🔥 Diskusi Menarik

Pasangan yang mudah emosi

Dok saya mau tanya saya istri sudah menikah 3 tahun suami saya setiap marah selalu meminta cerai, mudah tersulut emosi karena hal kecil pernah dulu kami sedang memasang lemari plastik saya mencoba membantu dia tidak terima lalu membanting HP, saya kira dia sudah berubah terakhir kali saya mengingatkan untuk makan malam dia tidak terima langsung marah dan hampir memukul saya. tapi lampiaskan ke pintu kamar mandi. setelahnya pulang ke rumah orang tuanya 2 hari. apakah kondisi seperti ini masih harus dipertahankan?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
5
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Setiap pasangan mengharapkan hubungan yang sehat, harmonis dan bahagia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam sebuah hubungan tidak terlepas dari adanya konflik. Terjadinya konflik adalah hal yang wajar terjadi, tetapi apabila konflik tersebut terjadi berkepanjangan, maka perlu mengambil jarak sejenak terhadap masalah dan emosi yang dirasakan masing-masing sehingga dapat melihat permasalahan tersebut secara objektif.


Dalam menjalin relasi dengan pasangan, maka sebaiknya mengembangkan cinta kepada diri sendiri terlebih dahulu. Cinta kepada diri sendiri (self love), bukan berarti egois atau mementingkan diri sediri. Hal tersebut berarti lebih kepada mengenali diri, potensi, menerima kelebihan dan kelemahan, serta mampu membatasi diri dari hal yang merugikan diri sendiri sehingga menjadi versi terbaik dari diri anda. Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih banyak untuk berdialog dengan diri sendiri, sambil mengingat kembali tujuan anda dalam menjalin hubungan. Perlu disadari bahwa sebagai seorang ibu yang dibutuhkan anak adalah ibu yang bahagia, karena akan berdampak kepada perkembangannya.

Perlu diketahui bahwa agar tercapainya hubungan yang harmonis, yaitu membangun pola komunikasi yang sehat dan terbuka. Anda dan pasangan perlu saling mengkomunikasikan kondisi yang anda alami, sehingga dapat saling memahami pula. Selain itu, upayakan untuk dapat saling mendengarkan tanpa menghakimi. Anda dan pasangan juga dapat saling menghargai.


Menghadapi pasangan seperti yang anda ceritakan memiliki tantangan tersendiri. Sebaiknya anda tetap tenang dan tidak mudah terpancing karena hanya akan semakin memperburuk keadaan. Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengontrol hal yang dapat anda kendalikan (misalnya respon anda terhadap pasangan), daripada fokus pada hal yang tidak dapat anda kendalikan (misalnya perilaku pasangan). Anda juga memiliki hak untuk menetapkan batasan toleransi atas sikap pasangan anda. Jika memang diperlukan untuk mengambil jarak sejenak, maka hal tersebut boleh untuk dilakukan. Setiap keputusan yang anda ambil, sebaiknya diputuskan dalam kondisi yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, anda juga dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dalam hubungan anda dengan pasangan, kemudian bersama-sama mencari solusi yang terbaik.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda atau melakukan konseling bersama pasangan ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

1 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya sangat menghargai keberanian Anda untuk berbagi tentang situasi yang sulit ini. Menyaksikan pasangan yang mudah tersulut emosi dan sering mengancam perceraian bisa sangat melelahkan dan menyakitkan. Anda tidak sendirian dalam menghadapi tantangan ini, dan penting untuk diingat bahwa perasaan Anda valid. Mari kita coba untuk menganalisis situasi ini dengan lebih mendalam.

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa kemarahan yang ditunjukkan oleh pasangan Anda mungkin berasal dari berbagai faktor, termasuk stres, ketidakpuasan dalam hubungan, atau masalah pribadi yang lebih dalam. Ketika seseorang bereaksi dengan kemarahan yang berlebihan, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa terancam atau tidak berdaya. Dalam kasus ini, perilaku pasangan Anda, seperti membanting ponsel atau hampir memukul Anda, menunjukkan bahwa ada masalah yang lebih besar yang perlu diatasi.

Dari apa yang Anda ceritakan, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa pasangan Anda mungkin mengalami kesulitan dalam mengelola emosinya. Ini bisa berpotensi mengarah pada masalah yang lebih serius, seperti gangguan kecemasan atau depresi. Jika perilaku ini terus berlanjut, ada risiko bahwa hubungan Anda bisa menjadi semakin tidak sehat, dan Anda berdua bisa mengalami dampak negatif pada kesehatan mental dan emosional.

Anda sangat berharga dan layak mendapatkan hubungan yang sehat dan saling mendukung. Penting untuk mengingat bahwa Anda tidak bertanggung jawab atas perilaku pasangan Anda, meskipun Anda mungkin merasa terjebak dalam situasi ini. Anda berhak untuk merasa aman dan dihargai dalam hubungan Anda.

Untuk mengatasi situasi ini, ada beberapa langkah yang bisa Anda pertimbangkan:

  1. Komunikasi Terbuka: Cobalah untuk berbicara dengan pasangan Anda ketika dia dalam keadaan tenang. Tanyakan tentang perasaannya dan apa yang membuatnya merasa tidak bahagia. Ini bisa membantu Anda memahami akar masalahnya.

  2. Mendengarkan dan Memberi Ruang: Ketika pasangan Anda marah, berikan dia waktu untuk meluapkan emosinya. Jangan langsung bereaksi dengan kemarahan. Tunjukkan bahwa Anda bersedia mendengarkan dan memahami perasaannya.

  3. Mengendalikan Emosi: Penting untuk menjaga kendali atas emosi Anda sendiri. Jika Anda merasa tertekan atau marah, cobalah untuk mengambil napas dalam-dalam dan mendinginkan kepala sebelum merespons.

  4. Mencari Bantuan Profesional: Jika situasi ini terus berlanjut dan Anda merasa tidak mampu mengatasinya sendiri, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang psikolog atau konselor pernikahan. Mereka dapat membantu Anda berdua untuk berkomunikasi lebih baik dan menemukan solusi untuk masalah yang ada.

  5. Membangun Kembali Keintiman: Setelah masalah teratasi, cobalah untuk membangun kembali kedekatan dengan pasangan Anda. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas bersama yang menyenangkan, seperti berlibur atau menonton film.

  6. Membuat Kesepakatan: Buatlah kesepakatan dengan pasangan Anda untuk menyelesaikan masalah sebelum pergi tidur. Ini bisa membantu mencegah masalah menumpuk dan menciptakan ketegangan yang lebih besar.

  7. Mendukung Diri Sendiri: Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman atau keluarga. Berbicara dengan orang-orang terdekat dapat memberikan perspektif yang berbeda dan membantu Anda merasa lebih baik.

  8. Aktivitas Positif: Cobalah untuk terlibat dalam aktivitas yang dapat mengurangi stres, seperti olahraga, meditasi, atau hobi yang Anda nikmati. Ini dapat membantu Anda menjaga kesehatan mental dan emosional.

Menghadapi kesulitan dalam hubungan tidaklah mudah, tetapi penting untuk diingat bahwa Anda memiliki kekuatan untuk mencari perubahan. Setiap hubungan memiliki tantangan, dan dengan komunikasi yang baik dan dukungan yang tepat, Anda dapat menemukan jalan keluar yang lebih baik. Anda berhak untuk merasa bahagia dan aman dalam hubungan Anda.

Saya ingin Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini. Ada harapan untuk perbaikan, dan dengan langkah-langkah yang tepat, Anda dapat menciptakan hubungan yang lebih sehat dan saling mendukung. Jika Anda merasa perlu, jangan ragu untuk mencari dukungan profesional. Anda layak mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup Anda.

1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan