🔥 Diskusi Menarik

Perfeksionis

sebenernya udah lama sih ngerasain perfeksionesme ini. awalnya kupikir, ini bukan masalah besar. aku yakin seiring berjalannya waktu ke-perfeksionis-an ini akan memudar dengan sendirinya, karena kita pasti bertambah dewasa. aku kira ini soal kedewasaan seseorang pada awalnya.

sekian tahun berlalu dan aku masih dengan perfeksionisme ini, perlahan aku menyadari, i've begun this 'self destruction mode' for years.

beberapa orang mungkin mengalami hal yang sama seperti aku :


perfectionist

procrastination

overthinking

GERD


sekarang, aku jadi gampang mengkhawatirkan banyak hal. curigaan. so stressful.


ada tetangga ketawa ramai-ramai --> di kepalaku "mereka lagi ngomongin aku?"

mau lamar kerja --> bikin CV ngga kelar kelar, ngerasanya no i'm not good enough for this job, aku ngga berpengalaman, dll.

mau balas WA kawan lama --> ah ngga usah, nanti ada pertanyaan udah kerja dimana, udah nikah belum, sekarang dimana.

mau reunian via vidcall --> ngga ngga ngga. mending skip aja daripada gelagapan kalo ditanyain tentang kerjaan.

kurang lebih begitu lah kekhawatiranku saat ini. belakangan ini juga aku lagi sering ketakutan tentang kematian. lagi nyuci piring, lagi nonton film, lagi mandi, lagi nyetrika, bahkan lagi ibadah tiba-tiba kepikiran aja gitu. kalo udah kepikiran gitu, GERD langsung kumat. sesak di ulu hati mendorong naik ke dada. pernah sekali waktu perut pinggang punggung dada terasa panas.


i just want to be healed mentally. aku pernah sekali ke psikolog di kota ku. but honestly it doesn't help that much, lebih ngerasa kayak lagi di nasehatin ibu. i don't like that. lebih terdengar seperti pengulangan kata di telingaku.

minta saran tapi ngga mau dinasehatin tuh gimana ya? hahaha kayak ngajak ribut gitu hahaha sorry

5
2
3 komen

3 komentar

Halo Alina Hanna, terima kasih untuk pertanyaannya.


Wajar jika setiap orang mengharapkan dapat menjadi terbaik atau menampilkan hasil sesempurna mungkin dalam berbagai hal. Namun, apabila tuntutan kesempurnaan terhadap diri dan sekitar berlangsung secara berlebihan berdasarkan standar yang tidak masuk akal, serta menimbulkan kecemasan tinggi apabila tidak sesuai dengan standard yang telah ditetapkan, dan bahkan mengganggu aktivitas keseharian, maka kondisi tersebut perlu diwaspadai. Sebaiknya segera periksakan diri ke psikolog/ psikiater agar memperoleh diagnose dan penanganan yang tepat terhadap kondisi anda.


Munculnya kecemasan yang berlebihan tidak terlepas dari pikiran “merasa ada yang salah”, “merasa tidak puas”, “merasa belum cukup/ kurang”, dan sebagainya sehingga dilakukan berbagai cara agar memastikan tindakan yang dilakukan berjalan sesuai standard yang bersangkutan, seperti melakukan pengecekan secara berulang, mempertanyakan kembali hasilnya, bahkan memperhatikan sampai ke hal-hal yang sangat detail sekalipun tetapi tidak berarti. Dengan demikian, akan sangat mempengaruhi durasi waktu menyelesaikan pekerjaan, dan juga malah menunda atau membatalkan melakukan aktivitas tersbut.


Perlu diketahui bahwa kondisi fisik dan psikologis seseorang saling terkait dan saling mempengaruhi. Apabila terjadi sakit pada fisik anda bisa jadi disebabkan oleh permasalahan psikologis, atau sebaliknya. Misalnya, seseorang berpikir akan kesempurnaan hasil kerja, maka emosi yang terlibat salah satunya cemas (takut tidak sesuai, takut dikritik, dianggap jelek, dll), sehingga pada fisik akan memberikan sensasi sakit kepala, pundak tegang, nafas pendek, mual, asam lambung meningkat dan sebagainya (tergantung masing-masing orang). Apabila cara memandang sesuatu tetap dipertahankan, maka pola tersebut akan terus terulang.


Oleh karena itu, hal yang pertama dapat dilakukan adalah mengidentifikasi pikiran-pikiran yang muncul, apakah sifatnya irasional atau rasional. Anda boleh saja mempertanyakan kembali pikiran anda sambil melihat fakta-fakta yang sebenarnya terjadi sehingga anda lebih dapat melihat sesuatu secara objektif. Bisa saja manusia mengalami kesalahan dalam berpikir, sehingga terjadi kekeliruan dalam mempersepsi sesuatu, serta berdampak pada emosi dan perilakunya. Anda dapat memulai proses identifikasi pikiran anda dengan menuliskannya pada kertas beserta fakta-fakta yang mendukung. Kemudian anda menuliskan juga pikiran alternative yang muncul setelah anda mempertanyakan pikiran anda sebelumnya, lalu ukur tingkat kecemasan dan sensasi fisik yang anda alami (skala 1-10, bandingkan skalanya antara sebelum dan setelah menemukan pikiran alternatif lain yang lebih rasional). Anda tidak perlu malu atau ragu meminta dukungan dan bantuan orang disekitar yang anda percaya untuk mengidentifikasi pikiran-pikiran anda yang muncul sehingga anda memiliki pandangan dari sudut pandang lain. Hargai setiap proses yang anda jalani, serta tetap komitmen dan konsisten terhadap perubahan diri yang lebih baik. Semoga membantu ya


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.


2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hola kak alina hannakondisi kita mungkin gak sama persis, jadi aku cuman berharap kakak bisa menemukan support system yang baik. Karena buatku itulah yg banyak membantuku sembuh. Aku pernah ke psikolog, tp ya lumayan gak cocok sih emang, cmn kurasa mencari psikolog yg tepat juga kyk jodoh aja. Lebih baik psikolog hasil rekomendasi teman atau setidaknya yg berpengalaman lebih dari 7 tahun gitu. Dan pertemuan dengan psikolog itu, katanya sih, gak cukup sekali. Karena pertemuan pertama dan kedua itu kayak assesment awal, cmn utk diagnosis sebelum masuk ke butuh terapi atau apa gitu nantinya. Aku sih cmn sekali waktu itu, sekadar ingin tahu kondisi yg kualami itu apa. Aku ingin mengenali diriku sendiri terlbih dulu. Psikologku berkata, mereka hanyalah medium tp kesembuhan sepenuhnya di tangan kita. Tapi yang paling membantuku selama ini adalah aku memiliki setidaknya sedikit teman yang bisa kupercaya, teman yang tidak menghakimiku, dan tidak berusaha untuk menuntutku berubah atau sembuh dgn segera. Kondisi mental memang perlahan tapi pasti memengaruhi fisik. Jadi semoga kakak bisa menemukan tools dan support system yg tepat untuk perlahan membantu Kakak merasa lebih baik... peluk jauh utk kak alina.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
1

[mention+id="951590"+name="Merah Arunika"]

halo kak [mention+id="951590"+name="Merah Arunika"], terima kasih atas tanggapannya. Jawaban kakak sampe banget ke hatiku, aku berkaca-kaca waktu bacanya. Terima kasih atas dukungannya. Aku turut bahagia kakak sudah mendapatkan support system yang baik untuk kakak. Semoga aku juga bisa mendapatkan support system yang baik untuk aku. Hopefully

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan