🔥 Diskusi Menarik

Stress kuliah

Dok saya maba, namun baru mulai perkuliahan saya sudah sering menangis. Awalnya saya mengira kalau saya homesick, karena memang saya juga belum terlalu memiliki banyak tugas dan saat itu saya memang habis sakit maag. Namun, rasa sedihnya berkepanjangan. Bahkan sekarang saya hingga bingung kenapa saya selalu merasa sedih, kesepian, tidak tenang, dan seolah tidak kuat menjalani hari esok. Saya sering berfikir apa sebaiknya saya DO saja, mumpung masih awal. Bagaimana ya dok?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
18
1
2

2 komentar

Halo Istikhomah Nonik, terima kasih untuk pertanyaannya.


Pada saat seseorang memasuki fase remaja akhir/ dewasa, terkadang muncul berbagai kekhawatiran terkait pendidikan, karir, tujuan hidup, pasangan, hidup mandiri jauh dari orang tua dan sebagainya. Tidak bisa dipungkiri bahwa pada fase tersebut adanya permasalahan dan tanggung jawab yang dimiliki lebih kompleks dari sebelumnya sehingga seseorang rentan mengalami stress ataupun kecemasan tersendiri.


Perlu disadari bahwa dengan anda memilih untuk tinggal mandiri jauh dari orang tua, justru memberikan anda kesempatan untuk lebih mandiri, dewasa, bijaksana, tanggung jawab untuk hidup dan keberhasilan anda sendiri. Setiap pilihan tentunya disertai dengan konsekuensi. Namun, kembali lagi pada pilihan yang sekiranya memiliki konsekuensi yang paling dapat anda jalani. Sebaiknya mengambil keputusan dalam kondisi yang tenang, agar tidak gegabah.


Anda perlu meluangkan waktu lebih banyak berdialog dengan diri sendiri, kenali kekhawatiran yang muncul di pikiran dan emosi yang turut hadir. Dengan adanya penerimaan, maka membantu anda lebih dapat berdamai dengan kondisi yang anda jalani saat ini. Terkadang pikiran kita memikirkan sesuatu yang lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi, sehingga perlu dievaluasi kembali mengenai pikiran yang muncul karena akan mempengaruhi bagaimana anda menjalani keseharian.


Pada saat perasaan tidak nyaman (sedih) anda muncul, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan (fokus pada napas masuk dan napas keluar) sehingga anda dapat lebih tenang dan rileks kembali. Anda juga dapat menuliskan jurnal harian secara berkala sebagai bentuk peluapan emosi. Melakukan aktivitas yang produktif dan menyenangkan sebagai bentuk pengalihan agar tidak berlarut-larut dalam kesepian dan kesedihan/ kecemasan tersebut, seperti melukis, menulis, bermain music, dsb. Anda dapat menggunakan berbagai teknologi dengan segala fiturnya untuk tetap terhubung dan mengetahui kabar orang tua anda. Sebaiknya anda tetap terkoneksi dengan sekitar/ mencari lingkungan yang kondusif untuk anda berbagi agar tidak merasa sendiri, kesepian, dan terasingkan.

Semoga sukses selalu


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hallo, mungkin artikel ini bisa sedikit menjawab keluhan Anda.

https://hellosehat.com/mental/stres/cara-mengatasi-stres-mahasiswa/

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan