🔥 Diskusi Menarik

Saya hidup dalam rasa bersalah.

Sekitar satu semester lalu, saya berseteru dengan sahabat saya hanya karena "kesalahpahaman". Setelah dipikir-pikir, ternyata itu bukan sepenuhnya kesalahan saya. Tetapi tetap saja, saya selalu dihantui rasa bersalah. Adakah orang di komunitas ini yang dapat membantu saya keluar dari zona ini? Sebelumnya terimakasih. 🙏

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
9
2
1

1 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Saya memahami kondisi anda saat ini, tentu terasa berat melewati keseharian dengan rasa bersalah. Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dipikirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional. Terkadang pikiran muncul secara otomatis memikirkan seolah-olah lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Dengan demikian, diperlukan untuk mengelola pikiran yang menyebabkan anda cemas dan semakin merasa bersalah, maka secara tidak langsung akan meminimalisir keluhan lain yang anda alami.


Lakukan relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Dengan mempertahankan kebiasaan merespon sesuatu dengan berpikir ketakutan dan rasa bersalah, maka kebiasaan tersebut akan bertahan dan intensitasnya bisa saja meningkat sehingga mempengaruhi konsentrasi, performa dan kondisi fisik anda, serta kehidupan sehari-hari anda lainnya. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan

sekitar agar tidak merasa sendiri.


Adapun terkait kondisi yang anda alami, anda dapat memulai dengan menyampaikan secara asertif mengenai perasaan tidak nyaman yang anda alami atas perilaku dia, agar mengetahui keadaan anda. Tanyakan pula pikiran, perasaan, dan harapannya.Luangkan waktu untuk mengajaknya berbicara dari hati ke hati. Anda tidak perlu menunggu ajakan tetapi anda dapat berinisiatif juga untuk mengajak.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat. semangat untuk pulih kembali

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan