🔥 Diskusi Menarik

Orientasi Ibadah Ekstrinsik Pemicu Depresi

Hello Dok. Saya ingin bertanya. Jadi saya pernah membaca mengenai agama seperti dua sisi mata uang. Bisa membantu penyintas depresi tetapi bisa juga memperburuk.

Orientasi beribadah Intrinsik, menurut psikologi membuat lebih sehat jiwa. Sedangkan yg berorientasi ekstrinsik cenderung tidak sehat jiwa. Selama setahun saya mencoba mempraktikkan, ternyata kesehatan jiwa saya memang sangat baik, meski saya seorang penyintas depresi psikotik.

Tetapi selama 4 bulan, karena keluarga saya cenderung ekstrinsik. Bapak saya penyintas bipolar, yang sholat tarawih pun full satu bulan. Ditambah adik saya yg seorang pegawai pajak, dan kebetulan berhijrah, dan pulang kampung. Membuat saya merasa sendiri dan merasa berbeda. I'm very insecure. Tentang ibadah saya yg tdk sempurna. Meskipun kemajuan saya sbg penyintas sangat pesat.

Saya pun merenung, merasa orientasi ekstrinsik adalah kebenaran, yg saya tinggalkan. Dan itu sudah melekat dari kecil. Akhirnya saya kembali ke ekstrinsik. Dan melakukan ibadah seperti membayar hutang puasa, karena saya sangat ketakutan. Jika saya tidak bisa mendapat tempat yang baik di akhirat kelak. Selama 4 bulan, saya merasakan psikotik muncul. Dan kini saya menyadari, orientasi ibadah intrinsik memang penunjang untuk sehat jiwa seperti setahun yg lalu. Saya merasakan kemajuan yg pesat tentang kesehatan mental saya. Apa yg harus saya lakukan, supaya saya bisa orientasi ibadah secara Intrinsik. Meskipun berada di tengah-tengah keluarga yg ekstrinsik. Dan bagaimana saya tidak minder dengan adik saya yg cenderung Ekstrinsik dan dia lebih mandiri secara finansial daripada saya. Sehingga saya merasa tidak punya ruang, untuk sharing tentang pola pikir yang sehat mental. Apalagi agama adalah masalah yang sensitif untuk dibahas karena berkaitan dengan prinsip seorang manusia. Terimakasih atas penjelasannya dok🙏

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
7
1
1

1 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda


Kami salut dengan upaya yang anda lakukan sehingga dapat melewati fase depresi yang anda alami. Tentu anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri agar dapat mengenali kebutuhan anda. Jalani pilihan yang anda yakini dan membuat nyaman menjalaninya, selagi hal tersebut tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Anda dapat menemukan komunitas atau perkumpulan yang memiliki cara pandang yang sama dengan anda.

Semoga membantu ya

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
1
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan