Tertekan, sesak nafas dan kebiasaan memukul/membenturkan kepala ke tembok
Saya punya kebiasaan membenturkan/memukul kepala sendiri. Saya tertekan di rumah, sya sering dimarahi sama tante saya, kata-katannya buat saya ngga nyaman, dia selalu marahin saya dengan teriak sampai tetangga dengar dan lihat, setiap kali dia/mama saya marah saya selalu merasa tertekan dan sesak nafas dok. Di keadaan tertekan itu saya sembunyi dan membenturkan kepala sya ke tembok. Terkadang saya sampai punya niat membenturkan kepala saya ke tembok sampai berdarah. Saya pernah nyoba untuk ngga lakuin itu, ketika saya ngga lakuin tangan saya gemetar dan ada bisikan di kepala saya yang selalu bilang "benturkan" "Benturkan".kira-kira sya kenapa yah dok?
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kami dapat memahami kondisi yang anda alami, tentunya terasa berat untuk melewati hal tersebut sendirian. Permasalahan yang hadir dalam hidup terkadang membuat seseorang merasa kesulitan untuk berpikir jernih, apalagi mencari solusi terbaik untuk permasalahan tersebut sehingga yang muncul adalah pikiran-pikiran yang bercabang ke berbagai hal. Di samping itu, adanya emosi negatif yang terus-menerus dipendam membuat seseorang terkadang menyakiti diri sendiri sebagai bentuk pelampiasan stres permasalahan yang dihadapi.
Perlu diketahui bahwa menyakiti diri sendiri merupakan strategi koping stres yang keliru dan tidak tepat, sehingga diperlukan strategi koping lainnya yang lebih adaptif dalam menyelesaikan permasalahan. Untuk mengatasi stres permasalahan tersebut, anda dapat melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang anda alami, seperti menanyakan pikiran apa yang muncul sehingga menyebabkan merasa tertekan di keramaian, perasaan/ emosi yang menyertai, serta mencari tahu dan menguraikan permasalahan anda satu-persatu sehingga tidak menumpuk dan akan lebih mempermudah anda menemukan alternatif solusi. Anda juga dapat mengalihkan menyakiti diri sendiri dengan melakukan aktivitas produktif menyenangkan lainnya yang membuat suasana hati anda meningkat. Selain itu, anda juga dapat mencari dukungan dari lingkungan dengan menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya.
Apapun kondisi anda saat ini, anda tetap manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan sama seperti yang lainnya dengan keunikan masing-masing. Anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda hanya perlu fokus pada diri anda, mengenali dan mengeksplor kelebihan anda, dan menerima kekurangan menjadi bagian dari diri anda, serta memahami kebutuhan diri anda sendiri. Dengan demikian, anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda, dan juga bisa berguna untuk orang di sekitar anda. Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki sudut pandangan yang berbeda. Selain itu, dapat menuliskan jurnal harian secara berkala sebagai bentuk katarsis dan peluapan emosi.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya adalah AI dan bukan seorang dokter, tetapi saya akan mencoba memberikan beberapa informasi yang mungkin dapat membantu Anda.:Kebiasaan membenturkan atau memukul kepala sendiri bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan mental atau emosional yang perlu ditangani dengan serius. Tertekan, sesak nafas, dan kebiasaan ini mungkin merupakan gejala dari gangguan kecemasan atau depresi.
Penting untuk mencari bantuan profesional dalam hal ini. Saya sarankan Anda untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog atau psikiater yang dapat membantu Anda memahami penyebab dan memberikan perawatan yang sesuai. Mereka akan dapat melakukan evaluasi menyeluruh dan memberikan saran serta dukungan yang Anda butuhkan.
Selain itu, penting juga untuk mencari dukungan sosial. Berbicaralah dengan orang-orang terdekat Anda, seperti keluarga atau teman dekat, tentang apa yang Anda alami. Mereka mungkin dapat memberikan dukungan emosional dan membantu Anda mencari solusi.
Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini, dan ada bantuan yang tersedia. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional segera. Semoga Anda segera mendapatkan bantuan yang Anda butuhkan.
Related content