Tanya tentang kesehatan mental anak
Assalamualaikum wr.wb.
Saudara dan teman temanku aku punya masalah dengan anakku. Anakku mogok sekolah Tak tanya inginnya di sekolah smp1 tapi diterimanya di SMP 3. Kemarin terancam dikeluarkan dari smp3 kalau tidak mengikuti penilaian tengah semester. Anakku mengikuti penilaian tengah semester.Nilainya ada yang di bawah standart dan banyak yang bernilai di atas standart Kemudian selesai penilaian tidak mau masuk sekolah lagi Bagaimana yang harus dilakukan orang tua ? Terus kalau kemarin dulu banyak diam setelah saya bawa ke dokter diberi fluxtuensa dan asam folat. Terus saya belikan masu vitagert dan ikut les renang. Sekarang ceria tapi kadang lebai bercanda dengan neneknya dan belum mau sekolah. Apa yang terbaik harus kami lakukan agar anak dapat bersosialisasi dengan baik ?
Halo Sri Palupi, terima kasih untuk pertanyaannya.
Remaja merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan. Fase ini merupakan masa yang kompleks dihadapi oleh individu karena terjadinya transisi fase kehidupan dari anak ke dewasa, sehingga pada masa ini remaja akan cenderung menunjukkan emosi yang labil, dan menampilkan perilaku yang terkesan pemberontak. Kondisi tersebut terjadi karena adanya perubahan hormonal dalam diri remaja dan adanya proses pencarian jati diri sehingga remaja akan mengeksplorasi lingkungannya. Dengan demikian, remaja sering kali memperoleh labelling “anak nakal atau membangkang” dari lingkungannya.
Perlu diketahui bahwa perilaku yang ditampilkan remaja terkadang merupakan cara mereka untuk mendapatkan perhatian ataupun pengakuan dari lingkungan atau orang tuanya. Selain itu, perilaku tersebut juga terkadang akibat pengaruh dari teman sepergaulannya atau mungkin mencontoh perilaku orang-orang di sekitarnya. Namun, sebagai orang tua anda tetap selalu berusaha mengambil peran dalam membimbing dan mengarahkan remaja untuk berperilaku yang adaptif, serta mencari tahu akar anak berperilaku demikian.
Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk menghadapi remaja, yaitu ajak mereka berdiskusi dari hati ke hati mengenai alasan mereka menunjukkan perilaku demikian, dengarkan pendapatnya, dan sebaiknya menghindari untuk menghakimi karena akan menyebabkan mereka menjadi pribadi yang menutup diri dari orang tua. Tanyakan pula perasaa, harapannya, dan yang diharapkan dari orang tua. Selain itu, libatkan remaja untuk membuat kesepakatan bersama yang berlaku dalam keluarga sehingga keberadaannya merasa dihargai. Namun, jika perilaku remaja telah melewati batas wajar, maka anda perlu bersikap tegas yang disertai dengan memberi tahu mengenai kesalahan yang dilakukan atau memberikan waktu bagi remaja untuk merenungi kesalahannya.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar segera tertangani secara tepat.