🔥 Diskusi Menarik

RedFlag?

Hallo, saya berusia 22 th dan sedang berhubungan dengan laki2 berusia 35 tahun.

Saya mau bertanya, jika pasangan sering mengancam Untuk mengakhiri hubungan apa sebaiknya terus di lanjutkan atau diakhiri ya?

Terkadang saya jadi merasa tidak berharga dan seperti hubungan yang main2. Apa tindakan yang sebaiknya saya lakukan?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
27
3
2

2 komentar

Halo Judithiany Jovanca, terima kasih untuk pertanyaannya.


Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.


Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan. Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan antara cinta dan obsesi, yaitu perasaan cinta akan membuat seseorang lebih tenang dalam menjalani hubungan karena dilandasi komitmen dan rasa percaya untuk tumbuh bersama, sedangkan obsesi hanya berfokus pada rasa memiliki saja. Mewujudkan komitmen dalam hubungan diperlukan 2 pihak yang bersungguh-sungguh. Dengan demikian, apabila terdapat salah satu pihak yang dengan mudah mengakhiri sebuah hubungan tanpa pertimbangan panjang, maka bisa saja memiliki emosi yang belum matang sehingga terjadi kecenderungan menghindari masalah, atau bisa juga perilaku tersebut sebagai bentuk memanipulasi pasangannya agar tunduk sesuai keinginannya.

Perlu diketahui bahwa beberapa hal yang dapat dilakukan agar tercapainya hubungan yang harmonis, yaitu membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi, serta dapat saling menghargai.


Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan sehingga membuat anda dan pasangan merasa tidak nyaman menjalani hubungan tersebut. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan tetapi tetap dikomunikasikan dengan pasangan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar segera tertangani dengan tepat.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Halo Judithiany jovanca aku izin ikut komen yaa sembari nunggu jawaban expert di sini. Mengancam mengakhiri hubungan kayaknya selama nggak pakai kekerasan (verbal atau fisik) belum tntu jadi redflag dalam hubungan mungkin ya. Tapi jelas memang jadi masalah, entah itu karena dia merasa insecure (misal krn perbedaan usia) atau mungkin krn ada trust issues di dirinya. Tapi kalau sampai bikin kamu merasa tidak berharga dalam hubungan, itu seperti bara dalam sekam yg bisa membakar habis perasaan cinta yg ada. Di Hello Sehat juga ada artikel soal redflag nih, mungkin bisa jadi pertimbangan untukmu juga: https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/red-flag-hubungan/ Semoga mendapat jalan keluar terbaik yaaa..



2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan