Sering merasa gelisah

Hallo dok,saya sdg mengalami sesak nafas seperti mau pingsan dan selalu berpikir yang tidak tidak,hanya beberapa menit saja tetapi sering itu kenapa ya

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
1

1 komentar

Halo Syifa, terima kasih atas pertanyaan anda.


Kemungkinan gejala yang anda alami adalah Anxiety disorder. Memiliki rasa cemas adalah hal yang amat wajar. Namun, jika terlalu sering merasa cemas secara berlebihan dan tanpa ada alasan yang kuat, Anda mungkin memiliki gangguan kecemasan atau dikenal juga sebagai anxiety disorders. Tentu saja cemas dan gangguan kecemasan adalah dua kondisi yang berbeda. Jika mengalami gangguan kecemasan, Anda akan merasa mudah khawatir terhadap berbagai hal, bahkan ketika sedang dalam situasi normal. Pada tingkatan yang sudah tergolong parah, anxiety disorder atau gangguan ansietas juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dari orang yang mengalaminya.


Beberapa gejala yang muncul jika Anda memiliki gangguan kecemasan umum, antara lain:

- Mudah merasa lelah.

- Gelisah terus-menerus.

- Kesulitan berkonsentrasi atau pikiran kosong.

- Mudah marah dan tersinggung.

- Kram otot.

- Kesulitan mengendalikan perasaan khawatir.

- Mengalami gangguan tidur, termasuk kesulitan atau selalu merasa kurang tidur.


Segera temui dokter jika:

- Anda terus-terusan dirundung rasa khawatir hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

- Rasa takut, khawatir, dan cemas yang Anda alami sulit untuk dikendalikan.

- Stres kronis, kecanduan alkohol, menggunakan narkoba, atau memiliki masalah kesehatan mental lainnya.

- Keinginan untuk melukai diri sendiri atau bahkan bunuh diri.


Para ahli meyakini bahwa salah satu penyebab gangguan kecemasan dipicu oleh genetik. Jadi, jika Anda memiliki orangtua atau saudara kandung yang mengalami gangguan kecemasan, Anda berisiko tinggi untuk mengalaminya juga. Kejadian traumatis di masa lalu dan stres jangka panjang juga bisa jadi penyebab seseorang mengalami gangguan kecemasan kronis. Bahkan, kondisi ini juga bisa disebabkan karena kondisi medis tertentu. Ya, dalam beberapa kasus, tanda dan gejala kecemasan adalah indikator pertama dari penyakit medis. Jika dokter mencurigai bahwa kecemasan yang Anda alami disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, ia akan menganjurkan Anda untuk melakukan beberapa pemeriksaan atau tes untuk memastikan apakah Anda mengalami gangguan kecemasan atau tidak.


Beberapa kondisi medis yang dapat dikaitkan dengan gangguan kecemasan termasuk:

- Penyakit jantung.

- Diabetes.

- Masalah tiroid, seperti hipertiroidisme.

- Gangguan pernapasan, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma.

- Penyalahgunaan narkoba.

- Kecanduan alkohol.

- Nyeri kronis atau sindrom iritasi usus.

- Tumor langka yang dapat memicu produksi hormon adrenalin atau hormon tertentu lainnya.


Dua pengobatan utama untuk mengatasi (anxiety disorder) gangguan kecemasan adalah psikoterapi dan obat-obatan.

1. Psikoterapi -> Psikoterapi juga dikenal sebagai terapi bicara atau konseling psikologis merupakan pengobatan untuk gangguan kecemasan. Psikoterapi memiliki banyak macam, tapi yang paling sering digunakan utnuk mengobati anxiety disorder adalah terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini berfokus pada hubungan antara masalah, pola pikir, dan perilaku Anda. Dalam terapi ini, Anda akan diminta untuk membuka diri dan bercerita tentang semua keluhan yang sedang Anda hadapi kepada terapis. Tak perlu merasa malu atau cemas, terapis yang menangani Anda tidak akan menghakimi dan pasti menjaga semua rahasia Anda. Dipandu dengan terapis, Anda akan diajak untuk mencari akar masalah yang ingin diselesaikan dan tujuan akhir yang ingin dicapai.

2. Obat-obatan -> Dokter juga mungkin akan meresepkan beberapa obat-obatan tertentu untuk meringankan gejala kecemasan yang Anda alami. Berikut beberapa jenis obat yang sering diresepkan dokter untuk mengatasi anxiety disorder:

- Antidepresan, seperti escitalopram, paroxetine, sertraline, fluoxetine, dan citalopram.

- Antikecemasan, seperti benzodiazepine, alprazolam (Xanax), chlordiazepoxide (Librium), clonazepam (Klonopin), diazepam(Valium), dan lorazepam.


Ada baiknya anda berkonsultasi ke psikiater terlebih dahulu untuk penanganan lebih lanjut.


Sekian dan Terima Kasih

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan