🔥 Diskusi Menarik

Rumit

Saya dulu Bekerja saat hamil ank pertama dan melahirkan saya memutuskan resign, Krn banyak konflik yg terjadi suami saya katanya gak ada yg ngurus tp karena covid itu dia juga tdk dpt kerja yg pasti sehingga saya kasih modal buat bekerja tpi malah dia jadi seenaknya dan hp pun dikuncii .... Saat itu aku memutuskan pulang ketempat ortuku dan ingin pisah tp sadar punya ank aq kembali sama suami lagi dan dijemput tpi suami sifatnya begitu kayak tdk betah dirumahnya pdhal masih tinggal sama ortunya... Dia aja gak betah apalagi aku ....dan setiap kami ada masalah ortunya ikut²nyalahin aku padahal dia tidak tahu masalahnya apa .... Dan aq juga lagi hamil ank ke 2 mau tidak mau ikut suami ... Karena aku sudah tidak ada ibu nanti yg membantu ku saat persalinan... Dan walaupun aku tidak cocok aq bertahan dengan pekerjaan suami yang tidak tetep dan pas2an .... Tpi aku tetap menemani nya tpi tidak tahu kenapa saat suami dapat kerjaan yg gajinya lumayan malah dibuat seneng²sendiri malah tf ke perempuan lain .... Aku tidak tahu harus ngapain dok, tolong sarannya....

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
9
1

1 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya


Kami dapat memahami kondisi anda. Perlu disadari bahwa membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja.

Menghadapi pasangan yang sulit diajak berkomunikasi dan kurang mampu mengelola emosi memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi tetap dikomunikasikan dengan pasangan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.


Dalam mengelola stress, anda dapat melakukan jurnaling secara berkala setiap harinya sebagai bentuk katarsis dan peluapan emosi anda. Temukan pula aktivitas produktif yang membuat mood anda meningkat. Anda tidak perlu malu atau ragu untuk menemukan lingkungan yang kondusif yang anda percaya dan membuat anda merasa nyaman dalam berbagi cerita atau keluh kesah.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda/ pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani secara tepat. Anda juga dapat mengajak pasangan untuk melakukan konseling pasangan bersama-sama dengan psikolog.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan