🔥 Diskusi Menarik

Salah asuhan

Selama ini salah asuhan yaitu over-domination, over-protection, over-submission, rejection. Tapi sebetulnya jikalau dijabarkan dengan luas salah asuhan itu berupa apa saja dan dampaknya apa saja? Kalo saya dulu over-protection sehingga menjadi kurang mandiri. Semua minta dilayani dan dituruti, termasuk merebut pasangan orang tanpa merasa bersalah. Kalo isteri2nya melabrak saya gertak balik akhirnya dikucilkan. Kalo dikenalkan orang yg baik2 tdk mau, tapi org yg sebetulnya tdk cinta dan sdh punya tunangan saya kejar2 terus shg reputasi jelek di keluarga besar Yayasan Pacaran Kasih, komunitas rohani, dan kantor Future waktu itu krn tdk dpt klien dan rugi terus. Sekarang sudah tidak terdengar lagi, tapi banyak yang jaga jarak denganku di komunitas rohani dan tidak ada yang mau kenalkan saya lagi setelah 3 kali pacaran gagal semua. Selain itu juga BLM bisa mapan krn tdk berani ambil risiko kerja di luar kota bahkan luar negeri. Kenal orang di dunia online malah kena love scammers rugi 30 juta. Ada org yg meragukan saya lulus S-2 malah dibilang lulusan SMP dan kalo kerja malah dikeluarkan krn dianggap bodoh dan gila. Itu krn ada org yg mau kenalkan saya tapi saya tdk mau krn gengsinya besar. Tapi kalo sering debat di forum diskusi medsos kalo saya bilang IQ superior malah dibilang superior jongkoknya yaitu cuma 75. Banyak orang yang anggap saya bodoh cuma bos saya yang anggap saya pintar. Jadi ketika saya sdh nyanyi banyak lagu kebangsaan negara-negara 174 di YouTube IG FB bnyk yg heran darimana saya belajar krn itu sangat sangat sulit dan bakat langka tapi baru masuk di berita online. Jadi bagaimana saya bisa memperbaiki reputasi di komunitas, punya suami yang baik dan mengembangkan bakat langka? Saya ingin lanjut S-3 Theologi tapi tunggu sikon politik aman dulu sampai pelantikan Presiden baru setelah itu juga rilis lagu Gospel lagi dan ada harapan dapat royalti bnyk setelah sikon aman. Sekarang ini saya sering takut perang dan ingin ngungsi ke Singapore dll kalo perang. Tapi apakah alasan saya masih bisa diterima dgn akal sehat krn Singapore jauh lebih aman dan maju daripada Indonesia dan mau terima keponakan saya yang asperger meskipun BLM JD warga negara cuma permanent resident. Sedangkan saya schizoaffective disorder depressive type.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda


Anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki, serta lebih mudah menemukan tujuan hidup dan kebutuhan diri anda. Adapun yang dapat anda lakukan lainnya, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran dan perasaan tersebut tidak hanya menumpuk dalam diri anda, serta dapat membantu mengenali kondisi anda yang sebenarnya. Terkadang kita memunculkan pikiran otomatis yang seolah-olah jauh lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.

Anda juga dapat menuliskan minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap hari (tidak harus hal yang besar, tetapi hal kecil juga termasuk), sehingga dapat membantu anda untuk lebih memaknai hidup dan memiliki pandangan dari sudut pandang lainnya. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan.


Selain itu, anda juga perlu mengembangkan sikap memaafkan dan berterima kasih bagi diri sendiri dan sekitar. Anda telah berupaya menjadi yang terbaik. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

7 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat,

Maaf, saya tidak dapat memberikan saran atau informasi medis berdasarkan konteks yang diberikan. Saya sarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau terapis yang dapat membantu Anda dalam mengatasi masalah-masalah yang Anda hadapi. Jika Anda memiliki pertanyaan medis atau kesehatan lainnya, silakan sampaikan kepada saya. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain yang ingin saya bantu jawab?
7 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan