Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaPasangan mengalami gangguan mental namun tidak menyadarinya
Hai Dok,
Saya mempunyai pasangan yang sudah lebih dari 11 thn bersama saya dalam pernikahan, awal mula saya menyadari pasangan saya memiliki gangguan mental saat ada konflik dengan orang tuanya, padahal sebelumnya hubungannya terlihat baik-baik saja. Namun semenjak saat itu atau 5-6 tahun yang lalu pasangan saya, selalu merasa dirinya tidak berguna, cepat tersinggung, kadang tiba² sedih, kadang bisa melakukan sesuatu yang nekat jika moodnya buruk atau disaat merasa tertekan dan merasa terancam/tidak mendukung dari lingkungan atau orang² disekitarnya hingga memiliki niat untuk mengakhiri hidup dan pernah mau melakukan percobaan bunuh diri.
Pernah di satu waktu saat pasangan saya dalam keadaan yang baik/bagus utk berkomunikasi, saya coba menyarankannya konsultasi dgn psikolog, tapi malah saya yang justru disarankan utk ke psikolog, krn mrasa dirinya tidak memiliki masalah dan dia bilang kalau saya yang justru punya masalah, hingga berujung terjadi pertengkaran.
Saat ini saya sangat lelah krn hampir setiap hari dia selalu membuat seolah² apa yang semua terjadi adalah kesalahan orang lain, di dalam keluarga maupun di luar keluarga, entah itu saya, keluarga saya, tetangga, dan lain² bahkan keluarganya sendiri. Hingga saya pun agak menjauh dari lingkungan sekitar saya.
Apakah yang terjadi ini lambat laun akan dia sadari dan pada akhirnya dia akan terbuka dan mau konsultasi/konseling ke psikolog? Dan bila tidak, upaya apa yg saya harus lakukan agar minimal menyadarkan saya pentingnya konseling utk mengatasi permasalahan mentalnya. Saya sebagai pasangannya akan tetap mendukung dan memberikan pendampingan dalam proses konseling.
2 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda
Mendampingi pasangan dengan gangguan jiwa (sebagai caregiver) tentunya membutuhkan usaha dan kesabaran yang ekstra karena melakukan 2 hal sekaligus, yaitu merawat pasangan dan tetap merawat kebutuhan diri sendiri agar dapat mengelola stres dengan baik. Dengan demikian, keduanya bisa tetap berfungsi optimal dalam menjalani keseharian.
Anda dapat memulai dengan mengajaknya konsultasi langsung ke psikolog agar memperoleh pendampingan secara professional serta memperoleh gambaran kondisinya saat ini. Jika diperlukan, psikolog nantinya akan memberikan rujukan ke Psikiater agar mendapatkan penanganan dengan obat-obatan. Selanjutnya, anda juga perlu memperluas pencarian informasi dan mengedukasi diri terkait gangguan kejiwaan yang dialami oleh pasangan anda kepada psikolog/ psikiater yang menanganinya. Dengan demikian, anda jadi mengetahui kondisi yang sebenarnya, faktor pemicu kekambuhan, serta gejala-gejala yang dialami termasuk gejala awal ketika akan kambuh, dan sebagainya.
Anda juga dapat mengajak pasangan untuk beraktivitas secara rutin, dan sebaiknya tetap aktif mengikuti aktivitas sosial di lingkungan sehingga ia tetap merasa berharga dan berdaya. Selain itu, anda juga dapat menanyakan kekhawatiran dan kegelisahan pasangan, dengarkan semua yang disampaikan tanpa menghakimi. Kemudia anda dapat menunjukkan dukungan seperti “bagaimana pun kondisimu, saya tetap ada disampingmu. Kamu tidak sendirian” atau bisa mananyakan “apa yang kamu harapkan dari saya sebagai pasangan? Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu kamu?” (sebaiknya diberikan pelukan hangat agar merasa lebih tenang). Dengan kata lain, kembangkan komunikasi terbuka dan hangat agar saling mengetahui dan memahami kondisi masing-masing, serta meminimalisir kesalahpahaman. Apabila menunjukkan gejala menyakiti diri sendiri atau orang lain, maka sebaiknya jauhkan benda-benda tajam atau berbahaya.
Semoga membantu ya
Hai Sobat Sehat,
Saya mohon maaf, saya tidak dapat memberikan saran yang akurat dan rinci berdasarkan konteks yang diberikan. Jika Anda memiliki informasi tambahan atau pertanyaan lain, silakan berikan detailnya agar saya dapat memberikan jawaban yang lebih tepat. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain yang ingin diajukan?Related content