🔥 Diskusi Menarik

Penyakit saya apa?

Dok gmn cara mengembalikan emosi saya agar seperti dlu lagi, semenjak saya punya suami dan anak saya jadi lebih sering marah2 nangis sendiri, kadang segala sesuatu saya kerjaan semua isi rumah, dari pakaian piring masak dll suami say hanya kerja kerja dan kerja namun selama menikah saya merasa kurang apresiasi dari suami saya, seperti tidak adil dalam keuangan. Saya hanya dikasih uang tidak banyak dan itu dituntut agar cukup semua dalam hal jajan makan, katakan sehari 50rb sedangkan saya pribadi dan anak butuh sekali untuk membeli keperluan pribadi. Sekarang saya suka marah2 kadang sesekali memukul anak tanpa sadar. Dok apakah ini sudah masuk penyakit stres?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
2

2 komentar

Halo Sindi Kumaya, terima kasih untuk pertanyaannya.


Setiap rumah tangga mengharapkan hubungan yang harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri terkadang juga permasalahan turut hadir, tetapi hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar terjadi. Keharmonisan dalam sebuah hubungan merupakan tanggung jawab keduanya, baik suami ataupun istri.


Perlu diketahui bahwa beberapa hal yang dapat dilakukan agar tercapainya hubungan rumah tangga yang harmonis, yaitu membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai, serta saling membantu dalam pengasuhan dan megurus rumah, sehingga tanggung jawab bukan hanya di salah satu pihak saja.


Berdasarkan cerita yang anda sampaikan, bisa saja hal tersebut mengarah kepada gejala stres dan tekanan emosional.

Menghadapi pasangan yang sulit diajak berkomunikasi memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam rumah tangga anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.


Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.


3 hari yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Anda mengalami gejala yang mungkin terkait dengan stres dan beban emosional. Perasaan marah, menangis, dan frustrasi yang Anda alami bisa jadi merupakan respons terhadap tekanan yang Anda rasakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama terkait dengan peran Anda sebagai istri dan ibu, serta kurangnya dukungan dari suami. Penting untuk memahami bahwa perasaan ini tidak jarang terjadi, terutama ketika seseorang merasa tidak dihargai atau terbebani dengan tanggung jawab yang besar. Anda juga menyebutkan bahwa Anda merasa kurang apresiasi dari suami dan merasa beban keuangan tidak adil, yang dapat memperburuk kondisi emosional Anda. Untuk mengembalikan emosi Anda seperti dulu, ada beberapa langkah yang bisa Anda coba. Pertama, cobalah untuk berbagi perasaan Anda dengan suami. Komunikasi yang terbuka dapat membantu Anda berdua memahami satu sama lain dan mencari solusi bersama. Kedua, luangkan waktu untuk diri sendiri, seperti melakukan aktivitas yang Anda nikmati atau teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi. Ini dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan suasana hati Anda. Jika Anda merasa kesulitan untuk mengelola emosi dan stres ini, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog. Mereka dapat memberikan dukungan dan strategi yang tepat untuk membantu Anda mengatasi perasaan ini dan mengembangkan mekanisme koping yang lebih baik. Jangan ragu untuk mencari bantuan, karena kesehatan mental Anda sangat penting.
4 hari yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan