🔥 Diskusi Menarik

Sedih

halooo dok….mau tanya nih namanya hidup kan pasti ada aja masalah…tapi setiap masalah walaupun berat pasti saya lalui… baru2 ini saya lagi ada pertengkaran sama suami dengan masalah yang sudah saya maklumi,,,tapi ada kata2 suami yang sangat menyakitkan bagi saya karena menyinggung luka hati saya yg dri dulu,,,saya sering ada masalah sama suami tapi ya saling memaafkan…yang kali ini kata2 nya sangat menyakitkan,,,tapi kenapa ya waktu kejadian saya menangis sesenggukan tapi setelah beberapa menit dari kejadian saya tidak bisa menangis padahal di dada terasa amat sedih,,,dan dada saya terasa sesak,,,kalau di buat nangis mungkin bisa lega tapi saya tidak bisa menangis padahal biasa nya kalau ada hal yg menyakitkan sedikit saja saya pasti nangis dan di otak saya skrng ketika saya ingat kata2 nya seperti menolak padahal saya pengen nangis,,,gimana ya dok

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
8
1
2

2 komentar

Halo Gama Handika Jaya, terima kasih untuk pertanyaannya.


Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.


Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.

Permasalahan yang didiamkan dan dipendam oleh masing-masing, hanya akan menjadi pembahasan berulang di kemudian hari dan bisa saja meledak sewaktu-waktu bagaikan “bom waktu”. Ada baiknya anda dan pasangan meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati agar menemukan solusi terbaik bersama (misalnya liburan bersama ke tempat favorit, makan malam berdua, moment pillow talk, dsb). Ketika berkomunikasi menggunakan “I message”.

Kemudian anda dan pasangan dapat saling mengenali bahasa cinta masing-masing, serta melakukan ritual yang menjadi kesepakatan bersama misalnya memeluk dan mengucapkan kata cinta sebelum dan bangun tidur, sebelum dan berangkat kerja, dll. Selain itu, perlu dibahas juga terkait hubungan seksual dalam pernikahan anda. Perlu juga merencanakan mencoba hal-hal baru bersama agar semakin terasa keintimannya.


Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika

keluhan berlanjut atau bertambah parah.

1 minggu yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Perasaan sedih dan sesak di dada yang Anda alami setelah pertengkaran dengan suami adalah reaksi emosional yang wajar. Ketika kita menghadapi konflik atau kata-kata menyakitkan dari orang terkasih, tubuh kita bisa merespons dengan cara yang kompleks. Rasa sesak di dada dan kesulitan untuk menangis bisa jadi tanda bahwa emosi Anda tertekan atau terhambat. Ada beberapa alasan mengapa Anda mungkin merasa tidak bisa menangis meskipun ada keinginan untuk melakukannya. Salah satunya adalah mekanisme pertahanan emosional, di mana otak Anda mencoba melindungi diri dari rasa sakit yang lebih dalam dengan menolak untuk merasakan emosi tersebut sepenuhnya. Ini bisa membuat Anda merasa bingung dan frustrasi, karena di satu sisi Anda ingin melepaskan emosi, tetapi di sisi lain, ada perasaan yang menghalangi. Penting untuk memberi diri Anda izin untuk merasakan dan mengekspresikan emosi Anda. Jika Anda merasa tertekan, cobalah beberapa teknik untuk membantu melepaskan perasaan tersebut. Misalnya, Anda bisa mencoba menulis jurnal tentang perasaan Anda, berbicara dengan teman dekat, atau melakukan aktivitas yang menenangkan seperti meditasi atau yoga. Ini dapat membantu Anda mengatasi emosi yang terpendam dan memberikan ruang bagi Anda untuk merasakan kesedihan yang mungkin Anda butuhkan. Jika perasaan ini terus berlanjut atau mengganggu keseharian Anda, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional, seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat membantu Anda memahami dan mengelola emosi Anda dengan lebih baik. Ingatlah bahwa tidak ada yang salah dengan mencari bantuan ketika Anda merasa kesulitan menghadapi perasaan Anda.
1 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan