trauma ditinggal orang tersayang saat kecil hingga terbawa sampai sekarang
hallo dok, saya mau sedikit konsultasi dan bertanya. Saat saya kecil sekitar umur 4/5 tahun saya ditinggal oleh ibu saya ( me ninggal), adik saya dan sampai ayah saya. itu membuat saya sangat trauma khilngan orng tersyang saya lagi,trs skrng saya punya kekasih trkdng jika kita sedng ada masalah saya tkut sekali jika dipergi. fikiran saya lnsgng mikir ga ada yg sayang saama sya, semuanpda ninggalin saya. apa itu juga termasuk efek dari rasa trauma itundok? dan gimana solusinya dok? mohon dibantu ya dok. terimakasih
Halo Desy Damayanti, terima kasih untuk pertanyaannya.
Pengalaman tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Dengan menceritakan hal tersebut, berarti secara tidak langsung anda menyadari kondisi yang anda alami, dan menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional.
Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Anda juga dapat mengalihkan pikiran tersebut kepada hal-hal positif dan produktif yang anda senangi. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.
Selain itu, menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan/ emosi anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dipikirkan perlu dipertahankan atau tidak?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Terkadang pikiran otomatis muncul memikirkan hal seolah lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional. Selain itu, anda dapat membicarakan pikiran-pikiran anda kepada orang lain di sekitar yang anda percaya.
Untuk info lebih lanjut mengenai trauma psikologis dapat dibaca pada artikel berikut: https://hellosehat.com/mental/gangguan-kecemasan/trauma/
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
hellosehat.com