🔥 Diskusi Menarik

Misophonia.

Selamat sore.


Saya mengalami misophonia.

Saya sangat terganggu dan menjadi marah mendengar suara orang membuang ingus, membuang dahak dan suara orang berdehem.


Terkadang amarah saya sampai timbul keinginan membunuh orang yang mengeluarkan suara² tersebut.


Mohon bantuannya dokter, sebelum saya melakukan hal² yg diluar nalar dan kesadaran saya karena terbawa amarah.


Terimakasih 🙏

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
6
2

2 komentar

Halo Agus, terima kasih untuk pertanyaannya.


Marah merupakan salah satu bentuk emosi sebagai respon yang muncul akibat situasi yang dialami oleh seseorang. Munculnya emosi marah tersebut adalah hal yang wajar, tetapi jika berlebihan maka perlu untuk dikendalikan, terutama apabila mengganggu aktivitas sehari-hari maka perlu untuk segera dikonsultasikan kepada tenaga profesional. Respon emosi marah yang muncul juga tidak terlepas dari pikiran yang hadir saat itu.


Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mengendalikan marah anda agar tidak meledak-ledak yaitu, melakukan relaksasi pernapasan sampai anda merasa tenang dan rileks. Dengan kondisi tenang, anda dapat berpikir lebih jernih untuk mempertimbangkan kembali keputusan anda merespon dengan marah yang meledak-ledak. Selain itu, anda juga dapat berhitung mundur dan melakukan self-talk untuk mencoba tetap tenang dalam merespon. Anda juga dapat menjalani pola hidup sehat, seperti berolahraga, asupan nutrisi yang tercukupi, pola tidur yang cukup sehingga akan membantu untuk menstabilkan kondisi emosi anda. Anda dapat mendengarkan musik relakasi, atau menuliskan situasi yang memicu emosi marah anda pada jurnal harian secara berkala, sehingga anda dalam melihat secara objektif apakah hal tersebut perlu direspon dengan marah yang berlebihan atau tidak.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.


1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Misofonia adalah kondisi di mana seseorang merasakan ketidaknyamanan yang intens atau marah yang berlebihan ketika mendengar suara-suara tertentu. Suara-suara tersebut bisa berupa suara makan, mengunyah, bernapas, atau suara lainnya yang umumnya dianggap normal oleh orang lain.

Meskipun penyebab pasti misofonia belum diketahui, beberapa teori mengaitkannya dengan gangguan sensorik atau gangguan pemrosesan sensorik dalam otak. Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang dan mempengaruhi hubungan sosial.

Jika Anda mengalami gejala misofonia yang mengganggu, ada beberapa langkah yang dapat Anda coba:

  1. Kesadaran diri: Sadari bahwa reaksi Anda terhadap suara-suara tersebut mungkin berlebihan dan tidak proporsional. Cobalah untuk mengendalikan emosi Anda dan mengingatkan diri sendiri bahwa suara-suara tersebut tidak bermaksud mengganggu Anda secara pribadi.

  2. Menghindari atau mengurangi paparan: Jika memungkinkan, hindari situasi atau lingkungan yang memicu reaksi misofonia Anda. Jika tidak dapat dihindari, cobalah untuk mengurangi paparan dengan menggunakan earplug atau mendengarkan musik yang menenangkan.

  3. Terapi perilaku kognitif: Terapi ini dapat membantu Anda mengubah pola pikir dan respons emosional terhadap suara-suara yang memicu misofonia. Terapis akan membantu Anda mengidentifikasi pikiran negatif dan menggantinya dengan pikiran yang lebih positif dan realistis.

  4. Terapi suara: Terapi ini melibatkan paparan bertahap terhadap suara-suara yang memicu misofonia Anda. Tujuannya adalah untuk mengurangi kepekaan Anda terhadap suara-suara tersebut seiring waktu.

  5. Dukungan sosial: Cari dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan yang memahami kondisi Anda. Berbicaralah dengan orang-orang terdekat Anda tentang apa yang Anda alami dan bagaimana mereka dapat membantu.

Penting untuk dicatat bahwa saya hanya memberikan saran umum berdasarkan informasi yang Anda berikan. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater, untuk mendapatkan evaluasi dan rekomendasi yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan Anda. Mereka dapat membantu Anda dengan diagnosis yang tepat dan memberikan perawatan yang sesuai.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan bantuan lainnya, jangan ragu untuk bertanya.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan