🔥 Diskusi Menarik

Trauma Berkepanjangan dan tidak bisa mengontrol emosi

Hallo dok saya perempuan ibu rumah tangga mempunyai satu anak perempuan berumur 4th,saya ingin bertanya dok,saya memiliki trauma yg berkepanjangan tentang kesalahan suami saya dan kesalahan itu diulang ratusan kali dalam pernikahan saya,setiap malam saya selalu bermimpi kejadian2 yg dilakukan oleh suami saya,saya selalu merasa was2 akan terulang dan terulang lagi tentang kejadian2 itu semua dok,saya merasa hidup saya tidak bahagia saya selalu merasa ketakutan,kecemasan,kesedihan terus menerus,dan jika suami saya berolah sesuatu meskipun ituhal yang sepele saya sangat2 marah dan tidak bisa mengontrol emosi saya,saya tidak takut melukai suami saya,saya selalu main fisik kesuami saya dan saya tidak bisa mengontrol itu semua dok.Dikeseharian saya saya melakukan aktifitas sebagai ibu rumah tangga yg memiliki anak menurut saya pekerjaan itu sangat melelahkan,untuk bemberi makan anak saya pun seperti beban bagi saya,saya sangat lelah dikehdupan ini dok,saya jdi sering menangis tertawa sendiri dan saya jdi org pelupa,lupa ingin melakukan ap lupa menaruh sesuatu dan saya sering menangis sendiri dok,saya ingin berobat dan dibawa kedoktor tapi suami saya selalu sibuk bekerja dan kondisi ini saya alami 1 tahun lebih dan hampir setiap hari saya seperti org gila yg tidak bisa mengontrol emosi saya dok.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
10
2

2 komentar

Halo Gania Rumaisa, terima kasih untuk pertanyaannya.


Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.


Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.

Permasalahan yang didiamkan dan dipendam oleh masing-masing, hanya akan menjadi pembahasan berulang di kemudian hari dan bisa saja meledak sewaktu-waktu bagaikan “bom waktu”. Ada baiknya anda dan pasangan meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati agar menemukan solusi terbaik bersama (misalnya liburan bersama ke tempat favorit, makan malam berdua, moment pillow talk, dsb). Ketika berkomunikasi menggunakan “I message”.


Kemudian anda dan pasangan dapat saling mengenali bahasa cinta masing-masing, serta melakukan ritual yang menjadi kesepakatan bersama misalnya memeluk dan mengucapkan kata cinta sebelum dan bangun tidur, sebelum dan berangkat kerja, dll. Selain itu, perlu dibahas juga terkait hubungan seksual dalam pernikahan anda. Perlu juga merencanakan mencoba hal-hal baru bersama agar semakin terasa keintimannya.

Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

4 hari yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat,

Ibu yang mengalami trauma berkepanjangan dan gejala emosional seperti kecemasan, ketakutan, dan kesedihan perlu segera mendapatkan bantuan profesional. Kondisi yang Anda alami menunjukkan tanda-tanda stres emosional yang serius, dan penting untuk tidak mengabaikannya.:

Trauma yang dialami dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik Anda. Gejala seperti marah yang tidak terkontrol, kelelahan, dan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari adalah sinyal bahwa Anda memerlukan dukungan. Mengingat bahwa kondisi ini telah berlangsung lebih dari satu tahun, sangat disarankan untuk mencari bantuan dari seorang psikolog atau psikiater. Mereka dapat membantu Anda memahami dan mengatasi trauma yang Anda alami, serta memberikan terapi yang sesuai. Jika suami Anda selalu sibuk, cobalah untuk mencari waktu sendiri untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional. Anda juga bisa mencari dukungan dari teman, keluarga, atau kelompok dukungan yang dapat membantu Anda merasa lebih baik. Berbicara tentang perasaan Anda dan mendapatkan dukungan dari orang lain dapat menjadi langkah awal yang baik dalam proses penyembuhan. Ingatlah bahwa memaafkan diri sendiri dan orang lain adalah bagian penting dari proses penyembuhan. Anda tidak sendirian dalam menghadapi ini, dan ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu Anda. Jangan ragu untuk mengambil langkah pertama menuju pemulihan dengan mencari bantuan yang Anda butuhkan.

5 hari yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan