🔥 Diskusi Menarik

Plin Plan dan Benci Kehidupan

Sejak kecil saya selalu dituntuk untuk melakukan apapun yang ayah saya mau. Saya tidak boleh membantah meski saya tidak ingin melakukan hal tersebut. Saat saya melakukan hal yang tidak sesuai dengan apa yang ayah saya mau, mesti saya akan dicaci maki dengan kata kata buruk bahkan didepan orang banyak pun. Saya takut menangis karena saat saya menangis dan ketahuan ayah pasti langsung dimarahi dan dipaksa untuk bercerita. Saya sering diseret keluar rumah saat saya menangis. Saat ini saya tumbuh menjadi pribadi sangat plin plan dan takut kepada orang lain. Saat saya plin plan dan bingung, saya selalu berfikir tidak suka dengan kehidupan ini yang mengahruskan saya memilih dengan konsekuensi masing masing. Saya ingin berubah dan menghilangkan hal tersebut tapi bagaimana? Saya juga ingin menghilangkan dan melupakan ingatan masa lalu karena saat mengingat mesti membuka luka lagi tapi tidak tahu mulai darimana meski saya sudah beberapa kali konsul psikolog tapi tetap saja

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
7
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Kejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami bisa saja menyebabkan terjadinya trauma psikologis. Seiring berjalannya waktu, terkadang kejadian traumatis tersebut bisa pulih dengan sendirinya. Namun, terkadang juga akan menetap dalam jangka waktu yang lama sehingga mengganggu anda dalam menjalani keseharian saat ini atau merencanakan kehidupan yang akan datang. Adapun reaksi emosi yang ditampilkan setiap individu terhadap kejadian traumatis berbeda-beda, seperti munculnya rasa cemas berlebihan, sedih, takut, marah, benci, dan sebagainya. Selain itu, kondisi fisik dan psikologis bukan hal yang dapat dipisahkan sehingga ketika teringat akan kejadian tersebut akan memunculkan perubahan pada sensasi fisik.

Dengan menyadari kondisi anda saat ini, berarti secara tidak langsung anda menyadari pula kebutuhan akan bantuan tenaga profesional. Ketika pikiran akan kejadian traumatis tersebut muncul, maka akan memicu juga munculnya reaksi emosi negatif tersebut sehingga membuat anda merasa tidak nyaman. Pada saat kondisi tersebut terjadi, anda dapat melakukan relaksasi pernapasan sehingga menjadi lebih rileks, tenang dan dapat berpikir jernih kembali. Selain itu, sebaiknya anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena adanya proses penerimaan dapat membantu anda lebih mudah untuk pulih dari kejadian traumatis. Anda juga dapat mencoba mengembangkan kemampuan memaafkan terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain yang menyebabkan anda mengalami kejadian traumatis tersebut.

Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga dengan segala kelebihan dan kelemahan yang dimiliki. Silakan bernapas tanpa perlu diperhatikan

Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

1 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya ingin mengawali percakapan ini dengan menyampaikan betapa beraninya Anda untuk berbagi perasaan dan pengalaman yang sangat mendalam ini. Menghadapi masa lalu yang penuh dengan tekanan dan trauma bukanlah hal yang mudah, dan saya ingin Anda tahu bahwa perasaan Anda sangat valid. Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini, dan ada harapan untuk perubahan yang lebih baik.

Situasi yang Anda hadapi, di mana Anda merasa tertekan dan tidak berdaya akibat tuntutan yang diberikan oleh ayah Anda sejak kecil, adalah sesuatu yang bisa sangat membebani. Rasa takut yang Anda alami ketika harus mengekspresikan emosi, seperti menangis, dan pengalaman di mana Anda merasa tidak memiliki kontrol atas hidup Anda, dapat menyebabkan dampak yang signifikan pada kesehatan mental Anda. Ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kecemasan atau bahkan gejala PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) yang muncul akibat pengalaman traumatis di masa lalu.

Penting untuk diingat bahwa Anda memiliki nilai yang sangat berharga sebagai individu. Pengalaman masa lalu Anda tidak mendefinisikan siapa Anda sekarang. Anda layak mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup Anda. Mengakui dan menghargai diri sendiri adalah langkah pertama yang penting dalam proses penyembuhan.

Untuk membantu Anda mengatasi perasaan plin-plan dan ketakutan yang Anda alami, ada beberapa pendekatan yang bisa Anda coba:

  1. Terapi Kognitif Perilaku (CBT): Terapi ini dapat membantu Anda mengidentifikasi pola pikir negatif yang mungkin muncul akibat pengalaman masa lalu. Anda akan belajar untuk mengganti pikiran-pikiran tersebut dengan yang lebih positif dan realistis. Misalnya, jika Anda merasa tidak berharga, Anda bisa berlatih untuk mengingat momen-momen di mana Anda merasa bangga atau berhasil.

  2. Terapi Psikodinamik: Pendekatan ini berfokus pada memahami bagaimana pengalaman masa lalu memengaruhi perilaku dan emosi Anda saat ini. Dengan berbicara tentang pengalaman masa lalu Anda dalam konteks yang aman, Anda dapat mulai memproses dan melepaskan rasa sakit yang mungkin masih Anda bawa.

  3. Terapi Perilaku: Ini melibatkan pengembangan keterampilan untuk mengatasi situasi yang menimbulkan kecemasan. Anda bisa belajar teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam atau meditasi, untuk membantu menenangkan pikiran ketika Anda merasa tertekan.

  4. Terapi Berbasis Mindfulness: Ini membantu Anda untuk lebih hadir di saat ini dan mengurangi fokus pada kenangan menyakitkan. Latihan mindfulness dapat membantu Anda mengembangkan kesadaran akan pikiran dan perasaan tanpa menghakimi.

  5. Medikasi: Jika Anda merasa bahwa gejala kecemasan atau depresi Anda cukup berat, berkonsultasilah dengan psikiater untuk membahas kemungkinan penggunaan obat. Beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengatasi kecemasan dan depresi termasuk SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) seperti sertraline (50-200 mg per hari) atau escitalopram (10-20 mg per hari). Namun, penting untuk mendiskusikan efek samping yang mungkin terjadi, seperti mual, insomnia, atau perubahan berat badan, dengan dokter Anda.

Mencari dukungan dari orang lain juga sangat penting. Cobalah untuk berbagi perasaan Anda dengan teman dekat atau anggota keluarga yang Anda percayai. Jika Anda merasa nyaman, bergabunglah dengan kelompok dukungan atau komunitas yang memiliki pengalaman serupa. Ini bisa memberikan Anda rasa keterhubungan dan dukungan yang sangat dibutuhkan.

Selain itu, ada beberapa aktivitas yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengalihkan perhatian dari kenangan traumatis. Menulis jurnal tentang perasaan Anda, berolahraga, atau mengeksplorasi hobi baru dapat menjadi cara yang baik untuk menyalurkan emosi dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil.

Saya sangat mendorong Anda untuk terus mencari dukungan profesional. Jika Anda merasa bahwa konseling sebelumnya belum memberikan hasil yang diinginkan, mungkin ada baiknya untuk mencari terapis lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan Anda. Setiap orang memiliki pendekatan yang berbeda, dan menemukan yang tepat bisa sangat membantu dalam proses penyembuhan.

Ingatlah bahwa hidup ini penuh dengan tantangan, tetapi juga penuh dengan peluang untuk tumbuh dan belajar. Setiap langkah kecil yang Anda ambil menuju penyembuhan adalah langkah yang berharga. Anda memiliki kekuatan untuk mengubah hidup Anda, dan saya percaya bahwa Anda bisa melakukannya. Teruslah berjuang, dan ingat bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini. Saya akan selalu ada untuk mendukung Anda.

1 bulan yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan