🔥 Diskusi Menarik

Tekanan finansial dalam keluarga di saat baru memulai bisnis dengan partner

Salam hangat dokter. saya umur 35 tahun, sudah berkeluarga dengan 2 orang anak berumur 4 dan 7 tahun. saya baru 1 tahun memulai usaha bersama beberapa partner kerja, dengan gaji UMR jakarta sebagai permulaan karena omset bisnis yang masih kecil utk membiayai operasional. untuk membiayai kebutuhan anak saya masih mengandalkan bantuan orangtua saya. Namun seiring waktu, orangtua saya sudah tidak sanggup untuk membantu meringankan beban biaya anak saya.


Dengan kondisi keuangan seperti ini, saya sangat tertekan dengan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan anak, dan hampir setiap hari saya dan istri berargumen dan tidak jarang kami ribut karena masalah keuangan. Keributan ini pun semakin diperparah dengan istri saya terkadang ikut campur mempertanyakan partner kerja saya atas jam kerja saya yang terkadang kami butuh lembur karena permintaan customer. partner2 kerja saya pun mulai terganggu karena masalah keluarga saya mulai mengganggu perusahaan. Istri saya tidak setuju dengan jam kerja kami yg kadang butuh lembur namun tidak dibarengi dengan bayaran lebih. di lain sisi, kami sebagai partner bisnis sepakat untuk mengorbankan waktu dan tenaga ekstra demi membesarkan perusahaan kami yg masih berumur jagung ini.


Mohon arahan dan bimbingan nya dokter apa yang kira kira bisa saya lakukan untuk mengatasi stres karena tekanan keuangan ini.


Saya




Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
12
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.


Perlu diketahui bahwa hal yang dapat dilakukan agar tercapainya hubungan yang harmonis, yaitu membangun pola komunikasi yang hangat, sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi, serta juga dapat saling menghargai.


Menghadapi pasangan seperti yang anda ceritakan memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Sesekali ajak pasangan ke tempat bisnis yang anda bangun agar ia mengerti kondisi yang sebenarnya. Selain itu, bersama-sama membuat pencatatan rencana keuangan. Anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.


Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar segera tertangani dengan tepat.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya memahami bahwa Anda mengalami tekanan finansial dalam keluarga karena baru memulai bisnis dengan partner dan masih mengandalkan bantuan orangtua untuk membiayai kebutuhan anak. Situasi ini dapat menimbulkan stres dan konflik dalam hubungan dengan pasangan.

Berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu Anda mengatasi stres karena tekanan keuangan:

  1. Komunikasi terbuka dengan pasangan: Penting untuk berbicara dengan pasangan Anda tentang kekhawatiran dan stres yang Anda rasakan. Diskusikan secara jujur mengenai situasi keuangan dan bagaimana Anda berdua dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. Cari solusi bersama dan buat rencana keuangan yang realistis.

  2. Buat anggaran dan rencana keuangan: Buatlah anggaran yang jelas untuk memantau pengeluaran dan pendapatan keluarga. Identifikasi prioritas keuangan dan cari cara untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Buat rencana keuangan jangka pendek dan jangka panjang untuk membantu mencapai tujuan keuangan Anda.

  3. Cari sumber pendapatan tambahan: Selain bisnis Anda, pertimbangkan untuk mencari sumber pendapatan tambahan. Anda atau pasangan Anda mungkin dapat mencari pekerjaan paruh waktu atau melakukan pekerjaan sampingan untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga.

  4. Libatkan anak dalam pembelajaran keuangan: Ajak anak-anak Anda untuk belajar tentang keuangan dan bagaimana mengelola uang. Ini dapat membantu mereka memahami situasi keluarga dan mengembangkan kebiasaan keuangan yang baik sejak dini.

  5. Cari dukungan emosional: Jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan yang dapat membantu Anda mengatasi stres dan tekanan finansial. Berbagi pengalaman dan mendengarkan saran dari orang lain dapat memberikan perspektif baru dan solusi yang mungkin belum Anda pikirkan.

  6. Jaga kesehatan fisik dan mental: Selama menghadapi tekanan finansial, penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental Anda. Lakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti olahraga, meditasi, atau hobi yang dapat membantu mengurangi stres. Juga, pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup dan makan makanan bergizi.

Terakhir, penting untuk tetap optimis dan berfokus pada tujuan jangka panjang Anda. Bisnis baru membutuhkan waktu untuk berkembang, dan dengan kerja keras dan ketekunan, Anda dapat mengatasi tantangan keuangan ini. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, seperti konsultan keuangan atau ahli bisnis, jika diperlukan.

Semoga saran ini dapat membantu Anda mengatasi stres dan menemukan solusi yang tepat untuk situasi keuangan Anda. Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan atau konselor yang dapat memberikan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan Anda.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan