Suami pengangguran dan Playing victim

Suami saya sudah 3 kli resign karena alasan intinya dia egois. Saat ini dia menganggur sudah 1 tahun. Sementara saya terpaksa kerja lagi di 3 tempat dalam sehari demi bisa membiayai anak kami yang masih kuliah. Dan selama ini pula suami cuek, pelit, tidak peduli, apakah kami bisa makan atau tidak, anak kami bisa bayar uang kuliah atau tidak. Oiya suami pernah selingkuh dan pakai jasa psk. Tolong saya, apakah saya harus bercerai, saya tidak kuat lagi seperti ini, saya lelah. Anak kami hanya satu, perempuan usia 20 tahun. Kami belum punya rumah sendiri, karena uang gaji saya habis untuk biaya hidup. Tolong bantu saya, bolehkah saya bercerai. Mengingat suami ini tipe playing victim juga. Terimakasih sebelumnya.

Ardilia

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
102
1
3

3 komentar

Halo Ummu Safara, terima kasih untuk pertanyaannya.


Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.


Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.

Permasalahan yang didiamkan dan dipendam oleh masing-masing, hanya akan menjadi pembahasan berulang di kemudian hari dan bisa saja meledak sewaktu-waktu bagaikan “bom waktu”. Ada baiknya anda dan pasangan meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati agar menemukan solusi terbaik bersama (misalnya liburan bersama ke tempat favorit, makan malam berdua, moment pillow talk, dsb). Ketika berkomunikasi menggunakan “I message”, artinya lebih fokus menyampaikan “saya merasa hubungan kita terasa hambar, boleh gak kita ngobrol sambil mengingat perjuangan yang udah kita lewati?” bukan “kamu itu selalu menyalahkan dan tidak mau mengalah…..”.

Kemudian anda dan pasangan dapat saling mengenali bahasa cinta masing-masing, serta melakukan ritual yang menjadi kesepakatan bersama misalnya memeluk dan mengucapkan kata cinta sebelum dan bangun tidur, sebelum dan berangkat kerja, dll. Selain itu, perlu dibahas juga terkait hubungan seksual dalam pernikahan anda. Perlu juga merencanakan mencoba hal-hal baru bersama agar semakin terasa keintimannya.

Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
1

pikirkan matang2 dulu

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
1

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Halo Ardilia,:

Saya memahami bahwa Anda sedang menghadapi situasi yang sulit dengan suami Anda yang pengangguran dan memiliki perilaku yang tidak peduli. Saya dapat memberikan beberapa saran umum, namun penting untuk diingat bahwa saya bukan ahli dalam bidang ini dan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan seorang profesional seperti psikolog atau konselor pernikahan untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik.

  1. Komunikasi terbuka: Cobalah untuk membicarakan perasaan dan kekhawatiran Anda kepada suami dengan jujur dan terbuka. Sampaikan bagaimana situasi ini mempengaruhi Anda dan anak Anda secara emosional dan finansial. Dorong suami Anda untuk berbicara tentang alasan di balik perilakunya dan mencari solusi bersama.

  2. Cari bantuan profesional: Menghadapi masalah pernikahan yang kompleks seperti ini dapat membutuhkan bantuan dari seorang profesional. Pertimbangkan untuk mencari bantuan dari psikolog atau konselor pernikahan yang dapat membantu Anda dan suami Anda dalam mengatasi masalah ini.

  3. Evaluasi hubungan Anda: Pertimbangkan untuk mengevaluasi hubungan Anda secara keseluruhan. Apakah Anda merasa bahwa hubungan ini masih sehat dan memberikan kebahagiaan bagi Anda? Apakah Anda merasa bahwa suami Anda bersedia untuk berubah dan bekerja sama untuk memperbaiki hubungan ini? Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam mengambil keputusan tentang apakah bercerai adalah pilihan terbaik bagi Anda.

  4. Pertimbangkan kesejahteraan Anda dan anak Anda: Saat mempertimbangkan apakah harus bercerai atau tidak, penting untuk memikirkan kesejahteraan Anda dan anak Anda. Pertimbangkan apakah situasi saat ini memberikan lingkungan yang sehat dan aman bagi Anda dan anak Anda. Jika Anda merasa bahwa situasi ini tidak dapat berubah dan berdampak negatif pada kesejahteraan Anda dan anak Anda, maka bercerai mungkin menjadi pilihan yang perlu dipertimbangkan.

  5. Dukungan sosial: Cari dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas yang dapat memberikan Anda dukungan emosional dan praktis selama proses ini. Berbagi pengalaman dan mendengarkan saran dari orang-orang yang peduli dapat membantu Anda dalam mengambil keputusan yang tepat.

Ingatlah bahwa keputusan untuk bercerai adalah keputusan yang sangat pribadi dan hanya Anda yang dapat membuat keputusan tersebut. Penting untuk mempertimbangkan semua faktor yang relevan dan mendapatkan bantuan dari profesional jika diperlukan.

Semoga Anda menemukan jalan yang terbaik untuk kebahagiaan dan kesejahteraan Anda dan anak Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan saran lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan