Tempramental
Saya seorang ibu rumah tangga anak 1 dan sekarang hamil anak kedua. Saya mudah sekali marah dan berkata kasar ke pada suami saya karena suami saya sering menghamburkan uang untuk hal yg tidak penting dan dia juga lebih mementingkan dirinya sendiri, lebih banyak bergaul sama temannya dan cuma punya sedikit waktu untuk istri dan anak ya dia sangat cuek. Tapi saya selalu menyesal setelah berkata kasar dan marah2 tapi sayapun tidak bisa menahan emosi karena dia selalu berjanji untuk berubah tapi dia tidak pernah berubah
























Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kehamilan merupakan masa yang membahagiakan bagi para ibu ataupun calon ibu. Namun, selama proses kehamilan, para ibu akan mengalami perubahan hormon yang mempengaruhi psikologis sehingga lebih mudah merasa cemas atau stress dari biasanya. Kesehatan fisik dan mental saat kehamilan perlu dijaga karena kondisi emosi yang dirasakan ibu hamil akan mempengaruhi kondisi bayi.
Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada. Diri pribadi seseorang dan lingkungan akan saling terikat dan saling mempengaruhi. Perlu kita sadari bahwa bagaimana pun kondisi lingkungan, maka akan mempengaruhi kondisi mental kita. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang mendukung, maka orang tersebut relatif lebih nyaman dalam menjalani keseharian. Sebaliknya, apabila seseorang berada pada lingkungan yang kurang sehat, maka orang tersebut cenderung merasa tidak nyaman, mudah frustasi, bahkan stres, dan menimbulkan dampak buruk lainnya.
Adapun terkait kondisi stress yang anda alami, anda dapat memulai dengan mendiskusikan hal ini kepada pasangan anda karena mengurus rumah tangga, proses kehamilan, dan mengasuh anak merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya sepihak saja. Dalam menyikapi kondisi yang anda alami, sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terbawa emosi/ reaktif karena hanya akan memperburuk kondisi anda atau calon bayi. Untuk itu, anda dapat melatih diri melakukan relaksasi pernapasan saat anda merasa cemas, kesal, marah. Anda juga dapat mengaplikasikan pola hidup sehat (tidur yang cukup, makan makanan bergizi, berolahraga dan lain sebagainya) sehingga membantu anda lebih siap menjalani keseharian.
Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut, maka dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.
Semoga lancar sampai proses persalinan. Ibu dan bayi sehat
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.