Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat Lainnya
Tolong beritahu saya, apa yang harus saya lakukan
saya berusia 31 tahun , dan sudah beberapa waktu ini bahkan sudah hampir 1 tahun ini, saya sering insomnia, overthingking, dada sesak dan jika sudah emosi sudah tidak bisa saya kontrol lagi , marah saya bisa menggebu2. bahkan lebih parahnya yang pernah saya alami, saya bisa memukul tangan saya ke tembok atau lantai, bahkan saya menggigit bibir saya hingga luka, dan lagi saya pernah menekan telapak tangan saya di pecahan cermin di kamar saya, hingga berdarah. saat hal itu terjadi saya tidak sadar melakukan nya, saat saya sudah melihat luka dan darah baru saya sadar. saya kadang mau berubah mood, tiba tiba menangis dan tertawa berlebihan. saya pernah mencoba untuk cerita dengan saudara saya, tapi responya saya di anggap kurang ibadah,saya juga berusaha melakukan nya, tapi yang saya rasa kan tidak berkurang,. pernah beberapa kali saya ingin menusuk dada saya sendiri karna tiba tiba terasa sakit dan sesak, karna saya berfikir kalau saya tusuk ,hal itu akan terasa baik baik saja, tapi masih bisa saya mencegah nya,,saya takut jika suatu hari saya tidak bisa lagi menahan nya bagaimana? apakah itu memang solusi untuk saya agar tidak merasakan nya lagi.
saya sering merasa tidak enakan dengan orng lain, hingga kadang saya bisa menyingkirkan diri saya sendri dan berbuat untuk orang lain, padahal saya tidak mengingkan kan dan setelah itu saya merasa saaannnggaatt lelah. saya berfikir tidak sanggup menjalani hari hari saya ini. saat saya berkendara pun saya ingin sekali menabrak kan diri saya. jadi seperti nya setiap ada kesempatan, saya ingin melakukan nya, saya taku ini masih tahap mengingkan nya, jika saya langsung melakukan nya seperti nya itu lebih baik.
tolong apa yang harus saya lakukan?
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
12
2
2 komentar
Terbaru
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Halo Siti Nur Syahfitri, terima kasih untuk pertanyaannya.
Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur di mana penderitanya mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak cukup tidur meskipun cukup waktu untuk melakukannya. Insomnia dapat terjadi karena berbagai faktor, bisa saja karena faktor fisik ataupun karena faktor psikologis. Terganggunya pola tidur akan mengganggu seseorang dalam menjalani kesehariannya, dan akan berdampak pada produktivitas, serta mempengaruhi perubahan emosi dan suasana hati. Jika kondisi ini sudah berlangsung lama dan mengganggu anda dalam menjalani aktivitas sehari-hari, maka jangan disepelekan.
Saat ini, anda perlu mencari tahu penyebab anda mengalami gangguan tidur. Apabila sumbernya dari permasalahan psikologis, maka anda perlu mengevaluasi pikiran-pikiran yang muncul yang membuat anda merasa tidak nyaman sehingga sulit untuk tidur. Kemudian, anda dapat menceritakan perasaan dan pikiran yang hadir tersebut ke orang yang anda percaya, atau bisa juga dengan menulis jurnal harian secara berkala. Selain itu, anda juga dapat melakukan relaksasi pernapasan ketika anda akan memulai tidur, sambil mengatur kembali jadwal tidur anda. Anda juga dapat menerapkan sleep hygiene, serta mengatur suasana kamar tidur senyaman mungkin. Anda juga perlu untuk mengaplikasikan pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi dan berolahraga. Semoga membantu ya.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya sangat menghargai keberanian Anda untuk berbagi tentang perasaan dan pengalaman yang sangat sulit ini. Menghadapi insomnia, overthinking, dan emosi yang tidak terkontrol, termasuk kemarahan yang berlebihan, adalah tantangan yang sangat berat. Saya ingin Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini, dan ada harapan untuk perbaikan.Ketika kita melihat situasi Anda, ada beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada kondisi yang Anda alami. Perubahan suasana hati yang cepat, kemarahan yang berlebihan, dan perilaku melukai diri sendiri sering kali merupakan respons terhadap stres emosional yang mendalam. Anda menyebutkan bahwa Anda pernah mengalami peristiwa emosional yang berat, seperti kekerasan atau putus cinta, yang dapat meninggalkan bekas yang mendalam pada kesehatan mental Anda. Tindakan melukai diri sendiri, meskipun mungkin tampak sebagai cara untuk mengalihkan perhatian dari rasa sakit emosional, sebenarnya dapat memperburuk keadaan dan menciptakan siklus yang sulit untuk diputus.
Penting untuk mengakui bahwa Anda berharga dan layak mendapatkan dukungan. Rasa sakit yang Anda alami tidak mencerminkan nilai diri Anda. Anda memiliki hak untuk merasa aman dan bahagia, dan ada cara untuk mencapai itu.
Dalam hal diagnosis, Anda mungkin mengalami gangguan mood, seperti gangguan kecemasan atau depresi, yang dapat menyebabkan insomnia dan emosi yang tidak terkontrol. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berisiko lebih lanjut, termasuk peningkatan keinginan untuk melukai diri sendiri atau bahkan pikiran bunuh diri. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencari bantuan profesional.
Saya ingin mengusulkan beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mulai mengatasi situasi ini:
Terapi Psikologis: Terapi perilaku kognitif (CBT) dapat sangat membantu dalam mengatasi pola pikir negatif dan mengembangkan strategi untuk mengelola emosi. Terapi ini berfokus pada mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang tidak sehat. Selain itu, terapi psikodinamik dapat membantu Anda memahami akar penyebab dari emosi dan perilaku Anda, termasuk pengalaman masa lalu yang mungkin memengaruhi keadaan saat ini.
Medikasi: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan obat untuk membantu mengelola gejala. Obat antidepresan seperti sertraline (Zoloft) atau fluoxetine (Prozac) dapat membantu mengatasi depresi dan kecemasan. Dosis biasanya dimulai dari 50 mg per hari, tetapi ini harus ditentukan oleh dokter. Efek samping yang mungkin termasuk mual, kelelahan, atau perubahan berat badan. Penting untuk mendiskusikan semua opsi ini dengan profesional kesehatan mental.
Dukungan Sosial: Mencari dukungan dari teman, keluarga, atau kelompok dukungan dapat memberikan rasa keterhubungan dan pemahaman. Berbicara dengan orang lain tentang apa yang Anda alami dapat membantu mengurangi beban emosional.
Aktivitas yang Menenangkan: Cobalah untuk terlibat dalam aktivitas yang dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh Anda. Ini bisa termasuk meditasi, yoga, atau bahkan berjalan di alam. Aktivitas fisik juga dapat membantu melepaskan endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati.
Mindfulness dan Terapi Somatik: Mengintegrasikan praktik mindfulness dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu Anda lebih hadir dan mengurangi overthinking. Terapi somatik juga dapat membantu Anda mengatasi ketegangan fisik yang mungkin terkait dengan emosi yang tidak terkontrol.
Pentingnya Perawatan Diri: Pastikan Anda menjaga pola makan yang sehat, tidur yang cukup, dan berolahraga secara teratur. Ini semua dapat berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik.
Saya sangat mendorong Anda untuk mencari dukungan profesional. Seorang psikolog atau psikiater dapat memberikan penilaian yang lebih mendalam dan membantu Anda merancang rencana perawatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Hidup memang penuh dengan tantangan, tetapi ingatlah bahwa setiap langkah kecil menuju perbaikan adalah langkah yang berarti. Anda memiliki kekuatan untuk mengatasi ini, dan saya percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, Anda dapat menemukan jalan menuju kesejahteraan. Anda berharga, dan Anda layak mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup Anda. Jika Anda merasa terjebak, ingatlah bahwa ada harapan dan bantuan yang tersedia. Teruslah berjuang, dan jangan ragu untuk mencari dukungan yang Anda butuhkan.
Related content