Trauma kekerasan fisik

dok saya mengalami stress yg berlebih semenjak org tua saya sering bertengkar dan memutuskan untuk bercerai,disini saya sebagai anak pertama sering disuguhi pemandangan kekerasan fisik yg dilakukan ayah saya terhadap ibu dan adik adik saya,saya jarang dipukul tapi lebih ke serangan mental,ayah saya sering menjatuhkan mental saya sebagai anak,sering mengancam lewat wa yg sebenernya ditujukan kepada ibu saya,tidak jarang juga beliau sering memberi tekanan,disini ibu saya juga stress dan berniat membagi bebannya kepada saya,tp tanpa disadari beliau malah memaksa saya menghadapi masalah yg seharusnya bukan ranah saya,adik adik saya juga kerap tempramen dan itu menyebabkan saya takut dan sering menyendiri,saat malam hari saya sering menangis mengingat masalah itu, pernah satu ketika saat adik saya bertengkar saya jadi sangat ketakutan,saya menangis sampai gemetar,kaki dan tangan jadi kaku,kepala terasa pusing,saya juga merasa takut untuk sekedar bertemu dgn ayah saya,apa yg harus saya lakukan untuk mengatasi ketakutan itu dok? terimakasih sebelumnya 🙏🏻

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
22
1
2

2 komentar

Halo Aulia Putri, terima kasih untuk pertanyaannya.


Kami dapat memahami ketakutan dan kekhawatiran anda akibat pengalaman tersebut. Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.

Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Tuangkan pikiran dan perasaan/ emosi anda pada jurnaling secara berkala setiap harinya sebagai bentuk katarsis dan lebih mengenali kembali kebutuhan diri anda. Anda juga dapat mengalihkan pikiran tersebut kepada hal-hal positif yang anda senangi. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.

Untuk info lebih lanjut mengenai trauma psikologis dapat dibaca pada artikel berikut: https://hellosehat.com/mental/gangguan-kecemasan/trauma/


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
1

Hello Aulia Putri, terima kasih pertanyaan. Selain nanti akan ada psikolog yang akan membantu menjawab pertanyaanmu, kami ingin mengajak kamu untuk mengikuti webinar Kelas Hidup Sehat "Mengatasi Trauma pada Anak".


Simak info lebih lengkapnya di sini ya: https://hellosehat.com/community/kesehatan-mental/ikuti-webinar-mengatasi-trauma-pada-anak-dan-raih-kesempatan-mendapat-hadiah/


Jika berminat, yuk segera daftar :)

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan