Trauma karena selingkuh

Hallo dok 😊


Saya mau cerita sedikit tentang masalah saya sama pacar saya. Saya dulu pernah jalan sama teman cowo saya karena saya ingin curhat masalah pacar saya yg baik ke semua orang, dia itu tipe orang yg suka ngebantu baik ke lelaki ataupun perempuan namun saat membantu perempuan melalui pesan dia bukan tipe orang yg suka mengakhiri pesan duluan. Nahh dari situ saya kesal dengan pacar saya karena seperti tidak mengenal batasan makanya saya balas dengan saya jalan dengan teman cowo saya. Tetapi saya menyadari akan kesalahan saya, tetapi karena hal itu pacar saya jadi trauma sampe sekarang.


Dan dia bilang ke saya kalo ingin mempertahankan hubungan ini, sembuhin dia tapi jangan lewat kata" dia gak mau. Saya udah coba buat sembuhin dia tapi menurut dia itu bukan sembuhin hanya pencegahan kalo gak cuma basa basi dan saya juga udah bertanya sama pacar saya kamu maunya apa? Harus gimana? Tapi pacar saya jawab cari tau sendiri jangan tanya.


Hal yang saya lakukan adalah mulai dari masak untuk dia, saya udah membatasi interaksi saya dengan laki" bahkan udah gak pernah lagi, ngajak main game kesukaan dia, nonton film kesukaan dia akui kesalahan, minta maaf.


Dia bilang itu gak bisa sembuhin hanya melupakan. Kira" saya harus lakuin apa ya dok biar bisa sembuhin trauma pacar saya?


Terima kasih sebelumnya dok

2
59k
1 komen

1 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.


Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki saja. Oleh karena itu, untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula.


Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja.

Menghadapi pasangan yang sulit diajak berkomunikasi memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.


Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.