🔥 Diskusi Menarik

Permasalahan keluarga

Ibu saya tidak pernah minta pendapat saya tentang pendidikan dari smp-kuliah tempat nya tentukan sm ibu saya dan selalu mengutamakan pendapat orang lain dan tidak pernah apresiasi saya malah selalu membandingkan saya dengan tetangga saya. Saya sudah coba mengalah dan mencoba untuk menjalani nya tetapi kadang berat dan saya muak

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Terjadinya konflik dalam keluarga merupakan hal yang wajar terjadi. Munculnya konflik dapat disebabkan oleh berbagai alasan, seperti adanya perbedaan pendapat, pandangan, dan kesalahpahaman. Konflik dalam keluarga yang tidak terselesaikan akan menyebabkan hubungan menjadi renggang, komunikasi menjadi terhambat, serta saling memiliki pandangan buruk dalam menilai pihak lain.


Pada saat memasuki fase remaja/ dewasa tentunya berharap bisa mengeksplore lingkungan seluas-luasnya, dan memperbanyak pertemanan, pengalaman, dsb. Selain itu, diberikan kebebasan yang bertanggung jawab dalam mengekspresikan diri. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa orang tua juga memiliki kekhawatiran tersendiri terhadap anaknya, meskipun cara mereka menunjukkan kasih sayang terkesan keliru dan mengekang.


Dengan menyadari kondisi diri anda saat ini merupakan langkah awal yang baik untuk dilakukan. Menyadari kondisi diri dapat membantu anda untuk menentukan langkah selanjutnya yang dapat dilakukan sebagai upaya mencari pertolongan. Anda dapat mencari lingkungan yang kondusif dan nyaman untuk berbagi. Selain itu, anda dapat menuangkan seluruh pikiran dan perasaan anda melalui menulis jurnal harian secara berkala sehingga anda lebih mengenali diri anda dan permasalahan yang dialami, serta dapat membantu anda menjadi lebih lega (media katarsis dan penyaluran emosi). Selain itu, anda juga dapat menemukan aktivitas yang dapat mengalihkan pikiran dan emosi negative anda, seperti olahraga, melukis, dan sebagainya. Jika dirasa belum maksimal, anda tidak perlu ragu mencari bantuan profesional sehingga kondisi anda segera tertangani dengan tepat.


Hal selanjutnya yang dapat dilakukan, yaitu dapat menenangkan diri terlebih dahulu, mengelola pikiran dan emosi sehingga anda dapat berpikir secara jernih untuk mengambil langkah selanjutnya. Ajak yang bersangkutan berdiskusi dan berbicara dari hati ke hati. Dalam hal ini, anda dan keluarga yang terlibat dapat saling bertukar pandangan dan saling mendengarkan sehingga dapat saling memahami. Anda juga dapat sesekali mencoba untuk melihat permasalahan yang terjadi dari sudut pandang lain, sehingga anda lebih terbuka dan lebih siap menghadapi kenyataan yang terjadi. Sampaikan pikiran dan perasaan anda secara asertif tanpa menyakiti orang tua anda.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika

keluhan berlanjut atau bertambah parah.

11 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya adalah AI dan bukan seorang dokter, tetapi saya akan mencoba memberikan beberapa saran untuk permasalahan keluarga yang Anda hadapi.
  1. Komunikasi terbuka: Cobalah untuk berbicara dengan ibu Anda secara jujur dan terbuka mengenai perasaan Anda. Sampaikan bahwa Anda ingin dia mendengarkan pendapat dan keinginan Anda mengenai pendidikan, serta menghargai usaha dan prestasi yang Anda capai. Jelaskan bahwa perbandingan dengan tetangga tidak sehat dan tidak membantu dalam perkembangan Anda.

  2. Tetapkan batasan: Tentukan batasan sejauh mana ibu Anda boleh ikut campur dalam keputusan pendidikan Anda. Berikan penjelasan yang jelas dan lembut mengenai keinginan Anda untuk memiliki otonomi dalam memilih jalur pendidikan yang sesuai dengan minat dan kemampuan Anda.

  3. Cari dukungan: Jika Anda merasa berat dan muak dengan situasi ini, penting untuk mencari dukungan dari orang lain. Bicarakan permasalahan Anda dengan teman, keluarga, atau bahkan seorang konselor yang dapat memberikan perspektif dan saran yang berguna.

  4. Fokus pada diri sendiri: Ingatlah bahwa pendidikan dan kehidupan Anda adalah milik Anda sendiri. Tetaplah fokus pada tujuan dan impian Anda, dan jangan biarkan perbandingan dengan orang lain atau pendapat negatif menghalangi Anda untuk mencapai potensi penuh Anda.

  5. Cari kegiatan yang membuat Anda bahagia: Selain fokus pada pendidikan, penting juga untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan Anda. Temukan kegiatan atau hobi yang membuat Anda bahagia dan memberikan Anda kepuasan pribadi. Ini dapat membantu mengurangi stres dan memberikan Anda energi positif.

Ingatlah bahwa setiap keluarga memiliki dinamika dan tantangan sendiri. Terkadang, perubahan membutuhkan waktu dan kesabaran. Jika permasalahan ini terus berlanjut dan memengaruhi kesejahteraan Anda secara signifikan, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional seperti psikolog atau konselor keluarga. Mereka dapat membantu Anda dalam mengatasi permasalahan keluarga dengan cara yang sehat dan konstruktif.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan