🔥 Diskusi Menarik

panik yang berlebih

saya novi dok ,umur saya 27th

saya tinggal bersama mertua saya dan adiknya suami saya ,

suami saya juga ada kakak laki2 yg mengidap gangguan mental

awalnya smua biasa saja

semenjak rumah sering terjadi pertengkaran antar kluarga dan sering terdengar suara orang berantem

jadi saya klo kedengar suara keras sedikit lgsung gemetar dan jantung berdebar

mgkin krna sudah sangking sering nya terjdi seperti itu

saya akhir2 ini sering mengalami panik yg berlebih

sakit sedikit seolah itu pertanda sbuah kematian bagiku

panik sedikit mati saja pikiran ku

apalagi kalo sdah menjelang malam

pikiran mati seolah yg selalu ada di pikiran

ketakutan orang2 terdekat akan meninggal

sakit sedikit lgsung panik

bahkan anak saya mungkin masuk angin trus mutah2

pikiran saya sudah mungkin akan meninggal

selalu begitu

pokoknya paling parah itu keadaanya pas malam tiba2 menggigil tiba2 mual dan mesti kpikiran mati

kadang klo keinget lgsung dzikir dan sholat

setelah itu panik kembali klo ingat

prasaan ini begitu menyiksa

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
15
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Permasalahan yang hadir dalam hidup terkadang membuat seseorang merasa kesulitan untuk berpikir jernih, apalagi mencari solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Selain itu, terkadang seseorang juga lebih memilih untuk memendam emosi negatif akibat dari permasalahan yang dialami daripada menceritakannya kepada orang terdekat. Hal ini terjadi karena tidak ingin membebani orang sekitar atau merasa bahwa orang lain tidak akan mengerti kondisinya, atau dengan alasan lainnya.


Bagaimanapun kondisi anda, anda tetap berharga dan telah berupaya yang terbaik untuk mendampingi orang di sekitar anda.

Anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri. Dengan melakukan introspeksi secara berkala, maka anda lebih mudah menyadari dan menerima kelebihan dan kelemahan yang anda miliki, serta lebih mudah menemukan tujuan hidup dan kebutuhan diri anda. Adapun yang dapat anda lakukan lainnya, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran dan perasaan anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran dan perasaan tersebut tidak hanya menumpuk dalam diri anda, serta dapat membantu mengenali kondisi anda yang sebenarnya. Terkadang kita memunculkan pikiran otomatis yang seolah-olah jauh lebih buruk dari yang sebenarnya

terjadi.


Anda dapat menggunakan energi yang anda miliki untuk mengendalikan hal yang dapat dikontrol, seperti mengendalikan respon (pikiran, perasaan, perilaku, dan sebagainya) terhadap stimulus/ kondisi yang tidak menyenangkan yang anda peroleh dari lingkungan. Anda tidak perlu malu untuk menceritakan permasalahan anda kepada orang terdekat atau anggota keluarga lainnya yang anda percaya agar tidak merasa sendirian dan terasingkan.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat,

Halo Novi, maaf mendengar bahwa Anda mengalami kecemasan dan panik yang berlebihan. Gejala yang Anda alami seperti gemetar, jantung berdebar, pikiran tentang kematian, dan ketakutan terhadap orang-orang terdekat adalah tanda-tanda kecemasan yang serius.

Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa saya adalah asisten AI dan tidak dapat memberikan diagnosis atau saran medis yang akurat. Namun, berdasarkan gejala yang Anda jelaskan, tampaknya Anda mungkin mengalami gangguan kecemasan atau serangan panik.

Saya sarankan Anda untuk segera mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. Mereka akan dapat melakukan evaluasi yang lebih mendalam dan memberikan diagnosis yang tepat. Mereka juga dapat memberikan terapi atau pengobatan yang sesuai untuk membantu mengatasi kecemasan dan panik yang Anda alami.

Selain itu, ada beberapa langkah yang dapat Anda coba untuk mengelola kecemasan dan panik:

  1. Latihan pernapasan dalam: Ketika Anda merasa panik, cobalah untuk fokus pada pernapasan dalam dan perlahan. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, tahan sejenak, dan hembuskan perlahan melalui mulut. Latihan pernapasan ini dapat membantu menenangkan sistem saraf Anda.

  2. Terapkan teknik relaksasi: Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau mendengarkan musik yang menenangkan. Ini dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan mental Anda.

  3. Cari dukungan sosial: Berbicaralah dengan orang-orang terdekat Anda tentang apa yang Anda alami. Mereka mungkin dapat memberikan dukungan emosional dan membantu Anda merasa lebih tenang.

  4. Hindari pemicu kecemasan: Jika ada situasi atau lingkungan tertentu yang memicu kecemasan Anda, cobalah untuk menghindarinya atau mencari cara untuk mengatasinya. Misalnya, jika pertengkaran di rumah memicu kecemasan Anda, cari cara untuk mengurangi konflik atau mencari tempat yang tenang untuk menghindarinya.

  5. Jaga kesehatan fisik: Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup, makan makanan sehat, dan berolahraga secara teratur. Kesehatan fisik yang baik dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Ingatlah bahwa penting untuk mencari bantuan profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk menghubungi dokter atau psikolog untuk mendiskusikan gejala Anda secara lebih mendalam dan mendapatkan saran yang sesuai.

Semoga Anda segera mendapatkan bantuan yang Anda butuhkan dan merasa lebih baik. Jika Anda memiliki pertanyaan lain, jangan ragu untuk bertanya.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan