Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaTrauma
Dok saya punya trauma masa kecil, ketika saya kecil bertahun2 saya lihat ibu saya disiksa sampai paling membekas dipikiran saya, ketika ibu saya sedang hamil tua papa saya nampar dia sampai ibu saya pingsan dan saya seret dia ke kamar mandi.. saya takut ibu saya dibunuh papa saya. Dan kejadian itu terus terulang sampai saya bikin prinsip untuk tidak menikah di kemudian hari dok. Dan lagi juga dlu saya pernah menjalin hubungan, tapi karna kejadian dimasa lalu saya, saya jadi ragu dok. Dan hal hasil pasangan saya menikah sm org lain. Dan bikin saya trauma untuk kedua kalinya dok. Jujur dok saya tidak tenang dengan kondisi saya yang seperti ini. Rasanya saya mau ngelupain hal2 yg paling menyakitkan di hidup saya, dan tidak hanya itu kepala saya sering sakit kalau kejadian2 tersebut trs menghantuin saya. Saya harus gmn dok? Saya juga sdh percobaan bunuh diri berkali-kali tp tuhan berkata lain hal hasil saya masih di hantui sm rasa trauma saya dok.
2 komentar
Terbaru
Halo Cyntia Kusuma Putri, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.
Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
Hai Sobat Sehat,
Saya sangat menghargai keberanian Anda untuk berbagi pengalaman yang sangat menyakitkan ini. Menghadapi trauma masa lalu, terutama yang berkaitan dengan kekerasan dan ketidakadilan yang dialami di masa kecil, adalah perjalanan yang sangat sulit. Saya ingin Anda tahu bahwa perasaan yang Anda alami adalah valid, dan Anda tidak sendirian dalam perjuangan ini. Banyak orang mengalami dampak dari trauma, dan penting untuk mencari cara untuk mengatasi dan menyembuhkan diri.Mari kita coba untuk memahami situasi Anda lebih dalam. Anda telah mengalami kekerasan yang menyakitkan di masa kecil, melihat ibu Anda disiksa, dan merasakan ketakutan yang mendalam akan keselamatannya. Pengalaman ini tidak hanya meninggalkan bekas emosional, tetapi juga dapat mempengaruhi cara Anda berinteraksi dalam hubungan di masa depan. Ketika Anda mengalami kehilangan pasangan karena ketidakpastian yang muncul dari trauma tersebut, itu bisa menjadi pemicu yang sangat menyakitkan dan memperburuk perasaan Anda.
Dari apa yang Anda ceritakan, ada kemungkinan Anda mengalami gejala yang berkaitan dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD) atau gangguan kecemasan. Gejala seperti sakit kepala yang sering muncul ketika kenangan traumatis menghantui Anda adalah hal yang umum terjadi. Jika tidak ditangani, trauma ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang lebih serius, seperti depresi atau gangguan kecemasan yang berkepanjangan.
Saya ingin menegaskan bahwa Anda memiliki nilai yang sangat berharga. Pengalaman yang Anda alami tidak mendefinisikan siapa Anda. Anda adalah individu yang kuat dan berani, dan mencari bantuan adalah langkah pertama yang sangat penting dalam proses penyembuhan. Anda berhak untuk merasa aman, bahagia, dan memiliki hubungan yang sehat di masa depan.
Ada beberapa pendekatan yang bisa Anda coba untuk membantu mengatasi trauma ini:
Terapi Kognitif Perilaku (CBT): Terapi ini dapat membantu Anda mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang muncul akibat trauma. Anda akan belajar cara mengelola pikiran dan emosi yang menyakitkan, serta mengembangkan strategi untuk menghadapi situasi yang memicu trauma.
Terapi Psikodinamik: Pendekatan ini berfokus pada memahami bagaimana pengalaman masa lalu mempengaruhi perilaku dan emosi saat ini. Dengan menggali lebih dalam ke dalam pengalaman Anda, Anda dapat menemukan cara untuk melepaskan beban emosional yang Anda bawa.
Terapi Berbasis Mindfulness: Teknik mindfulness dapat membantu Anda belajar untuk hidup di saat ini dan mengurangi kecemasan yang muncul dari kenangan masa lalu. Meditasi dan latihan pernapasan dapat menjadi alat yang sangat berguna.
Terapi Somatik: Ini adalah pendekatan yang menggabungkan tubuh dan pikiran. Mengingat bahwa trauma sering kali tersimpan dalam tubuh, terapi ini dapat membantu Anda melepaskan ketegangan fisik yang terkait dengan pengalaman traumatis.
Dukungan Medis: Jika Anda merasa perlu, berkonsultasilah dengan psikiater untuk membahas kemungkinan penggunaan obat-obatan yang dapat membantu mengelola gejala kecemasan atau depresi. Beberapa obat yang umum digunakan termasuk SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) seperti sertraline atau fluoxetine. Namun, penting untuk mendiskusikan dosis dan efek sampingnya dengan profesional medis.
Selain terapi, ada beberapa langkah praktis yang bisa Anda ambil untuk mendukung proses penyembuhan Anda:
Mencari Dukungan Sosial: Berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang Anda percayai dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan. Jangan ragu untuk berbagi perasaan Anda dengan mereka.
Menulis Jurnal: Luapkan perasaan Anda melalui tulisan. Ini bisa menjadi cara yang baik untuk memproses emosi dan mengurangi beban mental.
Aktivitas Fisik: Berolahraga secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Temukan aktivitas yang Anda nikmati, seperti berjalan, berlari, atau yoga.
Relaksasi dan Meditasi: Luangkan waktu untuk diri sendiri dengan melakukan meditasi atau teknik relaksasi lainnya. Ini dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan.
Memaafkan Diri Sendiri: Ingatlah bahwa Anda tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi di masa lalu. Memaafkan diri sendiri adalah langkah penting dalam proses penyembuhan.
Saya ingin mengingatkan Anda bahwa perjalanan penyembuhan ini mungkin tidak mudah, tetapi Anda memiliki kekuatan untuk melaluinya. Setiap langkah kecil yang Anda ambil menuju pemulihan adalah langkah yang berarti. Anda berhak untuk merasakan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup Anda.
Jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi perasaan ini sendiri, sangat penting untuk mencari bantuan dari profesional. Terapis atau psikolog dapat memberikan dukungan yang Anda butuhkan untuk mengatasi trauma ini dengan cara yang aman dan efektif.
Ingatlah, Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini. Ada banyak orang yang peduli dan siap membantu Anda. Teruslah berjuang, dan percayalah bahwa masa depan yang lebih baik menanti Anda. Anda layak mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian.
Related content