🔥 Diskusi Menarik

merasakan kepanikan tentang kematian di umur 18 tahun.

halo dok..akhir akhir ini jalan ke 3 bulan saya mengalami gangguan mental memikirkan kematian/takut terhadap kematian...apakah itu hal wajar di umur 18 tahun? memiliki gejala sesak napas seperti tercekik, badan mengurus, gelisah, positif udara dingin/panas, nyeri dada, jantung berdebar kencang. saya melihat di google ciri ciri tentang kematian dan itu sangat menganggu saya berpikir saya merasakannya...kebanyakan orang seperti saya terkena seperti ini...bila aku memikirkan kematian berlebihan terkadang dari badan ke kepala rasanya seperti di tarik/kesemutan yang menyebar "kata orang itu adalah migren" tetapi aku tidak tahu...penyebab awal gejala saya...adalah meminum obat obatan yaitu dex*** dan pil yy...saya menyesali perbuatan saya apakah itu bisa sembuh untuk kedepannya??? sebelum meminum itu aku memang anak yang jauh dari orang tua tidak ada yang melarang atau apa...aku tinggal sendiri bersama nenek tanpa adanya tempat bercerita...dengan alasan lain saya mengidap depresi tahap awal sebelum terjadinya pemikiran seperti ini...dan aku selalu mengalami insomnia...makanya aku meminum pil dex*** dan y* disaat semua itu terjadi aku berhenti sampai saat ini(2bulan lalu setelah terjadinya pemikiran tentang kematian)

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
5
2

2 komentar

Halo Zilva, terima kasih untuk pertanyaannya.


Perlu diketahui bahwa munculnya pikiran akan kematian secara berlebihan, dengan intensitas kemunculannya sering dan tidak dapat dikendalikan sehingga mengganggu fungsi anda dalam menjalani keseharian merupakan salah satu gejala/ tanda yang perlu disadari untuk segera memeriksakan diri ke professional. Terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya hal tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan asesmen/ pemeriksaan mendalam mengenai kondisi individu, dan tidak dianjurkan untuk melakukan self diagnose (mendiagnosa diri sendiri).


Dengan demikian, anda perlu memperbanyak waktu berdialog dengan diri sendiri sehingga mengenali pemicu dan situasi yang menyebabkan emosi cemas/ takut berlebihan tersebut muncul, serta kenali juga pikiran yang hadir saat itu. Terkadang pikiran kita memikirkan berbagai hal yang seolah olah yang dialami lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi.

Dengan mengenali situasi/ kondisi pemicunya, maka anda menjadi lebih mudah untuk mengantisipasi kondisi tersebut, misalnya melakukan relaksasi pernapasan (fokus pada napas masuk dan napas keluar) saat anda merasakan hal tersebut sampai anda merasa tenang dan rileks kembali, serta membantu anda untuk kembali ke kondisi “here and now”. Tanyakan pula pada diri anda, apakah kecemasan tersebut benar nyata sesuai fakta yang terjadi atau hanya subjektifnya anda saja. Dengan demikian anda dapat menemukan alternatif pikiran baru yang lebih rasional dan adaptif, sehingga dapat mengurangi intensitas cemas yang berlebihan. Segera memeriksakan diri secara langsung ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah, agar mendapatkan gambaran komprehensif mengenai kondisi anda dan langkah selanjutnya yang dapat dilakukan.

Semoga membantu ya

2 hari yang lalu
Suka
Balas
Kondisi yang Anda alami, termasuk ketakutan akan kematian, sesak napas, gelisah, nyeri dada, dan jantung berdebar, bisa jadi merupakan gejala dari gangguan kecemasan atau depresi yang lebih dalam. Penting untuk diketahui bahwa dengan penanganan yang tepat, banyak orang yang mengalami gangguan mental dapat sembuh atau setidaknya mengelola gejala mereka dengan lebih baik:

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat memberikan diagnosis yang tepat dan merencanakan terapi yang sesuai, yang mungkin termasuk terapi bicara atau pengobatan. Mengingat Anda juga mengalami depresi dan insomnia, penanganan yang komprehensif sangat penting. Selain itu, penting untuk membangun dukungan sosial. Meskipun Anda tinggal bersama nenek, mencari cara untuk terhubung dengan teman atau kelompok dukungan dapat membantu mengurangi rasa kesepian dan meningkatkan kesehatan mental Anda. Aktivitas seperti olahraga, meditasi, atau hobi yang Anda nikmati juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Jangan ragu untuk berbagi perasaan dan pengalaman Anda dengan orang-orang terdekat atau profesional. Mengatasi gangguan mental memerlukan waktu dan usaha, tetapi dengan dukungan yang tepat, Anda memiliki peluang besar untuk sembuh dan merasa lebih baik.

3 hari yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan