🔥 Diskusi Menarik

Schizoaffective disorder mixed

Akhir2 INI saya didiagnosa schizoaffective disorder mixed berobat ke RSJ pakai BPJS Kesehatan. Waktu tahun 2008 lalu diagnosa borderline personality disorder. Setelah kena Covid 19 October 2020 lalu diagnosa bipolar, tapi akhirnya JD schizoaffective disorder mixed. Penyebabnya krn saya TDK boleh keluar ke mana2 kecuali berobat Dan urusan penting JD stres berat di rumah krn IBU saya sdh umur 81 tahun blm vaksin krn punya autoimun Dan ayah sdh meninggal kena Covid 19 komplikasi ginjal. JD penghasilan menurun apalagi Semarang stres berat shg 4 bln mangkir TDK kerja Dan kena tipu scammer shg rugi lbh Dari 30 juga Dan menghasilkan 8 pinjol. Salah satu pinjol resmi dibantu saudara sdgkan pinjol semi legal Dan illegal diabaikan dgn ganti kartu shg teror stop. Selama ini saya kerja freelance Dan Dulu bisa hasilkan 1,5 juga per bln Dan bisa nabung sampai 30 juta tapi skrg hbs kena tipu scammer Dan saya buat Surat ke president dgn bukti scammer. Ada hutang 2 paylater yg bisa Saya bayar sendiri tapi asalkan sebulan dikasih 2 topik tugas Dan bisa menjual anting2 Dan stop Dari BPJS Ketenagakerjaan Dan kerjakan survei berhadiah uang baru cukup. Tapi stlh saya mangkir 4 bln dikasih kerja lagu tapi TDK sebanyak Dulu, Dan 4 bln mangkir Dari survei berhadiah uang krn stres berat. JD selama INI saya bikin 134 lagu kebangsaan Dan msh bisa tambah lagi sampai Vatikan Dan mulai ciptakan lagu2 Gospel krn saya juga ingin JD penyanyi tapi prosesnya panjang Dan skrg blm berani keluar rumah. Saya ada bakat nyanyi tapi saya TDK kembangkan waktu kecil dgn alasan flu. JD msh blm professional baru amatir. Saya merasa semua orang tidak suka saya, mulai keluarga, teman2 di rumah Ibadah, bahkan orang2 di medsos, kecuali bos saya Dan lingkungan kampus waktu kuliah Dulu. JD kdg2 punya pikiran mau pindah kewarganegaraan minimal Singapore yg terdekat krn sering JD korban diskriminasi ODGJ. Kedua ortu saya Dulu punya WNI Dan warga negara Tiongkok tapi hrs pilih salah satu Dan ayahku pilih WNI krn jiwa raganya adalah Indonesia Dan ada darah Sunda, Betawi, Belanda. Ibuku jiwa raganya Tiongkok tapi terpaksa pilih WNI krn hidup di Tiongkok sulit waktu ITU Dan blm tahu ttg Singapore. JD saya spt kehilangan jati diri dgn berbuat seenaknya Dan ikut gaya barat shg org sering meragukan identitas saya. Di Singapore dikira warga negaranya kecuali menunjukkan identitas diri. Jd sebaiknya bgmana? APA perlu pindah ke luar negeri agar lebih bernasib baik? Tapi kepintaran saya cuma nyanyi, sastra, Dan penerjemah freelance. JD kdg2 ragu2 juga. SDR saya yg kerja di Singapore ITU insinyur shg dipakai Dan dpt gaji besar, tapi TDK mdh untuk jd warga negara Singapura, apalagi saya yg kepintarannya cuma nyanyi, sastra, Dan penerjemah. JD solusi yg terbaik bgmana? Terima kasih atas perhatiannya.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
70
3
2

2 komentar

Semoga lekas sembuh ka. Jangan capek berobat ke psikiaternya. Semangat.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
@shophiesubekti

Apakah perlu berobat ke luar negeri?

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan