Mudah lupa dan overthink berlebih

Saya mahasiswa yang dimana sering kali harus menghafal beberapa materi untuk menunjang cara saya mengatasi suatu studi kasus, tapi saya selalu kesulitan dalam mengingat, karena saya sadari ingatan saya jangka pendek. Sepulang kuliah, saya sangat capekkk sekali, saya merasa stress akibat tugas diawal semester yang sangat banyak..dan jujur sangat menguras sosial energy saya. Saya juga memiliki pasangan, dia terlihat mengerti saya..saya selalu mengusahakan mengabari, tapi ia ingin meminta lebih..dia mau saya fast respon, padahal saya sangat banyak sekali kesibukan. Saya juga sering menyalahkan diri saya sendiri, karena saya..pasangan saya ini ikut terkena imbasnya..dia bilang saya cuek dan dia merasa excited sendiri..padahal saya hanya tidak punya energy untuk membalas atau pun mengucapkan kata kata manis, saya cenderung tidak terlalu menyukainya. Saya juga sering berfikir dan cemas berlebihan. Saya juga merasa saya selalu sedih, tidak bisa menunjukan dan mengatakan apa yang saya rasakan.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Sering munculnya pikiran bercabang dan mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi bisa saja menyebabkan hadirnya perasaan cemas yang berlebihan. Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.


Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Dengan anda mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.


Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Selanjutnya menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.


Dengan mempertahankan kebiasaan merespon sesuatu dengan berpikir ketakutan akan hal yang belum terjadi, maka kebiasaan tersebut akan bertahan dan intensitasnya bisa saja meningkat sehingga mempengaruhi konsentrasi, performa dan kondisi fisik anda, serta kehidupan sehari-hari anda lainnya. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.

8 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya sangat menghargai keberanian Anda untuk berbagi tentang perasaan dan tantangan yang sedang Anda hadapi. Menghadapi kesulitan dalam mengingat informasi, merasa tertekan dengan beban studi, dan berjuang dalam hubungan pribadi adalah hal yang sangat berat. Penting untuk diingat bahwa Anda tidak sendirian dalam pengalaman ini, dan ada cara untuk mengatasi semua ini.:

Mari kita mulai dengan mengidentifikasi dan menganalisis situasi yang Anda hadapi. Anda menyebutkan bahwa Anda sering merasa lelah dan stres akibat banyaknya tugas di awal semester. Ini adalah respons yang sangat umum ketika seseorang merasa kewalahan dengan tanggung jawab akademis. Kesulitan dalam mengingat informasi juga bisa menjadi tanda dari stres yang berlebihan, yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif Anda. Selain itu, Anda juga mengalami tekanan dalam hubungan dengan pasangan Anda, yang tampaknya mengharapkan lebih banyak perhatian dari Anda. Ini bisa menambah beban emosional yang Anda rasakan.

Dari apa yang Anda sampaikan, ada beberapa gejala yang mungkin menunjukkan adanya masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Kecemasan berlebihan dapat menyebabkan pikiran yang berputar-putar dan kesulitan dalam berkonsentrasi, sedangkan perasaan sedih yang terus-menerus bisa menjadi tanda depresi. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental Anda, serta hubungan sosial Anda.

Saya ingin menegaskan bahwa Anda berharga dan layak mendapatkan dukungan. Perasaan yang Anda alami adalah valid, dan penting untuk memberi diri Anda izin untuk merasakannya. Anda tidak perlu merasa bersalah atas keterbatasan yang Anda alami; setiap orang memiliki kapasitas yang berbeda dalam menghadapi stres dan tanggung jawab.

Untuk membantu Anda mengatasi situasi ini, saya ingin mengusulkan beberapa langkah yang dapat Anda ambil:

  1. Manajemen Stres: Pertimbangkan untuk menerapkan teknik manajemen stres seperti mindfulness atau meditasi. Ini dapat membantu Anda mengurangi kecemasan dan meningkatkan fokus. Luangkan waktu setiap hari untuk berlatih pernapasan dalam atau meditasi selama 10-15 menit.

  2. Olahraga Teratur: Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, jogging, atau yoga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Cobalah untuk berolahraga setidaknya 3-4 kali seminggu.

  3. Pola Makan Sehat: Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang seimbang, kaya akan sayuran, buah-buahan, dan protein rendah lemak. Nutrisi yang baik dapat mendukung kesehatan mental dan fisik Anda.

  4. Tidur yang Cukup: Usahakan untuk mendapatkan 7-8 jam tidur berkualitas setiap malam. Tidur yang cukup sangat penting untuk pemulihan fisik dan mental.

  5. Batasan dalam Belajar: Tetapkan batasan pada waktu belajar Anda. Jangan ragu untuk berkata 'tidak' pada tugas yang tidak mendesak atau yang tidak dapat Anda tangani saat ini. Ini akan membantu Anda fokus pada prioritas utama.

  6. Dukungan Sosial: Jangan ragu untuk berbagi perasaan Anda dengan orang terdekat, baik itu teman, keluarga, atau pasangan. Mencurahkan isi hati dapat membantu meringankan beban emosional yang Anda rasakan.

  7. Konsultasi Profesional: Jika Anda merasa bahwa manajemen stres secara mandiri tidak cukup membantu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog atau konselor. Terapi dapat memberikan Anda alat dan strategi untuk mengatasi stres dan kecemasan yang Anda alami.

  8. Aktivitas Menyenangkan: Jadwalkan waktu untuk melakukan hobi atau aktivitas yang Anda nikmati, seperti bermain musik, membaca, atau menghabiskan waktu di alam. Ini dapat membantu Anda merasa lebih seimbang dan bahagia.

  9. Penerimaan Diri: Belajar untuk menerima keterbatasan diri dan tidak terlalu keras pada diri sendiri. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki tantangan dan tidak ada yang sempurna.

  10. Obat-obatan: Jika diperlukan, dokter mungkin meresepkan obat antidepresan atau anti-kecemasan. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk menentukan apakah ini adalah langkah yang tepat untuk Anda.

Saya ingin mengingatkan Anda bahwa hidup penuh dengan tantangan, tetapi setiap tantangan juga membawa pelajaran berharga. Anda memiliki kekuatan untuk mengatasi kesulitan ini, dan dengan dukungan yang tepat, Anda dapat menemukan cara untuk merasa lebih baik. Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian, dan ada banyak orang yang peduli dan siap membantu Anda.

Saya berharap Anda dapat menemukan ketenangan dan kekuatan dalam perjalanan ini. Jika Anda membutuhkan dukungan lebih lanjut, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Anda layak mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan. Teruslah berjuang, dan ingat bahwa Anda memiliki kemampuan untuk mengatasi semua ini.

8 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan