Trauma pada anak
Anak saya ketika demam pas bangun tidur lagi tinggi2nya demam dia gemeteran terus ngompol di kasur dan sampai sembuh kini dia gamau tidur lagi dikasur itu dan gamau ke kamar... Gatau itu apa karena mimpi/ngigo atau gimana... Terus gimana cara nyembuhin nya supaya dia mau lagi tidur dikamar dan kekasurnya
Halo Lia Andiani, terima kasih untuk pertanyaannya.
Pengalaman tidak menyenangkan yang dialami oleh anak terkadang menyisakan trauma sehingga berdampak pada perilaku anak dalam menjalani keseharian. Berbagai faktor dapat menyebabkan kondisi tersebut, sehingga perlu dicari tahu alasan anak berperilaku demikian. Bisa saja anak mengasosiasikan bahwa kondisi demam dan gemetar yang ia alami disebabkan karena kamar dan kasur, atau menganggap bahwa kasurnya bekas ngompol jadi ia merasa tidak nyaman, atau berbagai pemikiran anak lainnya.
Sebagai orang tua tentunya mengharapkan yang terbaik buat anak sehingga berbagai cara akan dilakukan agar anak merasa nyaman dan aman menjalani hari-harinya. Ajak anak untuk berbicara dari hati ke hati, tanyakan pikiran, perasaan, dan harapannya. Ketika anak bercerita dengarkan saja tanpa menghakimi, serta validasi emosinya. Berikan pelukan sambil mengatakan “adik takut ya? Tenang mama ada disini bersama adik, kita lawan bersama ya rasa takut itu? dsb”. Selain itu, ciptakan suasana kamar tidur yang nyaman, seperti pencahayaan yang redup dan sejuk, serta mengenakan pakaian yang nyaman bagi anak ketika akan tidur. Libatkan anak untuk menciptakan kamar tidur yang nyaman baginya, misalnya bersama-sama merancang dekorasi kamar sehingga ia termotivasi untuk menempati kamarnya. Hargai setiap proses anak, agar tidak merasa semakin tertekan selama menjalani proses tersebut. Berikan apresiasi setiap perkembangan anak, sehingga termotivasi untuk mempertahankan perilaku baiknya.
Untuk memastikan kondisi anak yang sebenarnya diperlukan asesmen/ pemeriksaan yang mendalam oleh professional. Dengan dilakukan pemeriksaan lebih dini, maka dapat segera ditentukan pula langkah yang tepat untuk selanjutnya. Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog anak jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.