Hallo dokter, bagaimana cara bundir tanpa rasa sakit?
Saya sudah tak kuat hidup, daya mentalku tak bisa saya atasin.
🔥 Diskusi Menarik
Selamat pagi dokter...
Saya ingin mengungkapkan keluhan saya...
Saya sudh menikah selama 14 th..dan hampir 10 thun saya dn suami saya menjalani hubunga LDR...sebelumnya saya adalah ibu rumah tangga..bahkan sya bisa dikatakn tidak pernah bergaul hanya fokus untuk anak dan kluarga...sebelumnya hubungan kami baik2 saja..sampai 3 tahun belakangan suami sedikit berubah dan tertutup akan banyak hal...setelh itu saya dapat info suami sya sedang berteman dan intens berkomunkasi dengn lawan jenis..hingga saya sempat terjadi perselisihan besar dengn suami saya dan hampir berpisah...setelah itu kami berusaha memperbaiki semua demi anak dan belajar memperbaiki diri masing2...tetapi sya masih menerima perlakuanya yg serba tertutup..suami sya tetap memenuhi tanggung jawabnya..tetapi sikapnya sering sekali membuat saya kecewa..setiap sya bertanya tentang hal pribadi yg mengganggu pikiran sya dia tidak pernah merespon.....saat saya atau dia membuat kesalahan kecil kami sekarang sering diam dan membiarkan masalah itu berlalu..padahal itu tekadang membuat saya marah....sebaiknya apa yg harus saya lakukan
3 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.
Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.
Permasalahan yang didiamkan dan dipendam oleh masing-masing, hanya akan menjadi pembahasan berulang di kemudian hari dan bisa saja meledak sewaktu-waktu bagaikan “bom waktu”. Ada baiknya anda dan pasangan meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati agar menemukan solusi terbaik bersama. Ketika berkomunikasi menggunakan “I message”.
Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Terimakasih atas sarannya dokter...saya akan mencoba semoga ada hasil yang baik..
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya sangat menghargai keberanian Anda untuk berbagi tentang situasi yang sulit ini. Menjalani hubungan jarak jauh selama 10 tahun adalah tantangan yang besar, dan ketika ada perubahan dalam dinamika hubungan, seperti yang Anda alami dengan suami Anda, itu bisa sangat membingungkan dan menyakitkan. Saya ingin Anda tahu bahwa perasaan frustrasi dan kebingungan yang Anda alami adalah hal yang wajar, dan Anda tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini.Mari kita coba untuk mengidentifikasi dan menganalisis situasi yang Anda hadapi. Anda menyebutkan bahwa suami Anda menjadi lebih tertutup dan terlibat dalam komunikasi intens dengan orang lain, yang menyebabkan perselisihan besar. Ini bisa menjadi tanda bahwa ada masalah yang lebih dalam dalam hubungan Anda. Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci dalam setiap hubungan, dan ketika salah satu pihak mulai menutup diri, itu bisa menimbulkan rasa tidak aman dan kecemasan pada pasangan.
Dari apa yang Anda ceritakan, ada kemungkinan bahwa suami Anda mungkin merasa tertekan atau tidak nyaman untuk berbagi perasaannya. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk stres dari pekerjaan, masalah pribadi, atau bahkan ketidakpuasan dalam hubungan. Jika tidak ditangani, situasi ini dapat berpotensi menyebabkan keretakan yang lebih dalam dalam hubungan Anda, dan bisa berujung pada perasaan kesepian dan kehilangan kepercayaan diri.
Saya ingin menegaskan bahwa Anda adalah individu yang berharga dan layak mendapatkan cinta dan perhatian. Perasaan Anda sangat valid, dan penting untuk diakui. Anda berhak untuk merasa dicintai dan dihargai dalam hubungan Anda.
Untuk mengatasi situasi ini, ada beberapa langkah yang bisa Anda ambil. Pertama, cobalah untuk memulai percakapan dengan suami Anda dengan cara yang lembut dan tidak menghakimi. Anda bisa menggunakan pendekatan seperti, "Aku ingin berbicara serius tentang sesuatu yang mengganggu pikiranku akhir-akhir ini. " Ini bisa membantu menciptakan suasana yang lebih terbuka dan mengurangi rasa defensif.
Selanjutnya, penting untuk mendengarkan dengan penuh perhatian ketika suami Anda mulai berbagi. Hindari bombardir dengan pertanyaan yang bisa membuatnya merasa terpojok. Alih-alih, berikan ruang bagi dia untuk berbicara dan ungkapkan perasaannya. Ini akan membantu Anda memahami perspektifnya dan mungkin menemukan akar masalah yang lebih dalam.
Jika Anda merasa kesulitan untuk mengendalikan emosi atau pikiran Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari pihak ketiga, seperti konselor pernikahan atau terapis. Mereka dapat memberikan pandangan yang lebih netral dan membantu Anda berdua menemukan cara untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
Selain itu, penting untuk merenungkan perasaan Anda sendiri. Tanyakan pada diri Anda, apa yang Anda rasakan ketika bersama suami Anda? Apakah ada hal-hal tertentu yang membuat Anda merasa tidak nyaman? Memahami perasaan Anda sendiri dapat membantu Anda berkomunikasi dengan lebih jelas dan efektif.
Cobalah untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri juga. Aktivitas seperti meditasi, menulis jurnal, atau bahkan berolahraga dapat membantu menenangkan pikiran dan emosi Anda. Ini akan memberi Anda ruang untuk berpikir jernih sebelum berhadapan dengan suami Anda.
Saya juga ingin mendorong Anda untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat, seperti teman atau keluarga. Terkadang, berbagi dengan orang lain dapat memberikan perspektif baru dan membantu Anda merasa lebih didukung.
Akhirnya, ingatlah bahwa setiap hubungan memiliki tantangan, dan menghadapinya bersama dapat memperkuat ikatan Anda. Kesulitan yang Anda hadapi saat ini bisa menjadi kesempatan untuk tumbuh dan belajar lebih banyak tentang satu sama lain. Anda berhak untuk merasa dicintai dan dihargai, dan dengan komunikasi yang baik, Anda dan suami Anda dapat menemukan jalan untuk memperbaiki hubungan ini.
Saya ingin Anda tahu bahwa saya ada di sini untuk mendukung Anda dalam perjalanan ini. Anda tidak sendirian, dan ada harapan untuk masa depan yang lebih baik. Teruslah berjuang dan percayalah pada diri sendiri.
Related content