๐Ÿ”ฅ Diskusi Menarik

[Tanya Psikolog Ririn] Bunuh Diri dalam Perspektif Psikologi

Hadirnya permasalahan dalam hidup terkadang menjadikan seseorang menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Namun, tidak bisa dipungkiri juga bahwa hadirnya masalah terkadang pula menimbulkan rasa putus asa dan berpikiran menyerah untuk melanjutkan hidup, sehingga pikiran dan perilaku bunuh diri pun turut hadir sebagai cara mengakhiri hidup.


Belakangan ini ramai diberitakan mengenai seorang wanita yang melakukan aksi bunuh diri dengan menenggak racun akibat adanya permasalahan dalam relasi percintaan dengan seorang anggota polisi di Mojokerto.


Punya pertanyaan terkait bunuh diri dari perspektif psikologi? Silakan ajukan pertanyaan untuk Psikolog Ririn pada kolom komentar ya.

[Tanya Psikolog Ririn] Bunuh Diri dalam Perspektif Psikologi[Tanya Psikolog Ririn] Bunuh Diri dalam Perspektif Psikologi
16
62k
12 komen

12 komentar

Hallo dok saya mau bertanya saya tidak tidur selama 3 hari apa itu termasuk stress??

Saya udah minum obat apotik tapi masih gag bisa tidur solusinya gimana ya dok๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™

3 minggu yang lalu
Suka
Balas

Hallo dok, saya baru-baru ini sekitar 2 bulan mengalami cemas yang berlebihan saya merasa orang-orang menjauhi saya. Saya merasa banyak orang yang telah merendahkan saya bahkan saya sendiri merasa tidak berharga atas pencapaian saya. Saya juga sulit tidur dok, bahkan ada kejadian saya mau menyebrang jalan otak saya sudah menyuruh saya berhenti tapi saya reflek jalan sehingga hampir tertabrak mobil. Saya merasa ingin mati, karena saya bingung akan hidup saya kenapa terasa hampa, bingung, dan merasa hilang arah. Saya jg melakukan tes depresi dok dan hasilnya parah, apakah saya terkena gangguan mental? Tp saya merasa baik-baik saja walaupun kadang tidak fokus dalam melakukan sesuatu kadang jg saya tidak berani dan merasa ragu-ragu saat mau melakukan sesuatu. Saya merasa menjadi beban keluarga ketika keluarga saya mengalami kesulitan.

2 bulan yang lalu
Suka
Balas

Dok.. saya mau cerita.. saya dan pasangan saya berhubungan badan sebulan setelah pasangan saya mengalami gejala hiv . Selama saya berumah tangga dengan pasangan saya selama 1tahun ini, saya tidak pernah melakukan hubungan badan dengan menggunakan kondom, tapi kemarin saya kaget dengan keluhan suami saya karena katanya di kelaminnya ada kutil dan badan suami saya merah2 bintik dok, ternyata setelah di periksa ternyata suami saya gejala hiv dan belum tau itu positif atau tidak. Disini saya stres sekali dok dengan mendengar kenyataan sakit suami saya ya walaupun itu belum tau positif atau negatif, karena di pikiran saya apakah saya tidak kena juga hiv tersebut atau tidak? Sedangkan selama ini, saya tidak ada merasakan gejala yang aneh ke badan saya . Dan saya bingung bagaimana cara saya untuk melayani serta berinteraksi dengan pasangan saya agar saya tidak tertular? Mohon di bantu pencerahannya dokter. ๐Ÿ™‚

6 bulan yang lalu
Suka
Balas

Asalamu'alaikum dok, mohon bantuan nya, istri saya dulu nya korban KDRT oleh orang tua nya semasa kecil, dari kecil hingga saat ini orang tua nya memperlakukan dia berbeda dengan saudanya yang lain, seperti yang tidak menyayangi dia. Dia kurang perhatian dan kasih sayang orang tua nya dari kecil hingga sekarang. Dan hak tersebut membuat dia trauma dan selalu mengingat kejadian2 yang menyakitkan yang seriang dia alami. Dia mudah sekali marah dan tersulut emosinya hanya gara" hal sepele. Bahkan jika emosinya sedanh memuncak dia juga melakukan KDRT entah itu kepada anak saya ataupun kepada saya suaminya sendiri. Saya tidak penah melawan perlakuan buruk nya kepada saya karena mengingat masa lalu nya yg begitu menyakitkan jadi saya lebih memilih untuk bersabar dan menenangkan dia.

Nanun sekarang kondisi nya memburuk bahkan kemaren sempat anak saya dibawa kabur dengan tujuan yg tidak jelas, beruntung masih bisa dilacak di gps jadi saya bisa mengamankan anak saya karena anak saya sedang sakit dan baru bbrapa hari pulang sehabis dirawat karena sakit. Saya bawa anak saya karena khawatir kondisinya semakin memburuk. Setelah itu saya kehilangan kontak dengan istri saya dan gps nya mati sehingga tidak bisa dilacak. Besok nya dia datang untuk mengambil anak saya yang mana saat ini akan kontrol ke rumah sakit. Disana istri saya emosinya memuncak dan mengamuk bahkan mencoba untuk melukai diri dan mengambi benda tajam ingin bunuh diri. Bahkan anak saya sampai trauma dan tidak mau bertemu dengan ibu nya. Saya jadi bingung dok, disatu sisi saya tidak mau memisahkan ibu dan anak. Tapi mengingat istri saya yang seperti itu dan anak saya yg trauma, sampai tidak mau saya tinggalkan dan terus menempel kesaya semenjak kejadian tersebut.

Mohon bantuan dan solusi nya dok untuk istri dan anak saya ๐Ÿ™๐Ÿ™

7 bulan yang lalu
Suka
Balas

Halo dok, saya sangat lelah ,tubuh saya lemah saya banyak pikiran hampir setiap hari saya makan setengah sendok nasi satu kali sehari saja bahkan saya tidak makan, saya sering sakit kepala sering cemas ,tubuh saya sering bergetar dahsyat saat saya banyak pikiran, setiap hari saya selalu dan selalu merasa capek, bahkan saya tiap hari turun 1-2kg , sya tidak bisa tidur, mental saya jatuh dan selalu ingin sendiri dan bersembunyi dalam kegelapan ,ini sangat melelahkan, saya ingin bebas , bebas dari beban pikiran ....

7 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hallo dok saya mau nanya tentang gangguan kpribadian saya..kenapa ya dok setiap saya..kehilangan orang atau suatu momen yang mengasyikann...selalu..muncul perasaan pengen terulang lagih..dann rasanyaa..sangat sulit melepas seseorang ituu..sehinggaa ketika berada di lingkungan yang berbeda..saya selalu..terbayang2 wajah dia dann..sifattnya yang telah di lakukan kepada saya..dan gimana si dok cara aku ngatasin gangguan tersebutt..mksih ya dok jawabanya๐Ÿ™

9 bulan yang lalu
Suka
Balas

gimana cara menghilangkan fikiran bunuh diri untuk menyelesaikan masalah? saya sudah terlalu sering memikirkan untuk bunuh diri tapi selama jni tertolong karena saya berusaha bertahan untuk orang tua dan adik adik saya, tapi sekarang saya berfikir sudah terlalu menjadi beban karena saya tidak lulus dalam ujian sbmptn 2021 lalu dan memilih untuk gapyear dan mencoba ulang test untuk tahun 2022 ini. semenjak tidak lulus itu rasa percaya diri saya sangat berkurang dan ekspektasi saya terhadap diri saya juga hilang. walaupun orang tua saya selalu bilang tidak apa apa dan saya pasti bisa itu malah menjadi beban baru bagi saya untuk tidak mengecewakan mereka lagi. dan semakin dekat dengan sbmptn tahun 2022 ini semakin besar keinginan saya untuk bunuh diri jika saya gagal lagi, karena menurut saya lebih baik begitu daripada akhirnya saya hanya mengecewakan dan menyusahkan. apalagi jika melihat anak anak yg usia seperti saya sudah bisa membahagiakan dan ada yang di banggakan untuk orang tua mereka saya semakin kecil hati dan malu menjalani hari saya, memang tidak boleh membandingkan pencapaian orang lain dengan kita tapi ternyata tidak semudah itu.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
@Mutiara Putri Mappagara

Halo Mutiara Putri Mappagara, terima kasih untuk pertanyaannya.


Saya dapat mengerti kondisi yang anda alami. Setiap orang memiliki respon yang berbeda dalam menghadapi permasalahannya. Kondisi mental seseorang ikut serta mempengaruhi bagaimana respon yang dimunculkan. Permasalahan yang dihadapi terkadang membuat seseorang tidak mampu berpikir jernih untuk menemukan solusi terbaik terhadap permasalahannya, sehingga tanpa disadari akan mengembangkan pikiran bunuh diri untuk mengakhiri semuanya.


Apapun kondisi anda saat ini, anda tetap manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan sama seperti yang lainnya dengan keunikan masing-masing. Anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda hanya perlu fokus mengembangkan potensi agar menjadi versi terbaik dari diri anda. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan. Selain itu, anda dapat menuliskan jurnal harian secara berkala setiap hari sebagai bentuk katarsis atau peluapan emosi.

Dengan menyadari kondisi diri dapat membantu anda untuk menentukan langkah selanjutnya yang dapat anda lakukan sebagai upaya mencari pertolongan. Anda dapat mencari lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk berbagi. Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan mendapatkan sudut pandang lainnya. Anda juga dapat menemukan aktivitas yang dapat mengalihkan pikiran bunuh diri dengan melakukan aktivitas produktif seperti memilihara hewan/ tanaman, memasak, melukis, bermusik, olahraga, dsb. Jika dirasa belum maksimal, anda tidak perlu ragu mencari bantuan professional (psikolog/ psikiater) sehingga kondisi anda segera tertangani dengan tepat. Semoga dapat membantu ya


1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Gimana cara membantu teman yang memiliki pikiran bunduh diri? Malah dari yang saya tahu, banyak teman dekat yang justru nggak tahu temannya punya niat bunuh diri sampai hal itu terjadi.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
1

Halo Fahirah Ira, terima kasih untuk pertanyaannya.


Langkah pertama yang perlu diketahui yaitu mengenali beberapa gejala yang muncul pada seseorang yang ingin bunuh diri, seperti selalu membicarakan terkait menyerah terhadap kehidupan, putus asa, atau kematian, serta sering menyalahkan diri sendiri. Selain itu, sering menyampaikan ucapan selama tinggal kepada seseorang padahal tidak ke mana-mana. Terkadang juga menunjukkan perilaku yang mengarah kepada cara untuk mengakhiri hidup,

seperti konsumsi obat dengan dosis berlebihan, melakukan olahraga ekstrim, dan sebagainya. Adanya perilaku menarik diri dalam jangka waktu yang lama, dan kehilangan minat.


Apabila salah satu atau lebih dari gejala tersebut muncul, anda dapat mengajak kerabat/ orang terdekat anda untuk berbicara. Pembicaraan tidak harus langusng mengarah kepada pikiran bunuh diri yang bersangkutan, tetapi dimulai dengan pembicaraan ringan dan santai, seperti โ€œbagaimana kabarmu, ayo kita ngobrol berduaโ€, โ€œbelakangan ini kamu terlihat sedih atau lebih banyak diam, ada yang bisa aku bantu?โ€, โ€œkayaknya ada yang lagi kamu pikiran, sini cerita sama akuโ€. Apabila sudah mengarah ke pembahasan terkait bunuh diri, anda dapat menunjukkan ketertarikan terhadap apa yang disampaikan, sehingga orang tersebut merasa mendapatkan kesempatan untuk bercerita secara jujur dan terbuka.


Selanjutnya, anda hanya perlu menjadi pendengar yang baik tanpa menghakimi atau memberikan ceramah. Terkadang seseorang yang memiliki keinginan bunuh diri tidak dapat berpikir secara rasional sehingga tidak mampu untuk melihat alternatif solusi lain dari permasalahannya. Dengan meluapkan apa yang ada dipikiran dan perasaan seseorang tersebut kepada anda, maka akan membantunya untuk merasa lebih lega dan bisa memandang masalah lebih baik. Anda dapat memberikan masukan sesuai kemampuan anda jika ia memintanya. Anda juga tidak perlu ragu memberikan tawaran untuk mendapatkan bantuan profesional.


Semoga dapat membantu

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Masih nggak ngerti kenapa orang sampai berani untuk bunuh diri. Apa mereka yang berpikiran utk bunuh diri ini nggak mikir takut atau rasa sakit ?

Maaf kalau bahasa dari pertanyaan saya salah, betulan ingin tahu supaya jika orang-orang di sekitar sy menunjukkan tanda2 ini saya bisa bantu atau setidaknya nggak menghakimi.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
1

Halo Johanes Suherman, terima kasih untuk pertanyaannya.


Seseorang memiliki respon yang berbeda dalam menghadapi permasalahannya. Kondisi mental seseorang ikut serta mempengaruhi bagaimana respon yang dimunculkan. Sebagian orang ada yang optimis ketika menghadapi masalah, sehingga akan menjadi peribadi yang jauh lebih kuat dan tangguh saat berhasil melewati masa sulitnya, serta mau untuk berjuang menjalani kehidupannya kembali.


Namun, sebagian orang juga terkadang merasa pesimis ketika menghadapi masalah. Adanya tekanan hidup terus-menerus atau kegagalan yang berulang menyebabkan seseorang memunculkan pikiran-pikiran โ€œtidak berdayaโ€, โ€œhidup tidak lagi berartiโ€, โ€œsudah tidak memiliki harapan hidupโ€, dan lain sebagainya. Munculnya pikiran tersebut dalam jangka waktu yang lama membuat seseorang tidak lagi mampu berpikir jernih dan rasional, sehingga memutuskan bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya tanpa memikirkan banyak pertimbangan, termasuk rasa sakit ataupun ketakutan lainnya.


Beberapa gejala yang muncul pada seseorang yang ingin bunuh diri, yaitu selalu membicarakan terkait menyerah terhadap kehidupan, putus asa, atau kematian, serta sering menyalahkan diri sendiri. Terkadang juga menunjukkan perilaku yang mengarah kepada cara untuk mengakhiri hidup, seperti konsumsi obat dengan dosis berlebihan, dan sebagainya. Selain itu, sering menyampaikan ucapan selama tinggal kepada seseorang padahal tidak ke mana-mana. Adanya perilaku menarik diri dalam jangka waktu yang lama, dan kehilangan minat.


Dengan demikian, sangat dibutuhkan kepekaan dari lingkungan sekitar untuk hadir memahami tanpa menghakimi. Anda juga dapat mendampingi untuk bertemu dengan professional agar dapat ditangani dengan segera secara tepat.


Semoga dapat membantu


2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.