Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaSperma tidak keluar saat masturbasi
Saya mencoba masturbasi untuk pertama kalinya, namun saya merasakan seperti ngilu seperti ingin buang air kecil setelah beberapa saat masturbasi, banyak yang bilang kalau itu adalah orgasme, tapi setelah itu, sperma saya tidak keluar, hanya cairan bening saja
3 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.
Ada beragam kondisi yang dapat menyebabkan air mani dan sperma tidak keluar, berikut ini penjelasan selengkapnya.
1. Ejakulasi tertunda -> Laki-laki dengan masalah ejakulasi tertunda (delayed ejaculation) membutuhkan rangsangan yang lebih lama (biasanya lebih dari 30 menit) untuk mencapai klimaks dan mengeluarkan sperma. Bahkan, beberapa pengidap ejakulasi tertunda tidak dapat berejakulasi sama sekali. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, konsumsi obat-obatan, atau gangguan mental. Kondisi ini mungkin hanya bersifat sementara. Namun, bukan tidak mungkin ejakulasi tertunda menjadi masalah kesehatan jangka panjang yang terjadi seumur hidup.
2. Ejakulasi retrograde -> Ejakulasi retrograde terjadi jika air mani yang seharusnya keluar melalui penis ketika orgasme justru masuk ke dalam kandung kemih. Akibatnya, pria mungkin hanya mengeluarkan sedikit sperma atau tidak sama sekali. Meskipun tidak berbahaya, kondisi ini bisa membuat pria tidak subur dan sulit punya keturunan. Selain sperma tidak keluar, ejakulasi retrograde ditandai dengan warna urine lebih pucat dan agak kental karena mengandung air mani yang seharusnya keluar saat orgasme.
3. Operasi prostat -> Bedah prostat dengan laser biasanya dilakukan untuk mengobati pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH). Pembedahan laser ini membantu mengecilkan atau mengangkat jaringan berlebih pada prostat. Dengan begitu, gangguan kandung kemih akibat pembesaran prostat dapat teratasi. Beberapa gangguan tersebut antara lain infeksi saluran kemih, sering buang air kecil, dan laju air kencing lambat. Sayangnya, efek samping dari prosedur ini bisa memicu orgasme kering. Kondisi ini terjadi saat tubuh tidak mampu mengeluarkan sperma ketika mencapai puncak kenikmatan seksual.
4. Hipogonadisme -> Hipogonadisme pada pria terjadi saat tubuh tidak menghasilkan cukup testosteron. Hormon ini merupakan kunci dari pertumbuhan dan kematangan organ reproduksi pada pria. Gangguan pada organ reproduksi pria serta kurangnya kadar hormon testosteron dalam tubuh pria bisa saja memengaruhi produksi sperma normal. Akibatnya, air mani dan sperma mungkin tidak keluar saat ejakulasi. Anda pun memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami impotensi.
5. Penyumbatan saluran sperma -> Penyumbatan bisa terjadi pada epididimis dan vas deferens dalam testis. Akibatnya, hal ini bisa mengganggu proses pengangkutan sperma untuk dikeluarkan melalui penis. Infeksi, prosedur steril pria (vasektomi), dan permasalahan pada prostat bisa menjadi penyebab saluran sperma tersumbat. Penyumbatan saluran sperma bisa membuat volume ejakulasi berkurang di bawah 1,5 mililiter. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bahkan tidak menunjukkan gejala yang pasti.
6. Gangguan saraf -> Gangguan pada sistem saraf yang mengatur ejakulasi juga bisa membuat sperma tidak keluar. Hal ini bisa disebabkan oleh diabetes, multiple sclerosis, dan cedera tulang belakang. Kondisi-kondisi tersebut bisa memicu ejakulasi retrograde. Ini karena kerusakan saraf membuat otot leher kandung kemih tidak mampu mengencang dan menutup dengan baik. Akibatnya, air mani dan sperma yang seharusnya dikeluarkan lewat penis malah mengalir masuk ke dalam kandung kemih saat ejakulasi.
7. Efek samping obat-obatan -> Penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya tamsulosin untuk mengobati pembesaran prostat jinak, bisa menyebabkan volume sperma berkurang atau tidak keluar sama sekali. Penelitian telah menunjukkan obat golongan alpha-blocker menyebabkan penurunan volume ejakulasi hingga 30% pada kebanyakan orang yang memakainya. Jika Anda menggunakan obat ini untuk BPH atau kondisi lain, lebih baik konsultasikan dengan dokter guna mengetahui dampaknya pada kesuburan.
8. Kelainan genetik -> Ejakulasi kering juga bisa terjadi karena tubuh Anda kurang memproduksi sperma. Hal ini lebih sering dipengaruhi kelainan genetik, salah satunya sindrom Klinefelter. Sindrom Klinefelter merupakan kondisi genetik yang terjadi ketika seorang anak laki-laki terlahir dengan salinan tambahan kromosom X. Pria yang mengidap sindrom ini biasanya memiliki testis berukuran lebih kecil dari biasanya. Produksi testosteron dalam tubuhnya pun lebih rendah dibandingkan dengan pria sehat.
9. Terlalu banyak ejakulasi -> Sperma tidak keluar juga bisa disebabkan oleh faktor yang cukup ringan, seperti terlalu banyak ejakulasi saat berhubungan intim dengan pasangan. Ejakulasi yang terjadi berulang dalam waktu singkat dapat menghabiskan air mani dan sperma dalam tubuh Anda. Akibatnya, ejakulasi berikutnya mungkin terasa kering.
Apabila keluhan anda semakin memberat, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis andrologi.
Sekian dan Terima Kasih
"Namun, jika Anda mengalami rasa ngilu seperti ingin buang air kecil setelah masturbasi, itu bisa jadi tanda infeksi saluran kemih atau masalah kesehatan lainnya"
Akan tetapi saat saya coba rangsang tempat keluarnya cairan, saya mengeluarkan kencing saja bukan sperma
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Berdasarkan konteks yang diberikan, kemungkinan sperma tidak keluar saat masturbasi karena beberapa faktor seperti ejakulasi tertunda, kurangnya rangsangan, atau efek samping obat-obatan. Cairan bening yang keluar setelah orgasme bisa jadi adalah cairan praejakulasi yang diproduksi sebelum ejakulasi. Namun, jika Anda mengalami rasa ngilu seperti ingin buang air kecil setelah masturbasi, itu bisa jadi tanda infeksi saluran kemih atau masalah kesehatan lainnya. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.Related content