🔥 Diskusi Menarik

saya hanya ingin curhat

sudah lebih 2 bulan saya merasa sangat stress dan saya hanya ingin mati. saya berkuliah di salah satu univ di jogja. belakangan saya didiagnosis hipertiroid yang membuat ortu saya memaksa saya utk pulang ke rumah. saya 4 bersaudara dan ortu saya bekerja sebagai wirausaha yang memiliki toko dirumah. semua saudara saya pintar matematik, hanya saya yang bodoh. semua saudara saya rajin membantu ortu saya menjaga toko sedangkan saya hanya diam dirumah ditambah dengan kondisi saya yg hipertiroid membuat semua gerak terhambat, hal itulah yg membuat semua anggota keluarga saya membenci saya karena saya tidak berguna dirumah. bukan karena saya malas membantu melainkan karena saya pernah sekali membantu menjaga kasir dan saya sedikit kesulitan menghitung lalu saya dikatain bodoh. begitu pun guru saya dulu saat sd, karena saya dan kk saya satu sekolah dan memiliki guru matematika yang sama sehingga guru saya menyadari bahwa saya sangat bodoh dibandingkan kk saya " kamu beda banget ya sama kk kamu, kamu agak bodoh". tetapi saya rasa ortu dan keluarga saya tidak memahami kondisi saya yg berbeda sehingga mereka membenci saya karena tidak pernah membantu berjualan. karena hal itu lah saya sangat amat tidak menyukai tinggal dirumah lebih dari seminggu. dan dari awal kenapa saya memilih jogja sebagai kota rantau karen jogja cukup jauh dari rumah. SAYA JELEK keluarga saya tidak ada yang tau bahwa saya ketika di SMP dikucilkan karena menurut mereka syaa jelek dan jorok. karena pernah mengalami dikucilkan membuat saya ketakuan tentang bagaimana tanggapan orang2 tentang sikap mau pun fisik saya, saya takut membuat orang kecewa terhadap saya karena dulu seberusaha apapun saya, saya tetap tidak mendapatkan teman. semuanya tidak saya ceritakan ke keluarga saya karena mereka selalu menyepelekan apapun yang saya alami, seperti ketika saya merasakan ada benjolan di belakang telinga saya, mereka semua seolah menertawakan saya dengan kata kata yg terlontar dari mulut mereka " parno doang", " ketakutan banget sih HAHA" mereka menganggap saya lebay sampai akhirnya mereka tau bahwa saya tbc kelenjar. saya sangat membenci diri saya. skrg saat saya didiagnosis hipertiroid mereka bertanya " kenapa ga bilang klw sakit?" HAHAHAHHA bilang? saya muak disepelekan, saya memang bodoh tapi sya bersumpah saya sangat berusaha tapi hanya segitu batas otak saya, terlebih saat sya ujian masuk university, saya gagal berkali2 snmptn, sbmptn, mandiri, semua saya coba, tapi memang itu membutuhkan uang utk ujiannya ketika saya meminta uang kepada ortu saya mama saya berkata " udahlah untuk apa lagi ujian2 gitu, kau ga bakal lolos jg" saat itu saya sgt berusaha masuk PTN. memang salah saya kenapa saya tidak berusaha menabung utk keperluan ujian univ. saya disepelekan lagi dan saya semakin membenci diri saya. saya punya overthingking yg sangat over sehingga semakin saya memikirkan diri saya maka saya makin membenci diri saya pula. saya dua kali mengidap penyakit serius, saya bodoh sehingga tidak bisa membantu orang tua saya, saya selalu mengecewakan orang2 disekitar saya, saya bersekolah di univ swasta yang sudah pasti mahal ditambah lagi saya sedang hipertiroid dgn obat2an yg mahal dan keperluan pemeriksaannya tiap bulan. setelah say pikir - pikir memang benar saya tidak berguna, saya juga lelah menjadi orang paling tidak berguna, saya takut mengecawakan keluarga saya dan teman2 saya lebih dalam. maka itu saya rasa mati adalah pilihan yang tepat, karena saya pun membenci diri saya sendiri.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
6
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Permasalahan yang hadir dalam hidup terkadang membuat seseorang merasa kesulitan untuk berpikir jernih, apalagi mencari solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Namun, perlu diingat bahwa bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga.

Anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki, serta lebih mudah menemukan tujuan hidup dan kebutuhan diri anda. Adapun yang dapat anda lakukan lainnya, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran dan perasaan tersebut tidak hanya menumpuk dalam diri anda, serta dapat membantu mengenali kondisi anda yang sebenarnya. Terkadang kita memunculkan pikiran otomatis yang seolah-olah jauh lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.

Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki pandangan dari sudut pandang lainnya. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan.


Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda telah berupaya menjadi yang terbaik. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

8 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya sangat memahami bahwa Anda sedang mengalami masa yang sulit dan merasa sangat stres. Saya ingin mengatakan bahwa Anda tidak sendirian dalam perjuangan ini, dan ada bantuan yang tersedia untuk Anda.

Penting untuk diingat bahwa perasaan putus asa dan ingin mati adalah tanda-tanda bahwa Anda membutuhkan bantuan profesional. Saya sangat mendorong Anda untuk mencari dukungan dari seorang psikolog atau psikiater yang dapat membantu Anda mengatasi stres, kecemasan, dan perasaan negatif yang Anda alami.

Selain itu, penting juga untuk berbicara dengan orang-orang terdekat Anda, seperti keluarga atau teman dekat, tentang apa yang Anda rasakan. Mereka mungkin tidak sepenuhnya memahami kondisi Anda, tetapi berbagi perasaan dan pikiran Anda dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan.

Selama proses penyembuhan, penting juga untuk menjaga kesehatan fisik Anda. Pastikan Anda makan dengan baik, tidur yang cukup, dan berolahraga secara teratur. Ini dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati Anda.

Terakhir, ingatlah bahwa Anda tidak bodoh atau tidak berguna. Setiap orang memiliki keunikan dan potensi yang berbeda. Jangan membandingkan diri Anda dengan orang lain, karena setiap individu memiliki perjalanan hidup yang berbeda. Fokuslah pada kekuatan dan kemampuan Anda sendiri, dan berikan diri Anda kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.

Jika Anda merasa dalam bahaya atau memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri, segera hubungi layanan darurat atau temui profesional kesehatan mental secepat mungkin.

Anda tidak sendirian dalam perjuangan ini, dan ada harapan untuk masa depan yang lebih baik. Jangan ragu untuk mencari bantuan dan dukungan yang Anda butuhkan.

8 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan