🔥 Diskusi Menarik

Tantrum pada anak yg membuat sy ibunya juga ikut tantrum

Anak sy baru masuk tk. Awal masuk tk sebulan pertama sangat baik dan berani sekolah mau ditinggal. Bulan berikutnya anak sy tidak mau ditinggal, sekolah maunya ditemani sampai sy harus ikut di dlm kelas. Pernah sy coba tinggal dan dia nangis marah sampai ngamuk di kelas. Melihat anak seperti ini sy jadi emosi dan ikut stres bagaimana solusinya dok? Trimakasih

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
10
2

2 komentar

Halo Ary Okta, terima kasih untuk pertanyaannya.


Sebagai orang tua tentu mengharapkan buah hatinya memperoleh pendidikan yang layak dan memadai, agar dapat membantu menunjang kehidupan mereka ke depannya. Orang tua selalu mengupayakan berbagai hal untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, terkadang anak juga menampilkan perilaku yang bertentangan dengan harapan orang tua, misalnya anak yang tidak mau ditinggal saat di sekolah oleh orang tuanya sehingga membuat orang tua merasa kesal, marah, kecewa dan sebagainya. Kondisi tersebut merupakan hal yang wajar terjadi pada anak saat berada pada lingkungan baru.


Perlu diketahui bahwa beberapa faktor yang kemungkinan menyebabkan anak tidak mau ditinggal sendirian saat di sekolah, yaitu terdiri dari faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal biasanya disebabkan oleh lingkungan sekolah yang tidak nyaman bagi anak, anak mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru, atau anak mengalami perundungan di sekolah, dan berbagai faktor eksternal lainnya. Sedangkan faktor internal yang dialami yaitu anak mengalami kecenderungan Separation Anxiety Disorder (SAD), di mana anak akan mengalami kecemasan saat berpisah dengan figur lekatnya (ibu, ayah, pengasuh, dll) sehingga anak tidak mau meninggalkan rumah untuk berangkat ke sekolah, atau adanya faktor internal lainnya.


Meskipun demikian, sebaiknya orang tua tidak langsung memarahi atau memukul anak karena akan menyebabkan anak semakin tidak ingin ke sekolah, atau bisa saja muncul masalah baru lainnya. Hal pertama yang dapat dilakukan sebagai orang tua, yaitu mencari tahu penyebab anak tidak mau ditinggal saat di sekolah. Orang tua dapat mengajak anak berdiskusi mengenai pikiran dan perasaan anak terkait sekolah, mengenali secara pasti kekhawatiran yang dirasakan oleh anak, serta tanyakan pula keinginan dan harapannya. Selain itu, ceritakan kepada anak mengenai hal-hal yang menarik di sekolah, serta memberikan pemahaman mengenai pentingnya belajar dari sekolah dan konsekuensi jika anak tidak mau sekolah. Anda tidak perlu ragu untuk meminta bantuan guru di sekolahnya. Kemudian orang tua juga perlu memberikan apresiasi kepada anak saat mau berangkat ke sekolah, seperti pelukan, pujian, dan sebagainya sehingga anak termotivasi untuk mengulang kembali perilaku baik tersebut.


Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.


2 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Menghadapi tantrum pada anak, terutama saat mereka baru masuk sekolah, bisa menjadi tantangan yang cukup besar. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda coba untuk mengatasi situasi ini:
  1. Pahami Penyebabnya: Tantrum sering kali disebabkan oleh rasa kesal, marah, atau frustrasi. Anak mungkin merasa tidak nyaman dengan perubahan rutinitas, seperti harus ditinggal di sekolah tanpa kehadiran Anda. Cobalah untuk memahami perasaan anak dan berikan dukungan emosional.

  2. Persiapkan Transisi: Sebelum pergi ke sekolah, bicarakan dengan anak tentang apa yang akan terjadi. Beri tahu mereka bahwa Anda akan meninggalkan mereka di sekolah, tetapi Anda akan kembali. Ini dapat membantu anak merasa lebih siap dan mengurangi kecemasan.

  3. Bawa Mainan atau Buku: Siapkan mainan atau buku yang bisa membuat anak merasa lebih nyaman saat Anda tidak ada. Ini bisa menjadi cara untuk mengalihkan perhatian mereka dan membuat mereka merasa lebih aman.

  4. Waktu Istirahat: Pastikan anak memiliki waktu untuk beristirahat sebelum pergi ke sekolah. Kelelahan bisa memicu tantrum, jadi perhatikan tanda-tanda kelelahan dan berikan waktu untuk istirahat jika diperlukan.

  5. Pelukan dan Dukungan: Saat anak mulai tantrum, berikan pelukan yang tegas dan erat. Ini bisa membantu mereka merasa aman dan tahu bahwa Anda peduli, meskipun Anda tidak setuju dengan perilakunya.

  6. Tetap Tenang: Usahakan untuk tetap tenang saat menghadapi tantrum. Jika Anda ikut emosi, situasi bisa semakin memburuk. Cobalah untuk mengendalikan emosi Anda dan berikan dukungan kepada anak.

  7. Konsultasi dengan Profesional: Jika tantrum anak terasa berlebihan atau berlangsung lama, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog anak. Mereka dapat memberikan saran lebih lanjut dan membantu Anda memahami perilaku anak.

Apakah Anda masih memiliki pertanyaan lain?

2 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan