🔥 Diskusi Menarik

Supaya tidak kepikiran omongan tetangga

Assalamu'alaikum.. Siang dok, saya wanita berusia 35thn mempunyai 2 orang anak laki-laki (13th ) dan perempuan ( 3 th), ada hal yg mengganggu pikiran dan hati saya.. Hidup ini memang tidak bisa lepas dari sosialisasi..tapi saya bukanlah orang yg sombong dok, saya juga suka menyapa orang dan senyum dengan tetangga walaupun ada beberapa yg tidak saya suka 😁 saya cuekin aja. Tpi yg jdi pikiran saya dinilai dan dibicarakan kalau saya tidak mau berkumpul dalam acara pengajian sama arisan...Jdi mereka tu kalau ketemu saya agak sinis gitu( kelihatan raut nya) saya tinggal di lingkungan mertua.. Dri awal saya kurang berkenan utk tinggal di lingkungan mertua saya sudah bicarakan dg suami sebelum menikah ( masih pacaran) tpi takdir berkata lain karna bapak mertua meninggal mau tidak mau aku hrus ikut pindah kerumah mertua jalan 8 tahun. Jujur, tidak bisa selalu ikut pengajian dan arisan.. Menggantikan mertua sebab mertua sedang diluar kota, karena posisi saya bekerja sebagai terapis online terkadang saya juga mendapat panggilan pijat dri langganan.. Kondisi ekonomi lah yg mengharuskan saya mencari rezeki karena profesi ojol suami sedang sepi.. Disisi lain saya punya anak kecil yg hrus minum susu dan anak pertama sekolah menengah pertama ( SMP) perlu biaya sekolah belum urusan yg lain semua butuh uang.. , untuk bisa keluar rumah mengambil order massage pun anak harus kutitip ke orang tua ku. Kalau mertua tidak keluar kota memang dia menjaga anakku yg kecil, jika aku mencari uang tapi kalau aku pulangnya kelamaan suka ngomel.. mertuaku bilang aku ga punya otak pergi pijat aja lama banget.. Itupun dia bilang ke anak aku yg pertama.. Anakku sampein ke aku. Pekerjaan memijat orang itu paling lama 2 jam belum lagi diperjalanan.. Jdi aku merasa stres tinggal dengan mertua belum lagi omongan tetangga yg julid.. Gimana dok.. Trkadang aku mau demam mikirin.. Apa hrus begini terus hdupku.. Aku juga prlu mengurus dan merawat anak2ku.. Aku jg perlu mencari uang..

Mohon bantuannya dok.. Terimakasih

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
18
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada. Diri pribadi seseorang dan lingkungan akan saling terikat dan saling mempengaruhi. Perlu disadari bahwa bagaimana pun kondisi lingkungan, maka akan mempengaruhi kondisi mental kita. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang mendukung, maka orang tersebut relatif lebih nyaman dalam menjalani keseharian. Sebaliknya, apabila seseorang berada pada lingkungan yang kurang sehat, maka orang tersebut cenderung merasa tidak nyaman, mudah frustasi, bahkan stres, dan menimbulkan dampak buruk lainnya. Dengan demikian, diperlukan evaluasi dan introspeksi diri terhadap kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar.


Apapun kondisi anda saat ini, anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Anda hanya perlu fokus pada diri anda, mengenali dan mengeksplor kelebihan anda, dan menerima kekurangan menjadi bagian dari diri anda, serta memahami kebutuhan diri anda sendiri. Dengan demikian, anda dapat menjadi versi terbaik dari diri anda, dan juga bisa berguna untuk orang di sekitar anda. Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan.


Adapun terkait kondisi yang anda alami, anda dapat memulai dengan mendiskusikan hal ini kepada pasangan agar bersama-sama mencari solusi terbaik. Anda tidak perlu ragu untuk meminta pandangan suami mengenai sikap orang-orang di sekitar anda, kemudian mendiskusikan bersama cara menghadapi mereka.


Jika dirasa belum maksimal, anda tidak perlu ragu mencari bantuan professional (psikolog) sehingga kondisi anda segera tertangani dengan tepat.


2 bulan yang lalu
Suka
Balas
1

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Tidak cukup data untuk menjawab. Apakah Anda masih memiliki pertanyaan lain?
2 bulan yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan