANG AJA AKU GK MAU MONDOK LAGI SYA TRAUMATIK DOK.. TOLONG DOK🙏🙏 wa ortu sy.. 085290060813
Halo, terima kasih untukpertanyaannya.
Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga keadaan traumatis tersebut akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.
Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Anda juga dapat mengalihkan pikiran tersbut kepada hal-hal positif yang anda senangi. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.
Untuk info lebih lanjut mengenai trauma psikologis dapat dibaca pada artikel berikut: https://hellosehat.com/mental/gangguan-kecemasan/trauma/
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
hellosehat.com
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya adalah AI dan bukan seorang dokter. Namun, saya akan mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat membantu Anda.:Pertama-tama, sangat penting untuk Anda berbicara dengan orang tua Anda tentang trauma yang Anda alami di pondok pesantren. Beritahu mereka dengan jujur tentang perasaan Anda dan bagaimana trauma tersebut mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional Anda. Orang tua Anda mungkin tidak menyadari sejauh mana dampaknya pada Anda.
Selanjutnya, Anda dapat mencari bantuan profesional dari psikolog atau konselor yang dapat membantu Anda mengatasi trauma dan mengembangkan strategi untuk mengatasi kecemasan dan depresi yang Anda alami. Mereka dapat memberikan dukungan dan panduan yang diperlukan untuk memulihkan diri Anda.
Selain itu, penting juga untuk mencari dukungan sosial dari teman-teman atau keluarga yang dapat Anda percaya. Berbicara dengan orang-orang yang peduli tentang apa yang Anda alami dapat membantu Anda merasa didengar dan didukung.
Jika Anda merasa ingin bunuh diri, sangat penting untuk segera mencari bantuan darurat. Anda dapat menghubungi nomor darurat di negara Anda atau berbicara dengan seseorang yang dapat membantu, seperti teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental.
Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi trauma ini, dan ada bantuan yang tersedia untuk Anda. Jangan ragu untuk mencari bantuan dan dukungan yang Anda butuhkan.
Related content