🔥 Diskusi Menarik

Selalu khawatir berlebihan

Aku kerja di sebuah kantor konstruksi dan direktur nya adalah abang ipar aku sendiri trus setiap hari aku kerja merasa cemas, gak bersemangat dan selalu khawatir dengan hal yang belum terjadi. Aku khawatir karena aku sering melakukan kesalahan dan hari ini aku melakukan kesalahan karena aku tidak kordinator dulu dengan bos aku. Pdhl aku sudah blg ke pegawai lain bahwa aku sudah kordinator, aku lupa kordinator dengan bos aku. Dan dia besok dinas ke luar kota berjumpa dengan pegawai lain itu. Aku takut kalau pegawai lain itu blg aku sudah kordinator ke bos dengan hal lain aku takut bahwa aku berbohong pdhl aku lupa dari tadi siang aku cemas terus. Sampai malam ini aku pun khawatir, cemas akan hal yang belum terjadi. Dan karena aku terlalu cemas kepala aku mulai sakit dan aku gak selera makan. Pengen nyerah aja rasanya.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
8
1
1

1 komentar

Halo Rahil Azizah, terima kasih untuk pertanyaannya.


Perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu diwaspadai karena bisa saja gejala yang dialami tersebut mengarah kepada gangguan kecemasan.


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Pada saat seseorang menghadapi situasi/ kondisi, maka akan terjadi proses berpikir, yang kemudian mempengaruhi munculnya emosi (seperti: cemas/ takut/ marah/ kecewa/ sedih, dsb), yang disertai dengan terjadi perubahan sensasi tubuh/ kondisi fisik (seperti: sakit kepala/ napas pendek/ dada terasa sesak/ pundak tegang/ gangguan pencernaan/ dsb), dan termanifestasi ke dalam bentuk perilaku (seperti: membentak/ mengomel/ mengganggu pola tidur/ mengganggu pola makan/ menarik diri dari sekitar/ dsb).


Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan merupakan fakta yang akan terjadi atau hanya asumsi anda saja?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional. Lakukan relaksasi pernapasan saat kecemasan berlebihan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.


Sebaiknya anda menyampaikan permintaan maaf anda kepada atasan dan rekan kerja lainnya, agar tidak mempekeruh kondisinya. Dengan mengakui kesalahan, akan membuat anda merasa lebih tenang. Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah-olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Dengan mempertahankan kebiasaan merespon sesuatu dengan berpikir ketakutan akan hal yang belum terjadi, maka kecemasan anda akan bertahan dan intensitasnya bisa saja meningkat sehingga mempengaruhi konsentrasi dan performa kerja anda.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.


2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan