🔥 Diskusi Menarik

Panic attack

Dok saya umur 28 thn , punya suami umur 29thn kita cmn bda setahun sj tapi suami sy mengalami attachment style suami saya sampai minta kita tinggal secata berpisah agar dia mendapatkan ketenangan,tapi setelah itu kalau sy hubungi tidak ada yg berubah bukannya lebih tenang malah lebih panic attack lagi ketika dihubungi lewat telpon mengaku sedang stress dll,suami saya juga tidak mau berobat dan sangat bebal kalau diberi tahu,tolong kasi solusi dan pencerahannya dok saya benar2 bingung

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
7
2

2 komentar

Halo Nurul Izrami Alisa, terima kasih atas pertanyaan anda


Kami memahami kekhawatiran dan kesulitan anda saat ini.

Tentu saja tidak mudah dalam mendampingi pasangan yang mengalami masalah mental.


Anda dapat memulai dengan menenangkan diri terlebih dahulu agar tidak merespon secara reaktif dan emosional. Temukan self care yang dapat membantu anda untuk dapat mengelola stres dengan baik. Tidak ada salahnya meminta dukungan keluarga atau kerabat, atau berkonsultasi langsung dengan psikolog/ psikiater agar memperoleh pendampingan secara tepat.


Untuk menghadapi pasangan, anda dapat memberikan dukungan tanpa terkesan mengancam bagi pasangan. Terkadang orang dengan panic attact akan menarik diri dari lingkungan karena merasa kesulitan dan kehabisan energi untuk berinteraksi. Ketika pasangan dalam kondisi cukup tenang, sampaikan kekhawatiran anda tanpa menghakimi kondisinya. sampaikan kepedulian anda serta tanyakan terkait bantuan apa yang bisa anda berikan untuk menghadapi situasinya tersebut. Bantu pasangan untuk menemukan self carenya juga. Ketika sudah siap, boleh ditawarkan bantuan profesional.

Semoga membantu

4 minggu yang lalu
Suka
Balas
Panic attack yang dialami suami Anda menunjukkan bahwa dia mungkin sedang berjuang dengan masalah kesehatan mental yang lebih dalam. Ketika seseorang mengalami serangan panik, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa tertekan atau cemas secara berlebihan. Dalam kasus suami Anda, keinginan untuk berpisah mungkin merupakan cara dia mencari ruang untuk mengatasi perasaannya, tetapi tampaknya ini tidak memberikan hasil yang diharapkan:

Saran pertama adalah untuk tetap tenang dan tidak mengambil tindakan yang dapat memperburuk situasi. Cobalah untuk mendukung suami Anda dengan cara yang tidak mengancam. Anda bisa mulai dengan mengungkapkan kekhawatiran Anda tanpa menghakimi. Misalnya, katakan bahwa Anda peduli dengan kesejahteraannya dan ingin membantunya, tetapi hindari menekan dia untuk segera mencari bantuan. Jika suami Anda menolak untuk berobat, Anda bisa mencari cara lain untuk membantunya. Mungkin Anda bisa mengajaknya melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama, seperti berjalan-jalan atau melakukan hobi yang dia sukai. Ini bisa membantu mengalihkan perhatiannya dari stres dan memberikan kesempatan untuk berbicara secara santai. Selain itu, penting untuk Anda juga menjaga kesehatan mental Anda sendiri. Menghadapi pasangan yang mengalami masalah kesehatan mental bisa sangat melelahkan. Pertimbangkan untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau bahkan seorang profesional untuk diri Anda sendiri. Ini akan membantu Anda tetap kuat dan mampu memberikan dukungan yang dibutuhkan suami Anda. Jika situasi tidak membaik, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk berbicara dengan seorang profesional kesehatan mental secara langsung. Mereka dapat memberikan panduan lebih lanjut tentang bagaimana cara terbaik untuk mendukung suami Anda dan mungkin membantu Anda menemukan cara untuk membujuknya agar mau menerima bantuan. Ingatlah bahwa perubahan tidak terjadi dalam semalam. Kesabaran dan dukungan yang konsisten dari Anda dapat membuat perbedaan besar dalam proses penyembuhan suami Anda.

4 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan