Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat Lainnyatrauma dalam hubungan
Jadi gini, tahun 2021 bulan Januari ayah saya meninggal dunia, lalu saya di gemparkan dengan kabar ibu saya yang akan menikah lagi saya merasa emosional dan selalu mengurung diri lalu bulan Oktober ibu saya menikah, bulan Desember saya bertemu dengan laki laki yang mirip dengan ayah saya senyumnya tatapannya wajah nya yang membuat saya tidak pernah merasa kehilangan sosok ayah 1th berlalu hubungan saya pada Januari 2023 saya mendapatkan kabar bahwa pacar saya selingkuh dari saya di saat itu saya udah bicara dengan perempuan itu dan dia memberikan chat berupa chat pacar saya tapi disitu saya percaya aja saya kira dia emang bener bahwa chat nya udah terhapus tapi kalo pake logika kalo dia takut pacar nya tau gakan serapih itu setelah 3 bulan berlalu saya coba pancing lagi dan akhirnya saya mendapatkan chat yang sebenarnya ternyata 22nya pun salah laki lakinya chat perempuan nya respon di saat itu saya tanya ternyata dia di suruh oleh teman saya untuk tidak memberikan chat bagian perempuan nya karena saya pasti bakal mikir bahwa mereka sama sama salah tapi itu adalah kenyataan nya, karena kejadian itu di sekolah saya baik baik saja tapi ketika isi chat itu ngelewat di pikiran saya saya bener bener sakit kepala saya pusing dan badan saya bergetar bahkan saya menjadi ovt kepasangan saya bahkan untuk hal kecil tapi itu saya lakukan karena saya takut kehilangan dia tapi saya bingung dengan kondisi ini saya merasa serba salah dan pacar saya selalu marah ketika saya mengutarakan isi hati saya dan bahkan kami sering bertengkar hanya karena saya merasa bahwa dia sudah tidak seperti awal bahkan dari becanda pun dia selalu mengarah bahwa dia akan melakukan itu lagi saya diam tapi saya merasa sakit
2 komentar
Terbaru
Jadi gini waktu umur saya 3 tahun saya ditinggal merantau sama orang tua saya ke Aceh,saya diurus dan dibesarkan sama nenek saya,waktu saya menikah dan punya anak kenapa saya tidak bisa melihat anak saya dekat sama org lain walaupun itu Mbah nya sering di ajak pergi cuman saya tidak membolehkan nya karna saya tidak bisa jauh darinya, pernah saya mengizinkan anak saya pergi ikut Mbah nya itu saya nangis dirumah,apakah trauma saya terlalu berlebih-lebihan atau gimana cara mengatasi nya?
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kami dapat mengerti perasaan yang anda alami. Tidak terdapat batasan waktu yang baik untuk mengatasi perasaan tersebut. Artinya, setiap orang memiliki waktunya masing-masing dalam menghadapinya. Namun, perlu diperhatikan bahwa kondisi yang dibiarkan berlarut-larut perlu segera ditangani secara tepat sehingga tidak mengganggu kehidupan sehari-hari.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses tersebut, yaitu memberikan waktu pada diri sendiri untuk mengakui, memahami dan menerima emosi yang hadir, karena dengan melonak emosi tersebut hanya akan menyebabkan proses berdamai membutuhkan waktu yang lebih lama, atau bahkan malah membuat kondisi diri semakin buruk. Melakukan aktivitas yang produktif dan menyenangkan sebagai bentuk pengalihan agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan kekecewaan tersebut. Anda juga dapat menuangkan seluruh pikiran dan perasaan anda pada jurnal harian secara berkala. Selain itu, tetap membuka diri untuk terkoneksi dengan sekitar, karena tanpa disadari akan menyebabkan rasa kesepian.
Perlu diketahui bahwa hal yang dapat dilakukan agar tercapainya hubungan yang harmonis, yaitu membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi, serta juga dapat saling menghargai.
Menghadapi pasangan seperti yang anda ceritakan memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi dikomunikasi juga dengan pasangan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar segera tertangani dengan tepat.