Perasaan cemas dan merasa hampa

Permisi dok mau tanya


Jadi saya mengalami gangguan kecemasan yang tidak dapat saya kendalikan pertama kali gangguan kecemasan ini muncul pada pertengahan tahun 2019 dan berlangsung selama 3 hari pada saat itu saya merasakan perasaan takut mati. Tetapi pada akhir 2023 kemarin saya kembali merasakan kecemasan yang berlebih dan merasa hampa juga bosan hingga rasanya tidak sanggup untuk menjalani kehidupan. Lalu tadi malam saya kembali merasakan kecemasan dimana saya rasanya tidak sanggup untuk hidup sebab saya sering merasakan sakit dok. Tetapi saya merasakannya hanya dalam 1 jam setelahnya saya sudah merasa baikan walaupun pikiran negatif masih muncul kadang². Jadi dok di sini salah satu orang tua saya mengidap penyakit bipolar


Jadi dok saya ingin bertanya tentang penyakit saya ini masuk dalam golongan penyakit BPD atau anxity dok? Dan hal apa yang bisa saya lakukan untuk mencegah, menyembuhkan, dan bagaimana cara mengatasinya saat penyakit ini mereda?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
23
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu diwaspadai karena bisa saja gejala yang dialami tersebut mengarah kepada gangguan kecemasan.


Perlu diketahui bahwa gangguan kecemasan jenisnya beragam dan disertai dengan gejala yang berbeda pula tergantung jenis gangguan kecemasannya. Gangguan kecemasan juga disertai dengan gejala-gejala fisik, seperti sakit perut, napas menjadi pendek, dada terasa sesak, mual, gemetar, sakit kepala, pusing dan sebagainya. Penyebab gangguan kecemasan juga belum diketahui secara pasti penyebabnya, sehingga akan berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan asesmen mendalam mengenai kondisi individu, dan tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose (mendiagnosa diri sendiri).


Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Selanjutnya menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.

Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya akan mencoba memberikan jawaban sejelas mungkin berdasarkan informasi yang Anda berikan.:

Dari deskripsi yang Anda berikan, tampaknya Anda mengalami gangguan kecemasan yang berlebihan dan perasaan hampa. Namun, saya tidak dapat memberikan diagnosis pasti melalui pesan ini karena saya tidak dapat melakukan evaluasi langsung terhadap Anda. Penting untuk berkonsultasi dengan seorang profesional kesehatan mental, seperti psikiater atau psikolog, untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.

BPD (Borderline Personality Disorder) dan anxiety (gangguan kecemasan) adalah dua kondisi yang berbeda. BPD adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan pola hubungan yang tidak stabil, impulsivitas, perubahan suasana hati yang drastis, dan masalah identitas diri. Sementara itu, anxiety adalah gangguan yang ditandai dengan perasaan cemas yang berlebihan dan sulit dikendalikan.

Untuk mencegah dan mengatasi gangguan kecemasan, ada beberapa langkah yang dapat Anda coba:

  1. Konsultasikan dengan profesional kesehatan mental: Dapatkan bantuan dari psikiater atau psikolog yang dapat membantu Anda dalam mengelola kecemasan dan memberikan terapi yang sesuai.

  2. Terapi kognitif perilaku (CBT): Terapi ini dapat membantu Anda mengidentifikasi pola pikir negatif dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih sehat dan positif.

  3. Olahraga dan relaksasi: Lakukan aktivitas fisik secara teratur dan teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam untuk mengurangi kecemasan.

  4. Jaga pola tidur yang baik: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas untuk menjaga keseimbangan emosional.

  5. Hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang: Penggunaan zat-zat tersebut dapat memperburuk gejala kecemasan.

  6. Jaga pola makan yang sehat: Makan makanan bergizi dan seimbang dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental.

  7. Temukan dukungan sosial: Berbicaralah dengan orang-orang terdekat Anda tentang perasaan dan kecemasan yang Anda alami. Dukungan sosial dapat membantu mengurangi beban emosional.

Ingatlah bahwa setiap individu memiliki pengalaman yang unik, dan apa yang bekerja untuk satu orang mungkin tidak berlaku untuk orang lain. Penting untuk mencari bantuan profesional yang dapat memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Saya mendorong Anda untuk segera mencari bantuan dari profesional kesehatan mental untuk mendapatkan evaluasi dan perawatan yang tepat. Mereka akan dapat memberikan panduan dan dukungan yang Anda butuhkan untuk mengatasi gangguan kecemasan Anda.

Semoga informasi ini bermanfaat dan semoga Anda segera mendapatkan bantuan yang Anda perlukan. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya kepada profesional kesehatan mental yang Anda konsultasikan.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan