🔥 Diskusi Menarik

sebenernya kenapa

halo dok, bbrapa tahun lalu saya pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan, setelah saya melahirkan lalu tinggal dengan mertua & ipar.. ipar bersikap tidak baik selalu menjadi kompor & ibu mertua pun ikut bersikap tidak baik.. dan suami malah tidak berpihak ke saya dok, saya menangis" menceritakan meminta dukungan suami malah saya tidak digubris bahkan dibentak, saya merasa tidak punya siapa"..

sekarang sudah pisah rumah dgn mertua & lebih baik, tapi tiap kali melihat ipar datang kerumah, cuma denger suaranya ipar saja langsung emosi saya kembali muncul, rasa pengen nangis gemetaran & jadi benci jijik sekali dgn suami saya, rasanya pengen saat itu juga cerai dgn suami, saya berpikir andaikan waktu itu suami berpihak ke saya, melindungi saya, dan mau sedikit menegur ipar pasti saya tidak merasa seperti ini sekarang, rasanya benar" kecewa dengan suami saat ingat kejadian tersebut, sebenernya kenapa & harus bagaimana dok

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
8
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda


Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.

Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.

Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Silakan bernapas tanpa perlu diperhatikan

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

5 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Dari cerita yang Anda bagikan, sepertinya Anda mengalami situasi yang sangat sulit dan menyakitkan. Merasa tidak didukung oleh suami dan merasa terpinggirkan oleh keluarga mertua dapat menimbulkan perasaan kecewa, marah, dan kesepian. Penting untuk diingat bahwa Anda memiliki hak untuk merasa aman, dihormati, dan didukung dalam hubungan Anda.

Untuk mengatasi perasaan negatif yang muncul saat melihat ipar dan merasa kecewa terhadap suami, pertama-tama penting untuk mengelola emosi Anda dengan baik. Cobalah untuk mengidentifikasi dan memahami perasaan Anda, lalu cari cara untuk mengekspresikannya dengan sehat, misalnya dengan berbicara terbuka kepada suami tentang perasaan Anda.

Selain itu, penting juga untuk memperkuat hubungan Anda dengan suami. Cobalah untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur tentang perasaan Anda, serta berusaha untuk saling mendukung dan memahami satu sama lain. Bicarakan mengenai kejadian yang membuat Anda kecewa dan cari solusi bersama untuk mengatasi masalah tersebut.

Jika perasaan negatif terus mengganggu Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat membantu Anda dalam mengelola emosi, memperbaiki hubungan dengan suami, dan mengatasi trauma yang Anda alami.

Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi situasi sulit ini. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat atau komunitas yang peduli dengan kesejahteraan Anda. Semoga Anda dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam hubungan Anda. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain?

5 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan