saya pernah baik dan peduli sama orang tapi orang yang sudah saya kasih baik malah merugikan finansial saya dan saya merasa emosi dan di tipu serta
... Lihat LainnyaProblem Rumah Tangga atau Pasangan Suami Istri
Mohon di bantu dok, saya ada pertanyaan yg menggangu saya.
Dari sebelum nikah saat pacaran memang suami tidak romantis cuek begitu ternyata itu sampai nikah sifatnya seperti itu dan kami terpaut jauh umurnya beliau jauh lebih muda dari saya. Jadi saat ada masalah saya marah beliau ikut marah dan beliau klo marah diam saya didiamkan berhari" dulu saat pacaran saya tidak suka jadi saya maunya masalah itu selesai dengan cepet tapi saat nikah dan punya anak saya ikutin alurnya karna saya capek duluan jadi yah saya diam saja seperti beliau sampai baik sendiri baiknya pun karna beliau butuh. Setiap ada masalahpun jadi saya takut atau malas untuk membahas dengannya karna respon seperti itu. Dan ini ada bahasan masalah percaya selingkuh / tidak selingkuh beliau percaya sama saya mai itu saya chatan sama mantan saya sekalipun sampai bahasan intimpun beliau tidak permasalahkan selama itu tidak terjadi atau terbukti depan matanya atau beliau melihat langsung atau kepergok selingkuh gt dok. Apakah itu normal saja?
2 komentar
Terbaru
Halo Nur Asilla, terima kasih untuk pertanyaannya.
Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.
Untuk membina hubungan sehat dan membangun cinta diperlukan pula membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang dialami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling mendukung menjadi versi terbaik diri masing-masing. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena membina hubungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya di salah satu pihak saja. Dengan pola komunikasi tersebut dapat meminimalisir kesalahpahaman yang berlarut-larut.
Permasalahan yang didiamkan dan dipendam oleh masing-masing, hanya akan menjadi pembahasan berulang di kemudian hari dan bisa saja meledak sewaktu-waktu bagaikan “bom waktu”. Ada baiknya anda dan pasangan meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati agar menemukan solusi terbaik bersama (misalnya liburan bersama ke tempat favorit, makan malam berdua, moment pillow talk, dsb). Ketika berkomunikasi menggunakan “I message”. Kemudian anda dan pasangan dapat saling mengenali bahasa cinta masing-masing. Selain itu, perlu dibahas juga terkait hubungan seksual dalam pernikahan anda. Perlu juga merencanakan mencoba hal-hal baru bersama agar semakin terasa keintimannya.
Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Perbedaan usia dan cara menghadapi masalah juga dapat mempengaruhi interaksi antara suami dan istri. Ketika suami memilih untuk diam dan marah, hal ini dapat membuat istri merasa terasing dan lelah, sehingga memilih untuk tidak membahas masalah lebih lanjut. Ini bukanlah situasi yang ideal, karena menghindari pembicaraan tentang masalah hanya akan memperburuk keadaan. Meskipun suami tidak mempermasalahkan komunikasi istri dengan mantan, penting untuk memastikan bahwa kepercayaan dan rasa aman dalam hubungan tetap terjaga. Jika istri merasa tidak nyaman dengan sikap suami, sebaiknya dibicarakan secara terbuka. Mengajak suami untuk berbicara tentang perasaan dan harapan masing-masing dapat membantu memperbaiki situasi. Jika komunikasi tetap sulit, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional, seperti konselor pernikahan, yang dapat membantu pasangan menemukan cara untuk berkomunikasi lebih baik dan mengatasi masalah yang ada. Membangun kembali keintiman dan melakukan aktivitas romantis juga dapat membantu memperbaiki hubungan. Secara keseluruhan, sikap suami tersebut tidak sepenuhnya normal, dan penting untuk mencari solusi agar hubungan dapat berkembang dengan lebih baik.
Related content