🔥 Diskusi Menarik

Saya bingung

Bingung dengan diri sendiri selalu cemas tiba tiba, dan itu sangat berpengaruh pada hidup saya, semua aktivitas yang saya lakukan menjadi terganggu karena kecemasan, selalu merasa diri sangat berdosa atas pengalaman hidup saya yang sangat kelam dulu, dihantui rasa takut dan cemas, selalu berfikir negatif, tapi disisi lain saya selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tapi mengapa seperti selalu ada yang mengganjal di hati, selalu takut ketika bertemu orang, selalu takut salah berbicara ketika sedang berkomunikasi, bisa dibilang saya sangat tidak percaya diri, setelah berkomunikasi dengan orang pun selalu bertanya tanya kepada diri sendiri “sikap aku tadi baik g ya, aku tadi bener ga ya” (kurang lebihnya begitu), saya tidak tau mengapa saya selalu memikirkan ekspektasi orang lain kepada saya, dan ketika berbicara pun saya seringkali belibet gitu

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
8
1
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Sering munculnya pikiran bercabang, mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi, atau memiliki ketakutan berlebihan akan hal yang telah terjadi bisa saja menyebabkan hadirnya perasaan cemas yang berlebihan. Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.


Untuk mendiagnosa kondisi mental seseorang diperlukan asesmen/ pemeriksaan mendalam oleh professional sehingga tidak dianjurkan untuk self diagnose.


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.


Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu lakukan relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Selanjutnya menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.


Dengan mempertahankan kebiasaan merespon sesuatu dengan berpikir ketakutan akan hal yang belum terjadi, maka kebiasaan tersebut akan bertahan dan intensitasnya bisa saja meningkat sehingga mempengaruhi konsentrasi, performa dan kondisi fisik anda, serta kehidupan sehari-hari anda lainnya. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Dari apa yang Anda ceritakan, terdapat beberapa tanda-tanda kecemasan sosial dan rendahnya kepercayaan diri yang mungkin sedang Anda alami.

Kecemasan sosial adalah ketakutan yang berlebihan terhadap situasi sosial atau interaksi dengan orang lain. Hal ini dapat membuat Anda merasa cemas, takut, dan tidak nyaman ketika berada di sekitar orang lain. Rendahnya kepercayaan diri juga dapat mempengaruhi cara Anda berinteraksi dengan orang lain dan merasa tidak yakin tentang diri sendiri.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kecemasan sosial dan rendahnya kepercayaan diri, seperti pengalaman traumatis masa lalu, tekanan sosial, atau ketidakmampuan untuk mengatasi kritik atau penolakan. Penting untuk diingat bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini, dan ada bantuan yang tersedia untuk membantu Anda mengatasi kecemasan dan meningkatkan kepercayaan diri.

Saran saya adalah untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat membantu Anda dalam mengidentifikasi akar masalah dan memberikan strategi pengelolaan kecemasan yang efektif. Terapi kognitif perilaku (CBT) adalah salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam mengatasi kecemasan sosial dan rendahnya kepercayaan diri. Terapi ini dapat membantu Anda mengubah pola pikir negatif, mengatasi ketakutan sosial, dan meningkatkan kepercayaan diri.

Selain itu, penting juga untuk menjaga kesehatan fisik dan emosional Anda secara keseluruhan. Berolahraga secara teratur, makan makanan sehat, tidur yang cukup, dan mengelola stres dapat membantu meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat Anda, seperti keluarga dan teman-teman. Berbicaralah dengan mereka tentang apa yang Anda alami dan bagaimana mereka dapat mendukung Anda dalam proses pemulihan.

Ingatlah bahwa perubahan tidak terjadi dalam semalam, tetapi dengan dukungan yang tepat dan kerja keras, Anda dapat mengatasi kecemasan sosial dan meningkatkan kepercayaan diri Anda. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dan tetap berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga Anda segera merasa lebih baik.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan