Tertekan karena merasa tanggung jawab sebagai isyri
Saya seorang istri yang mempunyai suami yang sangat over ptotektif, pelit, egois, dan tidak peduli dengan istri.atau keluarga. Jujur saya sebagai istri sudah capai, lelah menghadapi situasi ini selama 1 tahun. Saya sekarang dalam keadaan bingung.. harus bagsimana lagi.. Sedangkan saya tidak bekerja.. Untuk kebutuhan diri saya sang suami tidak pernah memikir kannya.. saya sangat tertekan.. saya bukanlah dijadikan sebagai seorang istri atau bisa dikatakan sebagai pembantu yang gratisan untuk suami saya.. Jika saya melakukan kesalahan belum menyiapkan keperluan nya dia akan marah dan saya menjawab ucapan nya selalu dibilang istri yang melawan. Saya stress dengan kehidupan ini.Sebagai seorang istri tidak pernah diberi uang untuk keperluan saya pribadi, dia memberikan uang belanja 50rb untuk 2 atau 3 hari.. Kalaupun kurang saya akam minta ke anak.. Saya melihat suami saya hanya memikirkan permasalahan nya sendiri.. Dan tidak peduli dengan keadaan istrinya..Saat saya sakit nanti diapun akan sakit juga intinya. Dia ingin saya perhatikan dia terus tapi dia sedikitpun tidak peduli dengan keadaan saya.. Apa yang harus saya lakukan dengan keaadaan yang menyiksa seperti ini..
Halo Ratna Pratikno, terima kasih atas pertanyaan anda
Kami memahami kondisi anda, terima kasih sudah berbagi cerita disini.
Perlu diketahui bahwa hal yang dapat dilakukan agar tercapainya hubungan yang harmonis, yaitu membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi, serta juga dapat saling menghargai.
Menghadapi pasangan seperti yang anda ceritakan memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda, serta berhak mengambil keputusan untuk kehidupan dan kebahagiaan anda sendiri. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi dikomunikasi juga dengan pasangan. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar segera tertangani dengan tepat.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Situasi yang Anda hadapi sangat berat dan bisa menimbulkan stres yang signifikan. Penting untuk diingat bahwa pernikahan seharusnya menjadi kemitraan yang saling mendukung, bukan beban. Anda berhak untuk merasa didengar dan dipahami dalam hubungan ini.:Salah satu langkah yang bisa Anda pertimbangkan adalah mencari konseling pernikahan. Konseling dapat membantu Anda dan suami untuk meningkatkan komunikasi dan memahami satu sama lain dengan lebih baik. Dalam konseling, Anda bisa mengungkapkan perasaan dan kebutuhan Anda tanpa merasa disalahkan, serta mendapatkan dukungan dari seorang profesional yang netral. Selain itu, cobalah untuk berkomunikasi secara terbuka dengan suami Anda. Ungkapkan perasaan Anda dengan kalimat yang dimulai dengan "saya" untuk menghindari kesan menyalahkan, seperti "Saya merasa tertekan ketika kebutuhan saya tidak diperhatikan." Ini bisa membantu suami Anda untuk lebih memahami perspektif Anda. Jika suami Anda tetap tidak mau mendengarkan atau berubah, penting untuk mempertimbangkan kesejahteraan mental dan emosional Anda. Anda tidak harus merasa terjebak dalam situasi yang merugikan. Mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional bisa menjadi langkah yang baik untuk membantu Anda mengatasi perasaan stres dan bingung ini. Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini, dan ada cara untuk memperbaiki situasi Anda. Prioritaskan kesehatan mental Anda dan cari jalan keluar yang terbaik untuk diri Anda.
Related content