Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaStress
Halo dok, Saya sedari kecil hingga umur 22 tahun saya masih sering melihat kedua orang tua saya bertengkar. Bahkan keluarga kamipun sering bertengkar. Saya seorang yg selalu merekam kejadian yg membuat Trauma sedari kecil. Saya seakan lebih bahagia bersama teman teman selain dirumah.
Saya membenci kedua orang tua saya terutama Ibu, tetapi saya tidak juga bertindak kasar ataupun yang menunjukan ketidaksukaan saya. Saya cenderung tidak mau mendengarkan lagi perkataan mereka, karena saya merasa bahwa une unek yang saya sampaikan kepada kedua orang tua saya tidak pernah di dengar.
Saya suka malas dirumah, tetapi tidak diluar rumah, jenis pekerjaan saya lakukan, saya orang yg tidak suka mengeluh bahkan tidak pernah nyaman mendengar keluhan orang lain.
Dengan pasanganpun saya sering kali sulit mendengarkan, saya lebih suka bilang apa adanya yang kadang" orang lain merasakan sakit hati. Tetapi saya tidak pernah memiliki rasa ingin menyakiti orang lain.
Saya orang yg siap menerima resiko apapun ketika melakukan hal, tetapi juga kaku untuk berkomunikasi. Namun ketika yg saya sampaikan melalui tulisan akan jauh lebih mudah.
Saya bisa marah yang berlebihan, mudah memutuskan sesuatu hal, namun saya marah cenderung diam dan menghindari semua orang. Saya sulit mengekspresikan amarah saya.
Tetapi saya merasa lega ketika orang yg menyakiti saya menderita di depan mata saya, tanpa saya yg membalas.
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.
Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.
Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Tidak cukup data untuk menjawab. Apakah Anda masih memiliki pertanyaan lain?Related content