Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaPerasaan cemas
waktu kecil sampai saya sekolah dasar saya gak bisa jauh dari orang tua,pernah saya awal nya sangat bersemangat karena mau nginep di rumah nenek yang jaraknya gak terlalu jauh dari rumah,iya awal nya saya menikmati itu karena merasa ada teman dan tertawa seru seruan,tapi menjelang akan tidur atau saat saya sedang sendiri,saya merasakan takut dan gelisah,merasa kesepian tiba-tiba pokoknya tidak enak hati dan kepikiran orang tua dan berakhir saya menangis dan ingin pulang ke rumah.sejak saat itu jika ada acara menginap saya selalu takut kalo tidak dengan orang tua,kebiasaan itu terjadi kurang lebih sampai saya sd. Perasaan itu muncul lagi ketika saya mulai menjalin hubungan lalu saya ditinggalkan,dicampakan,diselingkuhi dan setiap mengakhiri hubungan.perasaan itu muncul lagi bahkan sampai saya sekarang sudah mau berusia 22 tahun,akhir akhir ini saya merasakan itu bahkan lebih parah,entah itu ketika bangun tidur hal pertama yang terfikirkan adalah laki laki itu.kmana saja dia bersama psangannya,kenapa saya yang harus dtinggalkan kenapa saya yang menderita kenapa dia seperti itu pada saya padahal saya sudah merasa cukup baik.Perasaan ini muncul tiba tiba kadang sampai beberapa kali dalam sehari.Ini sangat menganggu membuat saya susah berkonsentrasi karena merasakan kecemasan,merasa kesepian.Tapi saya tidak menunjukan ini di depan orang lain,saya masih bisa tertawa dan tersenyum.
1 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda
Tidak bisa dipungkiri bahwa pengalaman ditinggalkan bisa saja berdampak pada kesedihan, kesepian dan kekecewaan yang mendalam, apalagi oleh orang terdekat yang dicintai. Setiap orang melewati proses kesedihan, kesepian, ketakutan, kekecewaan tersebut dengan cara berbeda-beda, sehingga tidak ada batasan tertentu yang dianggap normal untuk menghilangkan perasaan tersebut. Akibat pengalaman tersebut tidak hanya menyebabkan kesedihan yang mendalam, tetapi bisa juga berdampak kepada kondisi psikologis lainnya dan juga kondisi fisik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses tersebut, yaitu memberikan waktu pada diri sendiri untuk mengakui, memahami dan menerima emosi yang hadir, karena dengan menolak emosi tersebut hanya akan menyebabkan proses berdamai membutuhkan waktu yang lebih lama, atau bahkan malah membuat kondisi diri semakin buruk. Melakukan aktivitas yang produktif dan menyenangkan sebagai bentuk pengalihan agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan tersebut, seperti merawat tanaman/ hewan, aktif dalam komunitas, melukis, menulis, bermain music, dsb. Anda tetap membuka diri untuk terkoneksi dengan sekitar, karena tanpa disadari akan menyebabkan rasa kesepian.
Selain itu, anda dapat menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional. Temukan pula minimal 3 hal yang dapat disyukuri setiap harinya (tidak perlu hal besar, tetapi hal kecil dan sederhana) sehingga anda dapat lebih memaknai hidup dan menemukan sudut pandang lainnya.
Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
Salam sehat selalu