Hallo dokter, bagaimana cara bundir tanpa rasa sakit?
Saya sudah tak kuat hidup, daya mentalku tak bisa saya atasin.
🔥 Diskusi Menarik
Sy menginginkan ada sebuah tantangan yang mampu sy pecahkan, sehingga bisa menghapus total perasaan insecure sy trhdp banyak hal. Tanpa ada ketakutan akan ada kegagalan atau trauma lagi kedepannya.
Ada saran tips apa yg harus sy lakukan???
2 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Nur Tuti, terima kasih untuk pertanyaannya.
Wajar jika setiap orang mengharapkan dapat menjadi terbaik atau menampilkan hasil sesempurna mungkin dalam berbagai hal. Namun, apabila tuntutan kesempurnaan terhadap diri dan sekitar pun berlangsung secara berlebihan berdasarkan standar yang tidak masuk akal, serta menimbulkan kecemasan tinggi apabila tidak sesuai dengan standard yang telah ditetapkan, dan bahkan mengganggu aktivitas keseharian, maka kondisi tersebut perlu diwaspadai. Sebaiknya segera periksakan diri ke psikolog/ psikiater agar memperoleh diagnose dan penanganan yang tepat terhadap kondisi anda.
Munculnya kecemasan yang berlebihan tidak terlepas dari pikiran “merasa ada yang salah”, “merasa tidak puas”, “merasa belum cukup/ kurang”, dan sebagainya sehingga dilakukan berbagai cara agar memastikan tindakan yang dilakukan berjalan sesuai standard yang bersangkutan, seperti melakukan pengecekan secara berulang, mempertanyakan kembali hasilnya, bahkan memperhatikan sampai ke hal-hal yang sangat detail sekalipun. Dengan demikian, akan sangat mempengaruhi durasi waktu menyelesaikan pekerjaan, dan juga malah menunda atau membatalkan melakukan aktivitas tersbut, serta pikiran tersebut terus mengganggu bahkan setelah pekerjaan sudah berlalu.
Perlu diketahui bahwa kondisi fisik dan psikologis seseorang saling terkait dan saling mempengaruhi. Apabila terjadi sakit pada fisik anda bisa jadi disebabkan oleh permasalahan psikologis, atau sebaliknya. Misalnya, seseorang berpikir akan kesempurnaan hasil kerja, maka emosi yang terlibat salah satunya cemas (takut tidak sesuai, takut dikritik, dianggap jelek, dll), sehingga pada fisik akan memberikan sensasi sakit kepala, pundak tegang, nafas pendek, mual, asam lambung meningkat dan sebagainya. Apabila cara memandang sesuatu tetap dipertahankan, maka pola tersebut akan terus terulang.
Oleh karena itu, hal yang pertama dapat dilakukan adalah mengidentifikasi pikiran-pikiran yang muncul, apakah sifatnya irasional atau rasional. Anda boleh saja mempertanyakan kembali pikiran anda sambil melihat fakta-fakta yang sebenarnya terjadi sehingga anda lebih dapat melihat sesuatu secara objektif. Bisa saja manusia mengalami kesalahan dalam berpikir, sehingga terjadi kekeliruan dalam mempersepsi sesuatu. Anda dapat memulai proses identifikasi pikiran anda dengan menuliskannya pada kertas beserta fakta-fakta yang mendukung. Kemudian anda menulsikan lagi pikiran alternative yang muncul setelah anda mempertanyakan pikiran anda sebelumnya, lalu ukur tingkat kecemasan dan sensasi fisik yang anda alami (skala 1-10).
Anda tidak perlu malu atau ragu meminta dukungan dan bantuan orang disekitar anda untuk mengidentifikasi pikiran-pikiran anda yang muncul sehingga anda memiliki pandangan dari sudut pandang lain. Anda juga perlu membiasakan diri untuk fokus pada satu pekerjaan dalam satu waktu, sehingga diri anda benar-benar hadir sepenuhnya. Jika pikiran anda mulai “berpetualang” kemana-mana, maka anda segera fokus ke napas (fokus pada udara yang masuk dan udara yang keluar) sehingga anda dapat mengembalikan pikiran anda ke tubuh anda. Semoga membantu ya
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.