Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaStress
Halo dok...
Kenapa ya, saya terlalu sensitif dengan orang orang termasuk keluarga saya sendiri, saya seperti tidak bisa menerima pendapat, saran dan nasehat dari orang lain, karna saya selalu memikirkan hal negatif dari pendapat orang lain tersebut, hingga saya overthinking, dan saya mudah tersinggung juga. saya sulit mengontrol emosi saya, sering nangis sendiri padahal ga ada apa apa, padahal hal sepele bisa buat saya marah, tapi marahnya saya itu diam, saya gak meluapkan marah saya, tapi disatu sisi saya juga sering kesepian kalau gak ada orang orang disekitar saya, saya merasa gak ada yang peduli atau butuh saya, karna hal itu, saya kebanyakan murung dan nangis, kadang kadang dada saya sakit, capek karna nangis
1 komentar
Terbaru
Halo Qori Salsabila, terima kasih untuk pertanyaannya.
Ketika berbicara mengenai kesehatan mental, maka tidak terlepas dari kondisi lingkungan di mana seseorang berada, termasuk dengan siapa seseorang tersebut berinteraksi. Diri pribadi seseorang dan lingkungan akan saling terikat dan saling mempengaruhi. Perlu kita sadari bahwa bagaimana pun kondisi lingkungan, maka akan mempengaruhi kondisi mental kita. Apabila seseorang berada pada lingkungan yang mendukung, maka orang tersebut relatif lebih nyaman dalam menjalani keseharian. Sebaliknya, apabila seseorang berada pada lingkungan yang kurang sehat, maka orang tersebut cenderung merasa tidak nyaman, mudah frustasi, bahkan stres, dan menimbulkan dampak buruk lainnya. Dengan demikian, diperlukan evaluasi dan introspeksi diri terhadap kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar.
Perlu diketahui bahwa kondisi fisik dan psikologis seseorang saling terkait dan saling mempengaruhi. Apabila terjadi sakit pada fisik bisa jadi disebabkan oleh permasalahan psikologis, atau sebaliknya. Bisa saja kondisi yang anda hadapi saat ini, menjadi sumber stres sehingga berdampak pada ikut hadirnya pikiran yang bercabang, dan mengganggu pola tidur. Kondisi ini pula yang memberikan kontribusi pada sakit fisik yang anda alami.
Dengan menyadari kondisi diri anda saat ini merupakan langkah awal yang baik untuk dilakukan. Menyadari kondisi diri dapat membantu anda untuk menentukan langkah selanjutnya yang dapat dilakukan sebagai upaya mencari pertolongan. Anda dapat mencari lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk berbagi. Selain itu, anda dapat menuangkan seluruh pikiran dan perasaan anda melalui menulis jurnal harian secara berkala sehingga anda lebih mengenali diri anda dan permasalahan yang dialami, serta dapat membantu anda menjadi lebih lega (media katarsis dan penyaluran emosi). Selain itu, anda juga dapat menemukan aktivitas yang dapat mengalihkan pikiran dan emosi negative anda, seperti olahraga, melukis, dan sebagainya. Jika dirasa belum maksimal, anda tidak perlu ragu mencari bantuan profesional sehingga kondisi anda segera tertangani dengan tepat.
Hal selanjutnya yang dapat dilakukan, yaitu menyadari dan perlahan menerima bahwa hal tersebut merupakan bagian dari diri dan kehidupan anda. Anda dapat menenangkan diri terlebih dahulu, mengelola pikiran dan emosi sehingga anda dapat berpikir secara jernih untuk mengambil langkah selanjutnya. Ajak yang bersangkutan berdiskusi dan berbicara dari hati ke hati. Dalam hal ini, anda dan keluarga yang terlibat dapat saling bertuka pandangan dan saling mendengarkan sehingga dapat saling memahami. Anda juga dapat sesekali mencoba untuk melihat permasalahan yang terjadi dari sudut pandang lain, sehingga anda lebih terbuka dan lebih siap menghadapi kenyataan yang terjadi. Sampaikan pikiran dan perasaan anda secara asertif tanpa menyakiti keluarga anda.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.